Minggu, 19 Juni 2016

Jenis Jenis Suspensi

Jenis - Jenis Suspensi
Konstruksi suspensi digolongkan menjadi dua tipe, yaitu suspensi dependen dan suspensi independen. Tiap jenis suspensi itu memiliki ragamnya masing-masing. Berikut ini adalah penjelasan tiap suspensi tersebut.

·           Dependen
Dalam mobil yang menggunakan jenis suspensi dependen, roda kiri dan roda kanan dihubungkan oleh poros kaku (rigid), dan poros kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut, dan lengan kontrol (control arm). Pada suspensi rigid roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros (axle). Mobil-mobil berat seperti truk masih banyak yang menggunakan jenis suspensi ini. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana

Karakteristik suspensi dependen :
a.    Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
b.    Konstruksi sederhana, perawatan mudah
c.    Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
d.   Memerlukan ruang pemegasan yang besar
e.    Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
f.     Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
g.    Bodi sedikit miring pada saat belok

·         Independen
Pada mobil dengan jenis suspensi independen, roda kiri dan roda kanan mobil bergerak secara bebas karena tidak dihubungkan oleh satu poros kaku.

Karakteristik suspensi independen :
a.       Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
b.      Konstruksi agak rumit
c.       Membutuhkan sedikit tempat
d.      Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
e.       Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
f.       Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan roda)
g.      Perawatan lebih sulit


Tipe Suspensi Depan

Sistem Suspensi depan tipe Macpherson.

·         Tipe Macpherson Strut dengan lower arm berbentuk L.

Suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan mesin depan penggerak belakang. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga tidak memerlukan strut bar.





·      Tipe Macpherson Strut.

Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih sederhana dari pada tipe double wishbone. Tipe ini dapat diservis dengan lebih mudah karena memiliki komponen yang lebih sedikit.



Sistem Suspensi depan tipe Wishbone

·         Tipe Double Wishbone dengan pegas koil.
Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan knuckle yang menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan menerima gaya longitudinal dan latitudinal, memungkinkan pegas untuk menopang beban vertical saja. Digunakan pada mobil penumpang dan truk ukuran kecil.






·    Tipe Double Wishbone dengan batang torsi.

Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper arm, bagian belakang batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan tinggi kendaraan lebih mudah. Tipe ini banyak digunakan untuk truk kecil.



Tipe Suspensi Belakang

·         Tipe pegas daun parallel
Setiap ujung axle yang menggabungkan kedua roda dipasang pada pegas daun. Pegas daun yang paralel satu sama lain, didudukkan membujur pada bodi kendaraan. Digunakan pada roda depan truk, bus dan lain – lain.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUvnwIyJL0P3KjKwVDjGAmBU81OLAAF_dDDeN7RIfBN5IVEp4fmNQDdeTsvwDaTkHzUF-_dSZQUQqjwISm-DMuqPaKlgzillPBsKHAlCGtqdBiOQYwvu42nQWEsZ0cmpfZ2BEOhyphenhyphenaec18h/s1600/pegas+daun+under.png







·         Tipe 4 Link
Control arm atas dan bawah dipasang membujur pada bodi kendaraan pada setiap ujung axle, dan lengan yang satu lainnya dipasang secara melintang dari satu ujung axle ke bodi.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiag9D-E_FqN5kBsq6_ppV1F1nXSa4sIKoO1atUeEhncCpqfguO7EaGa65ncS9l5n8ZmGXNTYszStS2va9k5K03qPxBfd7mXY8pEXaoZWypdEGpJpupIvxCdoo7oeIB9FdtC_D8nZRVVls/s1600/hal+06.JPG







·         Tipe Semi Trailing Arm
Lengan suspensi belakang dipasang pada sudut yang telah ditentukan pada member suspensi belakang guna menahan gaya lateral yang lebih besar.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHSE-8J110bQuNFKNogD-yMKztpDTlzk42VacTKQyYWodawVWObjRoerMr0hJp8_UQK0NNaDgqmBsFvn0D6nXiOgg1PL5JzHe_m7bOpyRM3Ui_TpZvMBs_nLhTSH2DtgVj3wstIuU09TuQ/s1600/TRAILING+ARM.jpg








·         Tipe Double Wishbone
Suspensi jenis ini mempunyai tiga suspensi arm (satu upper dan dua lower arm) yang diposisikan tegak lurus dengan garis tengah kendaraan dan sebuah strut rod yang sejajar dengan garis tengah kendaraan. Digunakan pada roda belakang, mobil penumpang yang penggeraknya pada roda belakang
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYJgitm5ojmcg3U8Zkd54R6ppgIsyVC-5t65F80az0CavvSLl3LtzPBFSmnNvatyeiOvYZNDR1K3zpd4i3aHaP8gaoQMhibR8mV1PE3BqbQVZLZcA-rW2w1Pr-ZVLMFrBT8igAACWsr-A/s1600/hal+25+b.gif














·         Tipe Strut Dual Link
Suspensi jenis ini banyak digunakan di mobil mesin depan penggerak depan. Roda-roda ditopang oleh dua suspension arm dan stud rod. Suspension arm terletak hampir tegak lurus dengan garis tengah kendaraan, sedangkan strut rod sejajar dengan garis tengah kendaraan. Digunakan pada roda belakang, mesin didepan menggerakan roda depan
Description: http://lh5.ggpht.com/-i1znNASptZc/Txf-r05qlxI/AAAAAAAAANQ/zpO5pMWw_Dg/s288/DUAL%252520LINK%25252C%252520REAR.jpg







Tipe Trailing Arm dengan Twist Beam
Suspensi jenis ini banyak digunakan untuk mobil kecil dengan penggerak roda depan.
Bagian belakang arm dihubungkan dengan jalan di las pada axle beam. Digunakan pada roda belakang mobil kecil dengan penggerak roda depan.





Pemeriksaan dan Gangguan Pada Sistem Suspensi

Keamanan  dan  kenyamanan  berkendara  sangat  dipengaruhi  oleh  kondisi  sistem  suspensi.  Kondisi sistem suspensi itu dipengaruhi oleh kondisi komponen-komponennya, jika salah satu kondisi komponen buruk  maka  akan  mempengaruhi  seluruh  kinerja  dari  sistem  suspensi. 
1.  Suspensi Depan
a.       Pegas
Kerusakan  yang  dapat  terjadi  pada  pegas  spiral  adalah  pegas  patah  dan  pegas  mengalami pengerutan  sehingga  ketinggian  mobil  mobil  akan  berkurang.  Pemeriksaannya  dengan  cara melihat kondisi fisik pegas apakah ada keretakan atau bahkan sudah patah. Pengerutan pegas dapat  diperiksa  dengan  cara  mengukur  ketinggian  kendaraan  lalu  membandingkan  dengan spesifikasi standarnya atau juga bisa dilakukan dengan mengukur panjang pegas.

b.      Shock Absorber
Pemeriksaan  manual  terhadap  shock absorber diantaranya adalah pemeriksaan kebocoran  minyak  dan  pemeriksaan kinerja.  Pemeriksaan  kebocoran  minyak dilakukan secara visual dengan melihat ada atau  tidaknya  ceceran  minyak  pada  bodi shock  absorber.  Pemeriksaan  kinerja dilakukan dengan cara merasakan tahanan shock  absorber  saat  langkah  kompresi  dan langkah  ekspansi.  Pada  shock  absorber kerja ganda langkah kompresi dan langkah ekspansi sama sama memiliki tahanan. Baik ketika  ditekan  atau  ditarik  dengan  tangan, shock  absorber  akan  menahan  gaya  yang ditimbulkan  dari  tangan  kita.  Hal-hal  yang harus  diperhatikan  dalam  uji  kinerja  ini adalah posisi shock absorber harus vertikal dan lakukan uji ini berkali-kali sampai tahanan shock absorber konstan.

c.       Lengan Suspensi (suspension Arm)
Pemeriksaan  manual  yang  bisa  dilakukan  yaitu  pemeriksaan  keretakan,  pemeriksaan kekencangan  baut-baut  dan  mur-mur,  pemeriksaan  kondisi  bushing,  pemeriksaan  pergerakan lengan suspensi dari kekocakan dan kelancaran pergerakan.

d.      Ball Joint
Keausan  ball  joint  mengakibatkan  kekocakan, adanya  kekocakan  akan  menambah  gerak  bebas pada roda kemudi, menimbulkan suara pada sistem suspensi,  berubahnya  wheel  alignment. Pemeriksaan  kekocakan  ball  joint  dapat  dilakukan dengan  cara  melihat  reaksi  ball  joint  saat  roda kemudi  digerak-gerakkan  atau  dengan  cara menggoyangkan ball joint.  Ball joint yang masih baik tidak  memilki  gerak  bebas  dan  stud  ball  joint  tidak bisa digerakan dengan mudah  oleh jari. Dibutuhkan tenaga yang lebih dari tenaga jari untuk menggerakan stud ball joint. Pemeriksaan  ball joint  pada  upper arm  dan  lower arm  juga dapat dilakukan  dengan  cara  menggerak-gerakkan  roda   Pengecekan  tersebut dilakukan  sambil  menginjak  pedal  rem.  Jika  terasa  ada  kelonggaran  maka  terjadi  kerusakan pada ball joint.

e.       Bushing Karet
Kerusakan  bushing  karet antara lain sobek, retak, kehilangan sifat elastisnya, berubah bentuk. Bushing karet tidak dapat diperbaiki, bushing karet yang sudah rusak harus diganti dengan yang baru.

f.       Stabilizer Bar
Kerusakan yang dapat terjadi pada stabilizer bar adalah stabilizer bar mengalami kebengkokan atau bahkan patah. Pemeriksaan kebengkokan  stabilizer bar  dilakukan dengan cara meletakan stabilizer  bar  pada  bidang  datar  lalu  melihat  apakah  stabilizer  bar  mengalami  puntiran  atau tidak.


g.      Bumper
Sama  seperti  bushing  karet,  bumper  juga  terbuat  dari  karet.  Pemeriksaan  bumper  juga  sama seperti bushing karet.
2.  Suspensi Belakang
Kerusakan yang dapat terjadi pada suspensi belakang model pegas daun pararel diantaranya adalah rusaknya karet-karet bushing pada shackle dan hanger pin, serta patahnya pegas daun. Kondisi mur dan  baut  yang  kendor  pun  dapat  menyebabkan  kerusakan  oleh  karena  itu  perlu  dilakukan pemeriksaan terhadap kekencangan mur dan baut. Pemeriksaan yang lainnya adalah pemeriksaan kondisi  fisik  u-bolt  apakah  mengalami  keretakan  atau  patah,  serta  pemeriksaan  keretakan  dan keausan lembar pegas daun.

Menganalisis Kerusakan dan Kondisi Sistem

Cara menganalisis kerusakan sistem suspensi :
1.      melakukan tes drive untuk mengetahui bagian komponen suspensi mana yang dirasa kurang nyaman.
2.      mendengarkan bagian suspensi yang bunyi akibat bodi mobil digoyang
3.      melakukan pengamatan dimana letak komponen suspensi yang rusak

Tidak ada komentar: