kendaraan konsep dan penerapan kendaraan roda empat
Kenyamanan dalam
berkendara sudah menjadi tuntutan bagi
para pengendara maupun penumpangnya. Sejalan dengan tuntutan kenyaman yang
semakin tinggi, maka penelitian akan kenyamanan berkendara banyak dilakukan. Sistem suspensi
merupakan salah satu bagian utama dari kendaraan yang memegang peranan penting
dalam aspek kenyamanan dan keamanan berkendara. Selain dapat mempengaruhi
kestabilan kendaraan dan daya lekat ban terhadap jalan, sistem suspensi juga
berfungsi untuk mengurangi getaran dan goncangan akibat permukaan jalan yang
tidak rata
Kenyamanan
dalam berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun
penumpangnya. Sejalan dengan tuntutan kenyaman yang semakin tinggi, maka
penelitian akan kenyamanan berkendara banyak dilakukan. Kondisi ideal yang
ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah kemampuan pengendara untuk menahan
getaran selama mungkin. Tetapi kondisi ini hampir tidaklah mungkin dicapai,
sehingga pendekatan yang ditempuh yaitu meminimumkan efek gangguan yang berupa
ketidakrataan permukaan jalan dengan memasang sistem suspensi diantara roda dan
bodi kendaraan.
Sistem
suspensi merupakan salah satu bagian utama dari kendaraan yang memegang peranan
penting dalam aspek kenyamanan dan keamanan berkendara. Selain dapat
mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat ban terhadap jalan, sistem
suspensi juga berfungsi untuk mengurangi getaran dan goncangan akibat permukaan
jalan yang tidak rata agar tidak diteruskan kebodi.
secara
fokus akan membahas salah satu bagian terpenting dari komponen yang ada pada
kendaraan tersebut. Bagian yang dimaksud dalam hal ini adalah sistem suspensi
yang menjadi serangkaian komponen yang penting dalam sebuah kendaraan, baik
dalam kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, Yang berfungsi untuk
mengurangi getaran dan goncangan pada kendaraan pada saat kondisi jalan tidak
rata. Sistem suspensi dipasang diantara rangka kedaraan dengan poros roda agar
getaran dan goncangan tidak diteruskan ke bodi.
Komponen Utama Pada Kendaraan (mobil)
Kendaraan (mobil) merupakan sebuah alat transportasi yang
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-sehari,
sebagai sebuah alat pemindah, baik itu manusia, hewan ataupun barang dari suatu
tempat ketempat lain yang digerakan oleh tenaga
mesin, yang pada umumnya menggunakan bahan bakar minyak (bensin, solar,
pertamax dll) ataupun sumber energi yang terbaharukan, seperti mobil dengan
sumber energi listrik ataupun mobil dengan sumber energi dari pemanfaatan sinar
matahari sebagai mobil (kendaraan) yang berkonsep City Car.
Mobil pada umumnya
memiliki beberapa bagian atau komponen utama yang harus dimiliki, yang akan
menjadi serangkaian komponen yang memiliki fungsi sebagai sebuah kendaraan
(mobil). Komponen utama tersebut adalah seperti yang terlihat pada gambar (2.1
Diagram Komponen Utama Kendaraan Mobil).
DEFINISI SUSPENSI
Suspensi adalah sistem dalam kendaraan yang berfungsi untuk
mengurangi getaran dan goncangan pada kendaraan saat kondisi jalan tidak rata. Merupakan faktor utama untuk memperhatikan sistem ini
untuk selalu dijaga dan dirawat. Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda agar
getaran ataupun goncangan yang terjadi tidak diteruskan ke bodi.
Pada
umumnya sistem suspensi dapat digolongkan menjadi :
1.
Sistem suspensi type Rigid (Rigid Axle Suspension)
§ Parallel leaf spring type
§ Turnion type 8
§ Balance arm type
2.
Type bebas (Independent Suspension)
§ Macpherson type
§ Trailing arm type
§ Wishbone type
3. Special suspension
§ Air suspension
Jenis-jenis Sistem Suspensi
A. Macam-macam Suspensi:
Ø
Suspensi dependen pegas coil (coil
spring)
Konstruksi pegas koil dibuat dari batang baja khusus berbentuk Spiral roda, dipasang pada steering knuckle melalui
dua lengan (upper arm dan lower arm) shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm. Salah satu ujung arm dipasang pada bodi atau frame melalui bushing dan
ujung lainya pada steering knuckle melalui
ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada bodi atau frame dan bagian bawahnya ke lower
arm.
Cara kerja suspensi adalah:
Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata, maka pegas
koil menerima gaya dari lower arm dan
upper arm mengakibatkan pegas mengalami
pemendekan dan pemanjangan sesuai dari kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan)
Ø Suspensi independen pegas torsi (Torsion
Barspring)
Konstruksi pegas torsi dibuat dari batang
baja yang elastic terhadap puntiran.
Ujung pegas torsi dipasangkan pada upper
arm sedangkan ujung yang satunya dipasang pada frame/rangka , knuckle
steering yang didukung oleh lower
dan upper arm.
Cara kerjanya adalah:
Bila roda-roda depan menerima kejutan
dari permukaan jalan, akan diteruskan ke lower
dan upper arm melalui knuckle steering. Gaya yang diterima upper arm ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi.
Ø Suspensi Rigid (Kaku) / Pegas Daun
Suspensi Rigid (kaku) biasanya
mengunakan pegas daun yang dibuat dari bilah bajah lengkung dan mempunyai
elastisitas cukup tinggi. Suspensi jenis ini banyak digunakan pada roda
belakang mobil offroad (jalan mati).
Salah satu ujung pegas dipasangkan pada kerangka (frame) dengan mengunakan bushing,sedangkan
ujung yang satunya dipasang pada kerangka mengunakan Hangger Spring (ayunan Pegas).
Cara kerjanya adalah:
Bila roda-roda menerima kejutan dari
(permukaan jalan yang tidak rata) akan diteruskan ke pegas daun dengan melalui
poros roda dengan perubahan lengkungan pegas daun menerima hingga pegas dapat meredam kejutan.
MACAM-MACAM SUSPENSI DEPAN
A. Tipe Double Wishbone dengan Pegas Koil
Gambar Double Wishbone dengan Pegas Koil
suspensi ini memiliki kekuatan yang kokoh karena ada 2
lengan, bagian atas dan bawah, dengan begitu tekanan dari samping atas maupun
depan dapat teredam dengan baik.
B. Tipe Double Wishbone dengan Pegas Batang Torsi
Gambar Double Wishbone
dengan Pegas Batang Torsi
pegas
torsi yang berbentuk seperti pipa bulat memanjang, cara kerjanya dia akan
berputar saat berpegas, daya putar balik itu merupakan daya pegasnya.
Gambar Tipe Machpherson
ini
adalah suspensi tipe bebas, perhatikan kanan dan kiri roda tidak saling
menopang, setiap
roda diberikan lengan(bagian bawah), pegas, shock absorber bagian
tengah adalah bagian yang menempel kebodi
atau sasis kendaraan. konstruksinya tidak terlalu rumit dan hanya digunakan
pada kendaraan ringan seperti sedan.
D.
Tipe Machpherson dengan Lengan
berbentuk L
Gambar 2.6 Tipe Machpherson
dengan lengan
berbentuk L
bedanya
dari yang machpherson biasa adalah
adalah tanpa adanya strut bar. mobil sedan sering
menggunakan tipe ini.
Gambar Pegas Daun Paralel
Ini
sering dipakai pada kendaraan berat atau bermuatan. ini adalah suspensi bila kendaraan ini berpenggerak roda depan, suzuki
katana memakai sistem ini.
MACAM-MACAM SUSPENSI BELAKANG
A. Trailing
Arm dengan Twist
Beam
dengan
model sederhana tetapi dengan kualitas redaman cukup baik dan ringan.
B. Tipe Pegas
Daun Paralel dengan Helper Spring
Gambar Tipe Pegas Daun
Paralel dengan Helper
Spring
ini
mereupakan suspensi kendaraan bermuatan besar.
C.
Double
Wishbone
Gambar. double
Wishbone
suspensi
ini cukup kuat, sehingga banyak digunakan pada kendaraan penumpang.
D.
Tipe Strut Dual
Link
Gambar Tipe Strut Dual
Link
Tipe
ini lumayan lentur, nyaman dan kuat.
E. Tipe
Semi Trailing
Gambar Tipe Semi Trailing
suspensi
ini tergolong kuat. sehingga kedaraan penumpang sering mengaplikasikannya.
F. Tipe 4 Link
Gambar Tipe 4 Link
Terdapat
empat titik penopang yang membantu suspensi
ini, lengan atas, lengan bawah, lateral control
rod dan stabilizer. cukup nyaman,
walaupun dengan gardan konvesional, sedan lama sering menggunakan ini.
Wheel Aligment
Wheel aligment
adalah teknik penyetelan posisi roda. Kombinasi sistem
kemudi dan sistem suspensi harus menghasilkan stabilitas kendaraan, stabil dan
dan daya kemudi baik. Agar sistem kemudi dan suspensi dapat berfungsi dengan baik, maka roda depan harus diatur
dengan benar, salah satunya dengan metode front
wheel aligment terdiri dari penyetelan sudut geometris, ukuran roda depan,
komponen suspensi dan komponen kemudi setelah terpasang pada bodi. Unsur-unsur
yang terdapat pada front wheel aligment
yaitu
1. Camber
2. Caster
3. Toe in/out
4. KPI (King Pin
Inclination)
5. Turning Radius
1.
Camber
Roda-roda depan kendaraan dipasang dengan bagian atasnya miring mengarah
keluar atau kedalam dan pengukuran dalam derajat kemiringan dari posisi
vertikal hal ini disebut dengan camber.
Tujuan camber adalah untuk mencegah
roda depan bagian bawah tertarik keluar dan berat kendaraan tertumpu pada
bagian dasar poros depan. Bila miringnya roda ke arah luar disebut camber positif, sebaliknya bila
miringnya ke arah dalam disebut camber
negatif.
Gambar Camber.
2.
Caster
Caster
adalah
sudut antara king pin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping
kendaraan. Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya
bila miringnya ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah
caster positif karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan
lurus dan daya balik kemudi setelah membelok lebih baik. Tujuan caster adalah supaya steer dapat
kembali lurus setelah kendaraan membelok.
Gambar Caster.
3.
Toe Angle(toe in
and toe out)
Toe in and toe out adalah selisih antara proyeksi pertengahan lebar ban antara bagian
depan dengan bagian belakang. Bila bagian roda lebih kecil ke arh dalam dari
bagian belakang roda (jika dilihat dari atas), ini disebut toe in, sedangkan bila bagian depan roda lebih besar ke arah luar
disebut toe out. Toe in dan toe out dinyatakan dalam satuan jarak
(B-A).Tujuan
toe angle adalah meniadakan
kecenderungan roda mengarah keluar.
Gambar Toe angle (toe in and toe out).
4.
King Pin
Inclination
King pin inclination adalah sudut kemiringan king pin terhadap garis vertikal bila dilihat
dari depan kendaraan, sudut king pin 7±.
Tujuan king pin inclination adalah membantu kestabilan steer dan ketika steer
diputar roda akan mengangkat poros
roda sehingga roda akan kembali lurus.
Gambar King pin
inclination.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Suspensi Double Wishbone
Sistem
suspensi ini disebut yang paling ideal untuk mobil jika ingin mendapatkan
pengalaman pengendalian mobil terbaik. Dengan sistem suspensi ini, mobil dapat
meredam tekanan yang diterima dengan baik. Selain itu, suspensi Double
Wishbones didesain untuk menjaga posisi roda agar tegak lurus terhadap
permukaan jalan. Kelebihan dari penggunaan sistem suspensi ini adalah kontrol
pada camber yang ideal, sehingga pengendailan mobil juga terasa mantap. Namun
kekurangannya adalah desainnya membutuhkan ruang yang cukup luas dan juga harga
yang mahal. Maka dari itu, sistem suspensi ini lebih banyak ditemukan pada
mobil dengan bentuk yang cukup lebar seperti mobil-mobil Amerika.
Komponen Suspensi
Suspensi
merupakan salah satu sistem yang sangat penting pada sebuah kendaraan, baik itu
kendaraan roda dua ataupun roda empat dan lain-lain. Jika memang kenyamanan,
kestabilan kendaraan yang diharapkan, maka sistem suspensi menjadi begitu
sangat penting adanya pada sebuah kendaraan.
Secara
umum komponen-komponen sistem suspensi adalah sebagai berikut :
·
Pegas ( Coil
spring, leaf spring/pegas daun,
torsion bar spring/pegas batang torsi)
·
Shock absorber (peredam kejut, stabilizer, dll)
·
Suspension
arm
·
Ball
joint
·
Bushing
karet
·
Strut
bar
·
Stabilizer
bar
·
Lateral
control rod
·
Control
arm
·
Dan bumper
Tipe
ini lumayan lentur, nyaman dan kuat.
A. Tipe
Semi Trailing
Gambar Tipe Semi Trailing
suspensi
ini tergolong kuat. sehingga kedaraan penumpang sering mengaplikasikannya.
B. Tipe 4 Link
Gambar Tipe 4 Link
Terdapat
empat titik penopang yang membantu suspensi
ini, lengan atas, lengan bawah, lateral control
rod dan stabilizer. cukup nyaman,
walaupun dengan gardan konvesional, sedan lama sering menggunakan ini.
Wheel Aligment
Wheel aligment
adalah teknik penyetelan posisi roda. Kombinasi sistem
kemudi dan sistem suspensi harus menghasilkan stabilitas kendaraan, stabil dan
dan daya kemudi baik. Agar sistem kemudi dan suspensi dapat berfungsi dengan baik, maka roda depan harus diatur
dengan benar, salah satunya dengan metode front
wheel aligment terdiri dari penyetelan sudut geometris, ukuran roda depan,
komponen suspensi dan komponen kemudi setelah terpasang pada bodi. Unsur-unsur
yang terdapat pada front wheel aligment
yaitu
1. Camber
2. Caster
3. Toe in/out
4. KPI (King Pin
Inclination)
5. Turning Radius
1.
Camber
Roda-roda depan kendaraan dipasang dengan bagian atasnya miring mengarah
keluar atau kedalam dan pengukuran dalam derajat kemiringan dari posisi
vertikal hal ini disebut dengan camber.
Tujuan camber adalah untuk mencegah
roda depan bagian bawah tertarik keluar dan berat kendaraan tertumpu pada
bagian dasar poros depan. Bila miringnya roda ke arah luar disebut camber positif, sebaliknya bila
miringnya ke arah dalam disebut camber
negatif.
Gambar Camber.
2.
Caster
Caster
adalah
sudut antara king pin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping
kendaraan. Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya
bila miringnya ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah
caster positif karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan
lurus dan daya balik kemudi setelah membelok lebih baik. Tujuan caster adalah supaya steer dapat
kembali lurus setelah kendaraan membelok.
Gambar Caster.
3.
Toe Angle(toe in
and toe out)
Toe in and toe out adalah selisih antara proyeksi pertengahan lebar ban antara bagian
depan dengan bagian belakang. Bila bagian roda lebih kecil ke arh dalam dari
bagian belakang roda (jika dilihat dari atas), ini disebut toe in, sedangkan bila bagian depan roda lebih besar ke arah luar
disebut toe out. Toe in dan toe out dinyatakan dalam satuan jarak
(B-A).Tujuan
toe angle adalah meniadakan
kecenderungan roda mengarah keluar.
Gambar Toe angle (toe in and toe out).
4.
King Pin
Inclination
King pin inclination adalah sudut kemiringan king pin terhadap garis vertikal bila dilihat
dari depan kendaraan, sudut king pin 7±.
Tujuan king pin inclination adalah membantu kestabilan steer dan ketika steer
diputar roda akan mengangkat poros
roda sehingga roda akan kembali lurus.
Gambar King pin
inclination.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Suspensi Double Wishbone
Sistem
suspensi ini disebut yang paling ideal untuk mobil jika ingin mendapatkan
pengalaman pengendalian mobil terbaik. Dengan sistem suspensi ini, mobil dapat
meredam tekanan yang diterima dengan baik. Selain itu, suspensi Double
Wishbones didesain untuk menjaga posisi roda agar tegak lurus terhadap
permukaan jalan. Kelebihan dari penggunaan sistem suspensi ini adalah kontrol
pada camber yang ideal, sehingga pengendailan mobil juga terasa mantap. Namun
kekurangannya adalah desainnya membutuhkan ruang yang cukup luas dan juga harga
yang mahal. Maka dari itu, sistem suspensi ini lebih banyak ditemukan pada
mobil dengan bentuk yang cukup lebar seperti mobil-mobil Amerika.
Komponen Suspensi
Suspensi
merupakan salah satu sistem yang sangat penting pada sebuah kendaraan, baik itu
kendaraan roda dua ataupun roda empat dan lain-lain. Jika memang kenyamanan,
kestabilan kendaraan yang diharapkan, maka sistem suspensi menjadi begitu
sangat penting adanya pada sebuah kendaraan.
Secara
umum komponen-komponen sistem suspensi adalah sebagai berikut :
·
Pegas ( Coil
spring, leaf spring/pegas daun,
torsion bar spring/pegas batang torsi)
·
Shock absorber (peredam kejut, stabilizer, dll)
·
Suspension
arm
·
Ball
joint
·
Bushing
karet
·
Strut
bar
·
Stabilizer
bar
·
Lateral
control rod
·
Control
arm
·
Dan bumper
Pegas
A.
Penggunaan
dan Penempatan
Pegas
dapat digolongkan atas dasar jenis beban yang dapat diterimanya. Jenis-jenis
pegas terbagi atas:
- Pegas Tekan atau Kompresi
- Pegas Tarik
- Pegas Puntir
Ø Menurut
coraknya pegas dibedakan menjadi :
1. Pegas
Ulir
2. Pegas
Volut
3. Pegas
Daun
4. Pegas
Piring
5. Pegas
Cincin
6. Pegas
Batang Puntir
7. Pegas
Spiral atau Pegas Jam
Pegas
dapat berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan dan sifat pegas yang
terpenting ialah kemampuannya menerima kerja lewat perubahan bentuk elastis dan
ketika mengendur, menyerahkan kembali kerja tersebut.
Pegas
diterapkan dalam bentuk konstruksi seperti pesawat kerja, mekanisme, dan
kendaraan. Dalam kebanyakan hal, tidak terdapat alternative lain yang dapat
dipakai, kecuali menggunakan pegas agar suatu konstruksi berfungsi dengan baik.
Pegas
bukan merupakan suatu hal yang mutlak melainkan suatu pilihan sehubungan dengan
pembuatan dan biaya.
2.3.2
Bahan
Pegas
Pegas
dapat dibuat dari berjenis-jenis bahan seperti pada table dibawah menurut
pemakaiannya :
Pemakaian
|
Bahan
|
Pegas biasa (dibentuk
panas)
Pegas biasa (dibentuk
dingin)
Pegas tumpuan kendaraan
Pegas untuk katup keamanan
ketel
Pegas untuk governor
kecepatan
Pegas tahan panas
Pegas korosi
Pegas untuk katup
|
SUP4, SUP6, SUP, SUP10,
SUP11
SW, SWP, SUS, BsW, NSWS,
PBW, BeCuW, Kawat distemper dengan minyak
SUP4, SUP6, SUP7, SUP9,
SUP10
SWP, SUP4, SUP6, SUP7,
Kawat lasticr dengan minyak
SUS
SUS, BSW, NSWS, PBW, BeCuW
SWPV, Kawat distemper
dengan minyak
|
Tabel jenis material pada pegas
Pegas
untuk pemakaian umum biasanya dibuat dari kawat tarik keras yang dibentuk
dingin, atau kawat yang distemper dengan minyak. Pada pegas yang terbuat dari
kawat tarik
keras, tidak dilakukan perlakuan panas setelah dibentuk menjadi pegas. Untuk pemilihan bahan pegas
sebaiknya memilih bahan yang mempunyai batas elastis tinggi.
2.3.3 Ball Joint
Gambar Ball Joint
Ball Joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disamping itu
juga berfungsi sebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok.
Dibagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan.
Pada setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum
disulfide lithium base.
2.3.4 Stabilizer
Bar
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal
pada saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan traksi ban.
Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah diikat ke
frame atau bodi pada dua tempat melalui bushing. Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas
dan ke bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas dari
puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) tertekan dan pegas roda
bagian dalam (inner) mengembang.
Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke
atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan
terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurarg body roll
dan memelihara body dalam batas Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan
pada gambar di bawah, salah satu ujung strut bar dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya
diikat ke bracket strut bar yang
diikatkan ke bodi atau cross member melalui
bantalan karet. Strut bar berfungsi
untuk menahan lower arm agar tidak
bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang
tidak rata atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
Gambar Stabilizer Bar
2.3.5 Lateral
Control Rod
Lateral control rod dipasang diantara axle dan bodi kendaraan. Tujuannya untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari samping.
Gambar Lateral Control Rod
2.3.6
Bumper
Pada
saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas mengerut
dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan
komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas mengerut
dan mengembang di luar batas maksimumnya.
Dari beberapa komponen
diatas, pegas dan shock absorber
digunalan pada semua sistem suspensi, sedangkan komponen lainnya digunakan pada
model / tipe suspensi tertentu saja.
2.3.7
Shock Absorber
Shock
absorber berfungsi untuk menyerap getaran yang muncul pada saat
pegas menerima kejutan saat kendaraan berjalan. Sehingga getaran dapat segera
diredam dan kenyamanan kendaraan lebih baik. shock absorber dapat berbentuk
tabung maupun silinder, tetapi keduanya memanfaatkan resistensi aliran oli.
Saat ini jenis silinder lebih banyak dipakai. Menurut cara kerjanya shock absorber ada dua jenis yaitu : single acting yang hanya memberikan
tahanan shock diperpanjang dengan double acting (tipe ganda) yang
berfungsi baik saat shock absorber diperpendek
maupun diperpanjang.
Apabila pada suspensi hanya
terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik dan turun pada waktu
menerima kejutan dari jalan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam
oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenyamanan berkendara dan kemampuan
cengkeram ban atau roda terhadap jalan.
Gambar Shock
absorber pada sistem suspensi
Cara
kerja didalam shock absorber terdapat
cairan khusus yang disebut minyak shock
absorber. Pada shock absorber
tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya lubang tahanan aliran minyak
karena melalui orific (lubang lurus kecil) pada waktu piston bergerak.
Gambar cara kerja dari shock absorber
o Tipe Shock Absorber
Shock absorber dapat digolongkan menurut
cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
§ Menurut Cara Kerjanya
1. Shock absorber kerja tunggal (single action),
Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya
pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam.
2. Shock absorber kerja ganda. (Multiple action),
Baik saat ekspansi maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada
umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini.
§ Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang
membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder
luar).
2. Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu
silinder (atau tanpa reservoir).
§ Menurut Media Kerjanya
1. Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai
medium kerja.
2. Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang
biasanya digunakan adalah nitrogen.
2.4 Gerakan-gerakan
pada Sistem Suspensi
Ø
Sprung Weight
Sprung
weight adalah berat bodi dan lain-lainnya yang ditopang oleh pegas.
Ø Unsprung Weight
Unsprung
weight adalah berat roda dan komponen-komponen mobil yang tidak
ditopang oleh pegas
Sprung Weight dan Unsprung Weight Pada umumnya dapat
dikatakan bahwa makin besar sprung weightnya
dari suatu kendaraan akan menjadikannya makin baik karena tendensi bodi untuk
terguncang akan menjadi berkurang. Sebaliknya unsprung weight yang terlalu besar cenderung menyebabkan bodi mudah
terguncang. Oskilasi dan bergoyangnya bagian pegas dari kendaraan terutama bodi berpengaruh
besar pada kenikmatan kendaraan.
Gambar Oskilasi Bodi
Suspensi
merupakan salah satu sistem dalam kendaraan yang berfungsi untuk meningkatkan
kenyamanan dan keamanan ketika berkendara dengan cara menyerap getaran, kejutan
dan oskilasi akibat dari permukaan jalan yang tidak rata.
Oskilasi
atau goncangan dapat terjadi ketika mobil melalui jalan yang tidak rata atau
bergelombang, oskilasi ini terjadi juga disebapkan oleh komponen-komponen
suspensi yang sudah mulai rusak dan perlu diganti, seperti pegas lemah, shock absorber bocor, dan lain sebagainya. Guncangan ini tentu
sangat mengurangi kenikmatan ketika mengemudikan kendaraan, lebih parah lagi
dapat mengancam nyawa seseorang.
Berikut
adalah beberapa oskilasi sprung weight
yang terjadi pada kendaraan, yaitu :
Oskilasi Sprung
Weight
§ Pitching
Pitching adalah gerakan atau bergoyang
bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke bawah terhadap titik pusat
grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang
bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan
yang pegasnya lemah.
Gambar Pitching
§ Rolling
Bila
kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi
kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini
mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke sisi).
Gambar Rolling
§ Bounching
Bounching adalah gerakan naik turun body
kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi pada kecepatan
kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian pula bila pegas suspensi
lemah.
Gambar Bounching
§ Yawing
Yawing adalah gerakan body kendaraan
mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap titik berat kendaraan. Yawing
kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.
Gambar Yawing
Oskilasi Unsprung Weight
Gambar Macam-macam oskilasi Unsprung Weight
·
Hopping
Hopping adalah gerakan ke atas ke bawah roda-roda yang biasanya terjadi pada jalan bergelombang pada kecepatan sedang dan tinggi
Hopping adalah gerakan ke atas ke bawah roda-roda yang biasanya terjadi pada jalan bergelombang pada kecepatan sedang dan tinggi
·
Tramping
Tramping adalah gerakan oskilasi turun-naik pada arah yang berlawanan pada roda kiri dan kanan. Tramping mudah terjadi pada suspensi tipe rigid.
Tramping adalah gerakan oskilasi turun-naik pada arah yang berlawanan pada roda kiri dan kanan. Tramping mudah terjadi pada suspensi tipe rigid.
Gambar Tramping
·
WindUp
Wind up adalah gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros yang disebabkan moment penggerak kendaraan
Wind up adalah gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros yang disebabkan moment penggerak kendaraan
Gambar Wind
Up
artikelnya cukup sekian dulu. semoga bermanfaat bagi nusa bangsa negara indonesia..
SALAM SOLIDARITY FOREVER
10/04/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar