Senin, 10 April 2017

SIMULASI DAN OPTIMALISA DESAIN SUSPENSI ( SIMULATION AND OPTIMALYZE DESIGN SUSPENSION )



kendaraan konsep dan penerapan kendaraan roda empat

Kenyamanan dalam berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun penumpangnya. Sejalan dengan tuntutan kenyaman yang semakin tinggi, maka penelitian akan kenyamanan berkendara banyak dilakukan. Sistem suspensi merupakan salah satu bagian utama dari kendaraan yang memegang peranan penting dalam aspek kenyamanan dan keamanan berkendara. Selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat ban terhadap jalan, sistem suspensi juga berfungsi untuk mengurangi getaran dan goncangan akibat permukaan jalan yang tidak rata 







Kenyamanan dalam berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun penumpangnya. Sejalan dengan tuntutan kenyaman yang semakin tinggi, maka penelitian akan kenyamanan berkendara banyak dilakukan. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah kemampuan pengendara untuk menahan getaran selama mungkin. Tetapi kondisi ini hampir tidaklah mungkin dicapai, sehingga pendekatan yang ditempuh yaitu meminimumkan efek gangguan yang berupa ketidakrataan permukaan jalan dengan memasang sistem suspensi diantara roda dan bodi kendaraan.

Sistem suspensi merupakan salah satu bagian utama dari kendaraan yang memegang peranan penting dalam aspek kenyamanan dan keamanan berkendara. Selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat ban terhadap jalan, sistem suspensi juga berfungsi untuk mengurangi getaran dan goncangan akibat permukaan jalan yang tidak rata agar tidak diteruskan kebodi.

secara fokus akan membahas salah satu bagian terpenting dari komponen yang ada pada kendaraan tersebut. Bagian yang dimaksud dalam hal ini adalah sistem suspensi yang menjadi serangkaian komponen yang penting dalam sebuah kendaraan, baik dalam kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, Yang berfungsi untuk mengurangi getaran dan goncangan pada kendaraan pada saat kondisi jalan tidak rata. Sistem suspensi dipasang diantara rangka kedaraan dengan poros roda agar getaran dan goncangan tidak diteruskan ke bodi.


Komponen Utama Pada Kendaraan (mobil)


          Kendaraan (mobil) merupakan sebuah alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-sehari, sebagai sebuah alat pemindah, baik itu manusia, hewan ataupun barang dari suatu tempat ketempat lain yang digerakan oleh tenaga  mesin, yang pada umumnya menggunakan bahan bakar minyak (bensin, solar, pertamax dll) ataupun sumber energi yang terbaharukan, seperti mobil dengan sumber energi listrik ataupun mobil dengan sumber energi dari pemanfaatan sinar matahari sebagai mobil (kendaraan) yang berkonsep City Car.

            Mobil pada umumnya memiliki beberapa bagian atau komponen utama yang harus dimiliki, yang akan menjadi serangkaian komponen yang memiliki fungsi sebagai sebuah kendaraan (mobil). Komponen utama tersebut adalah seperti yang terlihat pada gambar (2.1 Diagram Komponen Utama Kendaraan Mobil).
  




DEFINISI SUSPENSI
Suspensi adalah sistem dalam kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi getaran dan goncangan pada kendaraan saat kondisi jalan tidak rata. Merupakan faktor utama untuk memperhatikan sistem ini untuk selalu dijaga dan dirawat. Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda agar getaran ataupun goncangan yang terjadi tidak diteruskan ke bodi.
Pada umumnya sistem suspensi dapat digolongkan menjadi :
1.    Sistem suspensi type Rigid (Rigid Axle Suspension)
§  Parallel leaf spring type
§  Turnion type 8
§  Balance arm type
2.    Type bebas (Independent Suspension)
§  Macpherson type
§  Trailing arm type
§  Wishbone type
3.    Special suspension
§  Air suspension


Jenis-jenis Sistem Suspensi




A.   Macam-macam Suspensi:
Ø  Suspensi dependen pegas coil (coil spring)
Konstruksi pegas koil dibuat dari batang baja khusus berbentuk Spiral roda, dipasang pada steering knuckle melalui dua lengan (upper arm dan lower arm) shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm. Salah satu ujung arm dipasang pada bodi atau frame melalui bushing dan ujung lainya pada steering knuckle melalui ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada bodi atau frame dan bagian bawahnya ke lower arm.
Cara kerja suspensi adalah:
Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata, maka pegas koil menerima gaya dari lower arm dan upper arm mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan pemanjangan sesuai dari kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan)
Ø  Suspensi independen pegas torsi (Torsion Barspring)
Konstruksi pegas torsi dibuat dari batang baja yang elastic terhadap puntiran. Ujung pegas torsi dipasangkan pada upper arm sedangkan ujung yang satunya dipasang pada frame/rangka , knuckle steering yang didukung oleh lower dan upper arm.
Cara kerjanya adalah:
Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan, akan diteruskan ke lower dan upper arm melalui knuckle steering. Gaya yang diterima upper arm ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi.
Ø  Suspensi Rigid (Kaku) / Pegas Daun
Suspensi Rigid (kaku) biasanya mengunakan pegas daun yang dibuat dari bilah bajah lengkung dan mempunyai elastisitas cukup tinggi. Suspensi jenis ini banyak digunakan pada roda belakang mobil offroad (jalan mati). Salah satu ujung pegas dipasangkan pada kerangka (frame) dengan mengunakan bushing,sedangkan ujung yang satunya dipasang pada kerangka mengunakan Hangger Spring (ayunan Pegas).
Cara kerjanya adalah:
Bila roda-roda menerima kejutan dari (permukaan jalan yang tidak rata) akan diteruskan ke pegas daun dengan melalui poros roda dengan perubahan lengkungan pegas daun menerima hingga pegas dapat meredam kejutan.

MACAM-MACAM SUSPENSI DEPAN
A. Tipe Double Wishbone dengan Pegas Koil



Gambar  Double Wishbone dengan Pegas Koil

suspensi ini memiliki kekuatan yang kokoh karena ada 2 lengan, bagian atas dan bawah, dengan begitu tekanan dari samping atas maupun depan dapat teredam dengan baik.
B. Tipe Double Wishbone dengan Pegas Batang Torsi

Gambar  Double Wishbone dengan Pegas Batang Torsi
pegas torsi yang berbentuk seperti pipa bulat memanjang, cara kerjanya dia akan berputar saat berpegas, daya putar balik itu merupakan daya pegasnya.
C. Tipe Machpherson

Gambar  Tipe Machpherson
ini adalah suspensi tipe bebas, perhatikan kanan dan kiri roda tidak saling menopang, setiap roda diberikan lengan(bagian bawah), pegas, shock absorber bagian tengah adalah bagian yang menempel kebodi atau sasis kendaraan. konstruksinya tidak terlalu rumit dan hanya digunakan pada kendaraan ringan seperti sedan.
D. Tipe Machpherson dengan Lengan berbentuk L

Gambar 2.6 Tipe Machpherson dengan lengan berbentuk L
bedanya dari yang machpherson biasa adalah adalah tanpa adanya strut bar. mobil sedan sering menggunakan tipe ini.
E. Pegas Daun Paralel 

Gambar  Pegas Daun Paralel

Ini sering dipakai pada kendaraan berat atau bermuatan. ini adalah suspensi bila kendaraan ini berpenggerak roda depan, suzuki katana memakai sistem ini.

  MACAM-MACAM SUSPENSI BELAKANG
A. Trailing Arm dengan Twist Beam

Gambar Trailing Arm dengan Twist Beam
dengan model sederhana tetapi dengan kualitas redaman cukup baik dan ringan.
B.   Tipe Pegas Daun Paralel dengan Helper Spring


Gambar Tipe Pegas Daun Paralel dengan Helper Spring
ini mereupakan suspensi kendaraan bermuatan besar.
C.   Double Wishbone

Gambar.  double Wishbone
suspensi ini cukup kuat, sehingga banyak digunakan pada kendaraan penumpang.
D.   Tipe Strut Dual Link


Gambar Tipe Strut Dual Link

Tipe ini lumayan lentur, nyaman dan kuat.
E.    Tipe Semi Trailing



Gambar Tipe Semi Trailing
suspensi ini tergolong kuat. sehingga kedaraan penumpang sering mengaplikasikannya.
F.    Tipe 4 Link



Gambar Tipe 4 Link
Terdapat empat titik penopang yang membantu suspensi ini, lengan atas, lengan bawah, lateral control rod dan stabilizer. cukup nyaman, walaupun dengan gardan konvesional, sedan lama sering menggunakan ini.

Wheel Aligment
Wheel aligment adalah teknik penyetelan posisi roda. Kombinasi sistem kemudi dan sistem suspensi harus menghasilkan stabilitas kendaraan, stabil dan dan daya kemudi baik. Agar sistem kemudi dan suspensi dapat berfungsi  dengan baik, maka roda depan harus diatur dengan benar, salah satunya dengan metode front wheel aligment terdiri dari penyetelan sudut geometris, ukuran roda depan, komponen suspensi dan komponen kemudi setelah terpasang pada bodi. Unsur-unsur yang terdapat pada front wheel aligment yaitu
1.    Camber
2.    Caster
3.    Toe in/out
4.    KPI (King Pin Inclination)
5.    Turning Radius
1.    Camber
Roda-roda depan kendaraan dipasang dengan bagian atasnya miring mengarah keluar atau kedalam dan pengukuran dalam derajat kemiringan dari posisi vertikal hal ini disebut dengan camber. Tujuan camber adalah untuk mencegah roda depan bagian bawah tertarik keluar dan berat kendaraan tertumpu pada bagian dasar poros depan. Bila miringnya roda ke arah luar disebut camber positif, sebaliknya bila miringnya ke arah dalam disebut camber negatif.




Gambar Camber.

2.    Caster
Caster adalah sudut antara king pin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping kendaraan. Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya bila miringnya ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah caster positif karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok lebih baik. Tujuan caster adalah supaya steer dapat kembali lurus setelah kendaraan membelok.




Gambar Caster.
3.    Toe Angle(toe in and toe out)
Toe in and toe out adalah selisih antara proyeksi pertengahan lebar ban antara bagian depan dengan bagian belakang. Bila bagian roda lebih kecil ke arh dalam dari bagian belakang roda (jika dilihat dari atas), ini disebut toe in, sedangkan bila bagian depan roda lebih besar ke arah luar disebut toe out. Toe in dan toe out dinyatakan dalam satuan jarak (B-A).Tujuan toe angle adalah meniadakan kecenderungan roda mengarah keluar.

Gambar Toe angle (toe in and toe out).

4.    King Pin Inclination
King pin inclination adalah sudut kemiringan king pin terhadap garis vertikal bila dilihat dari depan kendaraan, sudut king pin 7±. Tujuan king pin inclination adalah membantu kestabilan steer dan ketika steer diputar roda akan  mengangkat poros roda  sehingga roda akan kembali lurus.

Gambar  King pin inclination.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Suspensi Double Wishbone
            Sistem suspensi ini disebut yang paling ideal untuk mobil jika ingin mendapatkan pengalaman pengendalian mobil terbaik. Dengan sistem suspensi ini, mobil dapat meredam tekanan yang diterima dengan baik. Selain itu, suspensi Double Wishbones didesain untuk menjaga posisi roda agar tegak lurus terhadap permukaan jalan. Kelebihan dari penggunaan sistem suspensi ini adalah kontrol pada camber yang ideal, sehingga pengendailan mobil juga terasa mantap. Namun kekurangannya adalah desainnya membutuhkan ruang yang cukup luas dan juga harga yang mahal. Maka dari itu, sistem suspensi ini lebih banyak ditemukan pada mobil dengan bentuk yang cukup lebar seperti mobil-mobil Amerika.
Komponen Suspensi
Suspensi merupakan salah satu sistem yang sangat penting pada sebuah kendaraan, baik itu kendaraan roda dua ataupun roda empat dan lain-lain. Jika memang kenyamanan, kestabilan kendaraan yang diharapkan, maka sistem suspensi menjadi begitu sangat penting adanya pada sebuah kendaraan.
Secara umum komponen-komponen sistem suspensi adalah sebagai berikut :
·            Pegas ( Coil spring, leaf spring/pegas daun, torsion bar spring/pegas batang torsi)
·            Shock absorber (peredam kejut, stabilizer, dll)
·            Suspension arm
·            Ball joint
·            Bushing karet
·            Strut bar
·            Stabilizer bar
·            Lateral control rod
·            Control arm
·            Dan bumper




Tipe ini lumayan lentur, nyaman dan kuat.
A.    Tipe Semi Trailing




Gambar Tipe Semi Trailing
suspensi ini tergolong kuat. sehingga kedaraan penumpang sering mengaplikasikannya.
B.   Tipe 4 Link



Gambar  Tipe 4 Link
Terdapat empat titik penopang yang membantu suspensi ini, lengan atas, lengan bawah, lateral control rod dan stabilizer. cukup nyaman, walaupun dengan gardan konvesional, sedan lama sering menggunakan ini.

Wheel Aligment
Wheel aligment adalah teknik penyetelan posisi roda. Kombinasi sistem kemudi dan sistem suspensi harus menghasilkan stabilitas kendaraan, stabil dan dan daya kemudi baik. Agar sistem kemudi dan suspensi dapat berfungsi  dengan baik, maka roda depan harus diatur dengan benar, salah satunya dengan metode front wheel aligment terdiri dari penyetelan sudut geometris, ukuran roda depan, komponen suspensi dan komponen kemudi setelah terpasang pada bodi. Unsur-unsur yang terdapat pada front wheel aligment yaitu
1.    Camber
2.    Caster
3.    Toe in/out
4.    KPI (King Pin Inclination)
5.    Turning Radius
1.    Camber
Roda-roda depan kendaraan dipasang dengan bagian atasnya miring mengarah keluar atau kedalam dan pengukuran dalam derajat kemiringan dari posisi vertikal hal ini disebut dengan camber. Tujuan camber adalah untuk mencegah roda depan bagian bawah tertarik keluar dan berat kendaraan tertumpu pada bagian dasar poros depan. Bila miringnya roda ke arah luar disebut camber positif, sebaliknya bila miringnya ke arah dalam disebut camber negatif.



Gambar Camber.

2.    Caster
Caster adalah sudut antara king pin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping kendaraan. Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya bila miringnya ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah caster positif karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok lebih baik. Tujuan caster adalah supaya steer dapat kembali lurus setelah kendaraan membelok.



Gambar Caster.
3.    Toe Angle(toe in and toe out)
Toe in and toe out adalah selisih antara proyeksi pertengahan lebar ban antara bagian depan dengan bagian belakang. Bila bagian roda lebih kecil ke arh dalam dari bagian belakang roda (jika dilihat dari atas), ini disebut toe in, sedangkan bila bagian depan roda lebih besar ke arah luar disebut toe out. Toe in dan toe out dinyatakan dalam satuan jarak (B-A).Tujuan toe angle adalah meniadakan kecenderungan roda mengarah keluar.



Gambar Toe angle (toe in and toe out).

4.    King Pin Inclination
King pin inclination adalah sudut kemiringan king pin terhadap garis vertikal bila dilihat dari depan kendaraan, sudut king pin 7±. Tujuan king pin inclination adalah membantu kestabilan steer dan ketika steer diputar roda akan  mengangkat poros roda  sehingga roda akan kembali lurus.

Gambar King pin inclination.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Suspensi Double Wishbone
            Sistem suspensi ini disebut yang paling ideal untuk mobil jika ingin mendapatkan pengalaman pengendalian mobil terbaik. Dengan sistem suspensi ini, mobil dapat meredam tekanan yang diterima dengan baik. Selain itu, suspensi Double Wishbones didesain untuk menjaga posisi roda agar tegak lurus terhadap permukaan jalan. Kelebihan dari penggunaan sistem suspensi ini adalah kontrol pada camber yang ideal, sehingga pengendailan mobil juga terasa mantap. Namun kekurangannya adalah desainnya membutuhkan ruang yang cukup luas dan juga harga yang mahal. Maka dari itu, sistem suspensi ini lebih banyak ditemukan pada mobil dengan bentuk yang cukup lebar seperti mobil-mobil Amerika.
Komponen Suspensi
Suspensi merupakan salah satu sistem yang sangat penting pada sebuah kendaraan, baik itu kendaraan roda dua ataupun roda empat dan lain-lain. Jika memang kenyamanan, kestabilan kendaraan yang diharapkan, maka sistem suspensi menjadi begitu sangat penting adanya pada sebuah kendaraan.
Secara umum komponen-komponen sistem suspensi adalah sebagai berikut :
·            Pegas ( Coil spring, leaf spring/pegas daun, torsion bar spring/pegas batang torsi)
·            Shock absorber (peredam kejut, stabilizer, dll)
·            Suspension arm
·            Ball joint
·            Bushing karet
·            Strut bar
·            Stabilizer bar
·            Lateral control rod
·            Control arm
·            Dan bumper
    Pegas
A.   Penggunaan dan Penempatan
Pegas dapat digolongkan atas dasar jenis beban yang dapat diterimanya. Jenis-jenis pegas terbagi atas:
    1. Pegas Tekan atau Kompresi
    2. Pegas Tarik
    3. Pegas Puntir
Ø  Menurut coraknya pegas dibedakan menjadi :
1.    Pegas Ulir
2.    Pegas Volut
3.    Pegas Daun
4.    Pegas Piring
5.    Pegas Cincin
6.    Pegas Batang Puntir
7.    Pegas Spiral atau Pegas Jam

Pegas dapat berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan dan sifat pegas yang terpenting ialah kemampuannya menerima kerja lewat perubahan bentuk elastis dan ketika mengendur, menyerahkan kembali kerja tersebut.
Pegas diterapkan dalam bentuk konstruksi seperti pesawat kerja, mekanisme, dan kendaraan. Dalam kebanyakan hal, tidak terdapat alternative lain yang dapat dipakai, kecuali menggunakan pegas agar suatu konstruksi berfungsi dengan baik.
Pegas bukan merupakan suatu hal yang mutlak melainkan suatu pilihan sehubungan dengan pembuatan dan biaya.
2.3.2     Bahan Pegas
Pegas dapat dibuat dari berjenis-jenis bahan seperti pada table dibawah menurut pemakaiannya :
Pemakaian
Bahan
Pegas biasa (dibentuk panas)
Pegas biasa (dibentuk dingin)
Pegas tumpuan kendaraan

Pegas untuk katup keamanan ketel
Pegas untuk governor kecepatan

Pegas tahan panas
Pegas korosi
Pegas untuk katup
SUP4, SUP6, SUP, SUP10, SUP11
SW, SWP, SUS, BsW, NSWS, PBW, BeCuW, Kawat distemper dengan minyak
SUP4, SUP6, SUP7, SUP9, SUP10
SWP, SUP4, SUP6, SUP7, Kawat lasticr dengan minyak
SUS
SUS, BSW, NSWS, PBW, BeCuW
SWPV, Kawat distemper dengan minyak
Tabel jenis material pada pegas
Pegas untuk pemakaian umum biasanya dibuat dari kawat tarik keras yang dibentuk dingin, atau kawat yang distemper dengan minyak. Pada pegas yang terbuat dari kawat tarik keras, tidak dilakukan perlakuan panas setelah dibentuk menjadi pegas. Untuk pemilihan bahan pegas sebaiknya memilih bahan yang mempunyai batas elastis tinggi.
2.3.3     Ball Joint

Gambar Ball Joint
            Ball Joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disamping itu juga berfungsi sebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Dibagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base.
2.3.4     Stabilizer Bar
            Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan traksi ban. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah diikat ke frame atau bodi pada dua tempat melalui bushing. Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam (inner) mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurarg body roll dan memelihara body dalam batas Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, salah satu ujung strut bar dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya diikat ke bracket strut bar yang diikatkan ke bodi atau cross member melalui bantalan karet. Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadinya pengereman.

                          Gambar  Stabilizer Bar
2.3.5     Lateral Control Rod
Lateral control rod dipasang diantara axle dan bodi kendaraan. Tujuannya untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari samping.



                      Gambar Lateral Control Rod
2.3.6     Bumper
              Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas mengerut dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.


Dari beberapa komponen diatas, pegas dan shock absorber digunalan pada semua sistem suspensi, sedangkan komponen lainnya digunakan pada model / tipe suspensi tertentu saja.
2.3.7     Shock Absorber
Shock absorber berfungsi untuk menyerap getaran yang muncul pada saat pegas menerima kejutan saat kendaraan berjalan. Sehingga getaran dapat segera diredam dan kenyamanan kendaraan lebih baik. shock absorber dapat berbentuk tabung maupun silinder, tetapi keduanya memanfaatkan resistensi aliran oli. Saat ini jenis silinder lebih banyak dipakai. Menurut cara kerjanya shock absorber ada dua jenis yaitu : single acting yang hanya memberikan tahanan shock diperpanjang dengan double acting (tipe ganda) yang berfungsi baik saat shock absorber diperpendek maupun diperpanjang.
Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik dan turun pada waktu menerima kejutan dari jalan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenyamanan berkendara dan kemampuan cengkeram ban atau roda terhadap jalan.



Gambar Shock absorber pada sistem suspensi
Cara kerja didalam shock absorber terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya lubang tahanan aliran minyak karena melalui orific (lubang lurus kecil) pada waktu piston bergerak.

Gambar cara kerja dari shock absorber
o   Tipe Shock Absorber
              Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
§  Menurut Cara Kerjanya
1.    Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam.
2.    Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini.
§  Menurut Konstruksi
1.    Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).
2.    Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).
§  Menurut Media Kerjanya
1.    Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai medium kerja.
2.    Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalah  nitrogen.
2.4      Gerakan-gerakan pada Sistem Suspensi
Ø  Sprung Weight
Sprung weight adalah berat bodi dan lain-lainnya yang ditopang oleh pegas.
Ø  Unsprung Weight
Unsprung weight adalah berat roda dan komponen-komponen mobil yang tidak ditopang oleh pegas 
            Sprung Weight dan Unsprung Weight Pada umumnya dapat dikatakan bahwa makin besar sprung weightnya dari suatu kendaraan akan menjadikannya makin baik karena tendensi bodi untuk terguncang akan menjadi berkurang. Sebaliknya unsprung weight yang terlalu besar cenderung menyebabkan bodi mudah terguncang. Oskilasi dan bergoyangnya bagian pegas dari kendaraan terutama bodi berpengaruh besar pada kenikmatan kendaraan.

Gambar Oskilasi Bodi
Suspensi merupakan salah satu sistem dalam kendaraan yang berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan ketika berkendara dengan cara menyerap getaran, kejutan dan oskilasi akibat dari permukaan jalan yang tidak rata.
Oskilasi atau goncangan dapat terjadi ketika mobil melalui jalan yang tidak rata atau bergelombang, oskilasi ini terjadi juga disebapkan oleh komponen-komponen suspensi yang sudah mulai rusak dan perlu diganti, seperti pegas lemah, shock absorber bocor, dan lain sebagainya. Guncangan ini tentu sangat mengurangi kenikmatan ketika mengemudikan kendaraan, lebih parah lagi dapat mengancam nyawa seseorang.
Berikut adalah beberapa oskilasi sprung weight yang terjadi pada kendaraan, yaitu :

Oskilasi Sprung Weight
§  Pitching
            Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan yang pegasnya lemah.

Gambar  Pitching
§  Rolling
            Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke sisi).


Gambar  Rolling
§  Bounching
            Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian pula bila pegas suspensi lemah.

Gambar  Bounching
§  Yawing
            Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.


Gambar  Yawing

 Oskilasi Unsprung Weight

Gambar  Macam-macam oskilasi Unsprung Weight
·         Hopping
            Hopping adalah gerakan ke atas ke bawah roda-roda yang biasanya terjadi pada jalan bergelombang pada kecepatan sedang dan tinggi
·         Tramping
            Tramping adalah gerakan oskilasi turun-naik pada arah yang berlawanan pada roda kiri dan kanan. Tramping mudah terjadi pada suspensi tipe rigid.

Gambar Tramping
·         WindUp
        Wind up adalah gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros yang disebabkan moment penggerak kendaraan



Gambar Wind Up



artikelnya cukup sekian dulu. semoga bermanfaat bagi nusa bangsa negara indonesia..
SALAM SOLIDARITY FOREVER
10/04/2017









Tidak ada komentar: