Rabu, 29 Juni 2016

SISTEM TRANSMISI POWER TAKE OFF ( PTO ), GENERATOR, AKUMULATOR, INVENTER DAN DIFFERENSIAL GEAR

Power Take Off (PTO)
            Power take off adalah suatu sistem yang digunakkan untuk mengambil alih tenaga atau daya pada suatu sumber tenaga dengan sistem mekanikal dan dialirkan ke sistem lain. Sistem ini biasanya digunakkan pada traktor, truk, atau kendaran berat. Yang paling umum dari sistem ini pada traktor yaitu berada di poros yang keluar di belakang traktor. Hal ini merupakan sebuah poros penggerak yang dirancang agar poros tersebut dan poros PTO dapat dengan mudah terhubung dan terputus.
            Power take off juga juga biasa digunakkan di kendaraan berat bahkan motor roda tiga juga ada yang mengaplikasikan system ini, biasanya digunakkan untuk memompa pompa hidrolik.
Pompa hidrolik sendiri digunakan untuk mengangkat bak belakang kendaraan. Lalu pada kapal laut aplikasi PTO digunakan untuk menjalankan pompa air apabila terjadi kebakaran. Pada truk semen pun juga menggunakan PTO.
            Berbagai metode transmisi daya sebelum PTO juga ada, seperti sabuk yang masih digunakkan pada mesin – mesin produksi. PTO sendiri sudah ada sejak tahun 1878, dan International Harvester Company (IHC) adalah salah satu perusahaan yang menjual PTO pertama kali ke pasaran dengan disematkan pada traktornya di tahun 1918. Setelah kemunculan traktor pertama yang menggunakan PTO maka mulai muncul berbagai macam perusahaan lain yang menyematkan PTO di traktor mereka.
            Dalam sebagian kasus, PTO banyak yang terhubung langsung ke pompa hidrolik, hal ini memungkinkan pompa hidrolik dapat bekerja tanpa adanya tambahan mesin lain. Jadi pompa hidrolik yang digerakkan oleh PTO tadi akan mengambil alih tenaga pada suatu motor yang tadinya digunakan untuk menjalankan output yang lain, misalnya untuk menjalankan roda di mobil. Aplikasi PTO seperti ini yang umum digunakkan adalah untuk :
1)      Menjalankan pompa air pada mobil pemadam kebakaran atau truk air
2)      Menyalakan sistem blower yang digunakan untuk memindahkan bahan kering seperti semen
3)      Mengoperasikan lengan mekanik pada truk ember yang digunakan oleh personil pemeliharaan listrik atau kru pemeliharaan TV Kabel
4)      Mengoperasikan winch pada sebuah truk derek
5)      Mengoperasikan pemadat pada truk sampah
Sebuah mesin yang menggunakkan PTO, dan ingin mentransmisikan daya yang tadinya digunakan untuk sistem awal harus menetralkan dahulu poros utama yang terhubung ke PTO. Hal ini dimaksudkan agar komponen PTO tidak mudah rusak. Sebenarnya sistem transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor merupakan salah satu sistem PTO. Hal ini dikarenakan daya yang awalnya berada pada poros engkol akan ditransmisikan atau diambil dan dialihkan ke kopling lalu transmisi dan akhirnya ke roda.
Hal diatas dikarenakan pengertian PTO adalah sebuah sistem yang dapat mengambil alih atau mentransmissikan daya yang ada pada suatu sistem ke sistem lain. PTO sendiri ada yang menggunakan kopling dan ada juga yang hanya berupa gearbox. Namun belakangan ini sistem PTO yang lebih banyak digunakan di motor roda tiga yaitu PTO yang tidak menggunakan kopling. Hal ini dimaksudkan agar PTO tersebut tidak terlalu besar dimensinya.

PTO yang akan digunakkan untuk motor roda tiga ini adalah jenis mekanikal PTO, dimana PTO tersebut akan berupa gearbox yang dapat mentransmisikan daya menuju dua buah poros output yang berbeda.
KONSEP DESAIN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS




HASIL YANG TELAH DIBUAT

Generator
            Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Sumber energi mekanik dapat berupa turbin uap, air yang jatuh ke kincir air, motor bakar, turbin angin dan lainnya.
            Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet.
Dia membuat generator elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini menggunakan cakram tembaga yang berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses ini menghasilkan arus searah yang kecil. Desain alat yang dijuluki ‘cakram Faraday’ itu tidak efisien dikarenakan oleh aliran arus listrik yang arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak terkena pengaruh medan magnet. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram tembaga. Generator homopolar yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek medan magnet yang stabil.
Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik. Dinamo adalah generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21. Dinamo menggunakan prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus bolak-balik.
Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat peralatan dari Perancis. Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank". Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati kumparan. Lebih jauh lagi, kutub utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Jenis generator yang akan dipakai adalah alternator mobil yang akan mengeluarkan arus DC ( Direct Current ) sehingga dapat langsung mengisi aki.

Akumulator
            Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dan lainnya.
Di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell. Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali.
Secara sederhana cara kerja dari aki adalah berubahnya reaksi kimia antara aktif material (Pb, PbO, PbSO4) dan media elektrolit (larutan asam sulfat atau H2SO4) yang menimbulkan beda potensial antara kutub positif dan negative sehingga menghasilkan arus listrik sampai batas waktu tertentu.
  1. Fungsi Akumulator
  • Sebagai media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu kendaraan distarter.
  • Sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dan sebagainya saat mesin mati.
  1. Dampak Bagi Lingkungan
  • Polusi air akibat merembesnya cairan asam sulfat (H2SO4). Cairan ini juga sulit diuraikan oleh dekomposer.
  • Membuat hewan-hewan yang ada di dalam tanah mati karena akumulator juga dapat menyebabkan polusi tanah.
  • Selain itu, aki yang sudah rusak atau tidak bisa diisi ulang lagi akan menjadi limbah masyarakat (sampah) yang sulit ataupun tidak bisa didaur ulang lagi.

Inverter
            Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent). Output suatu inverter dapat berupa tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan baterai, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Inverter dalam proses konversi tegangn DC menjadi tegangan AC membutuhkan suatu penaik tegangan berupa step up transformer.
  1. Jenis – Jenis Inverter DC Ke AC
Berdasarkan jumlah fasa output inverter dapat dibedakan dalam :
  • Inverter 1 fasa, yaitu inverter dengan output 1 fasa.
  • Inferter 3 fasa, yaitu inverter dengan output 3 fasa.
Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangan-nya, yaitu :
  • Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu inverter dengan  tegangan input yang diatur konstan
  • Current Fed Inverter (CFI) yaitu inverter dengan arus input yang diatur konstan
  • Variable dc linked inverter yaitu inverter dengan tegangan input yang dapat diatur
Berdasarkan bentuk gelombang output-nya inverter dapat dibedakan menjadi :
  • Sine wave inverter, yaitu inverter yang memiliki tegangan output dengan bentuk gelombang sinus murni. Inverter jenis ini dapat memberikan supply tegangan ke beban (Induktor) atau motor listrik  dengan efisiensi daya yang baik.
  • Sine wave modified inverter, yaitu inverter dengan tegangan output berbentuk gelombang kotak yang dimodifikasi sehingga menyerupai gelombang sinus. Inverter jenis ini memiliki efisiensi daya yang rendah apabila digunakan untuk mensuplai beban induktor atau motor listrik.
  • Square wave inverter, yaitu inverter dengan output berbentuk gelombang kotak, inverter jenis ini tidak dapat digunakan untuk mensuplai tegangan ke beban induktif atau motor listrik.

Diferenttial Gear
            Diferenttial Gear atau yang umum di Indonesia disebut dengan Gardan adalah sebuah sistem yang dipakai di kendaraan untuk menjaga kestabilan kendaraan saat berbelok. Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.
Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :
  1. Pada saat kendaraan berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda.

  1. Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya  ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar.
Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat.

Tidak ada komentar: