PROSES-PROSES
PEMBENTUKAN PELAT
BAJA
Produk-produk yang terbuat melalui proses-proses
pembentukan pelat
baja yang ada disekitar kita semua, mereka meliputi produk-produk seperti alas meja-meja
tulis, lemari-lemari tempat menyimpan arsip, perabotan rumah tangga,
komponen-komponen mobil, badan pesawat terbang, dan kaleng-kaleng minuman, semuanya terbuat dari bahan baja.
Pembentukan pelat
sejak pada tahun 5000SM. ketika perkakas atau perabotan rumah
tangga dan barang-barang perhiasan dibuat dengan cara
ditempa dan dilapisi dengan emas, perak, dan tembaga.( ESTABLISHMENT OF STEEL )
Dibandingkan
dengan mereka yang diproduksi melalui penuangan dan penempaan, unsur-unsur pelat baja memberikan keuntungan lebih
yaitu ringan dan bentuknya yang serbaguna. Dikarenakan biayanya rendah dan pada
umumnya karakteristik-karakteristik kekuatan dan pembentukannya yang baik, baja
dengan kandungan karbon rendah merupakan pelat baja yang paling umum digunakan. Untuk
penggunaan-penggunaan pesawat terbang dan pesawat luar angkasa, bahan-bahan
baja umum yang digunakan adalah seperti aluminium dan titanium.
Pertama-tama
bab ini akan menggambarkan metode-metode bagaimana pelat-pelat kosong dipotong dari pelat-pelat besar yang bergulung, kemudian
diproses menjadi produk-produk yang diinginkan dengan keragaman metode-metode
tradisional serta dengan teknik-teknik seperti pembentukan plastiksuper dan
pengikatan difusi. Bab ini juga mencakup pembahasan mengenai bentuk-bentuk
karakteristik lempengan baja, teknik-teknik yang digunakan untuk menentukan
pembentukannya, dan konstruksi diagram-diagram batas pembentukan. Semua
proses-proses penting pembentukan lempengan dan semua perlengkapan yang digunakan
untuk membuat produk-produk lempengan baja, sebagaimana telah diuraikan di
dalam Gambar 1 dan Tabel 1 juga akan dijelaskan.
hasil-titik elongasi dalam spesimen lembaran logam. (b) lueder itu band dalam lembaran baja karbon rendah
Catatan dari rumusan ini bahwa
pemulihan meningkat (a) karena rasio R/T dan menghasilkan tekanan Y material
meningkat dan (b) karena modulus elastic E menurun.
Pembengkakan.
Proses ini melibatkan bagaimana komponen berbentuk pipa, kerucut, atau curviliniear kedalam split-female dan kemudian mengembangkannya, ini biasanya dengan polyurethane plug. Pukulan kemudian ditarik kembali; penyumbat kembali ke bentuk semula, dan komponen yang terbentuk dipindahkan dengan membuka dies. Produk-produk dengan merek khusus seperti kopi atau tempat air, tabung, dan manik-manik pada tambur. Untuk komponen-komponen dengan bentuk, penyumbat, daripada silinder mungkin dibentuk agar dapat menggunakan tekanan tinggi di daerah yang kritis. Keuntungan utama dari menggunakan penyumbat polyurethane adalah bahwa mereka sangat tahan terhadap abrasi, pemakaian dan pelumas; kemudian mereka tidak merusak permukaan komponen yang telah dibentuk.
Proses
|
Karakteristik-karakteristik
|
Pembentukan Gulungan
|
Bentuk-bentuk komponen dengan bagian
konstan persilangan yang kompleks; bagian permukaan yang diselesaikan halus;
tingkat produksi tinggi; biaya-biaya untuk membuat hiasan dengan menggunakan
mesin tinggi.
|
Pembentukan bidang
|
Bentuk-bentuk komponen besar dengan
lekukan-lekukan dangkal; cocok untuk produksi dengan kuantitas rendah; biaya tenaga kerja
tinggi; biaya-biaya untuk peralatan mesin dan perlengkapan bergantung kepada
ukuran komponen.
|
Menggabar
|
Komponen-komponen yang dangkal atau
dalam dengan bentuk-bentuk sangat sederhana; tingkat produksi tinggi;
biaya-biaya untuk peralatan mesin dan perlengkapan tinggi.
|
Pelapisan
|
Mencakup berbagai macam operasi-operasi
seperti membuat lubang, penempaan, memberikan hiasan, pembengkokan, penonjolan, dan koin; bentuk-bentuk yang sederhana
atau rumit terbentuk pada tingkat produk tinggi; biaya-biaya untuk peralatan
mesin dan perlengkapan tinggi, tetapi biaya tenaga kerja rendah.
|
Pembentukan Karet
|
Menggambar dan memberikan hiasan
pada bentuk-bentuk sederhana atau kompleks; permukaan lempengan yang
terlindungi dengan membran karet; kelenturan operasi; biaya peralatan mesin
rendah.
|
Pemintalan
|
Komponen-komponen poros simetris
yang kecil dan besar; diselesaikan dengan bagian permukaan halus, tetapi
biaya tenaga kerja dapat menjadi tinggi kecuali operasi-operasi dilakukan
secara otomatis.
|
Pembentukan Plastik Super
|
Bentuk-bentuk yang kompleks, detail
yang halus dan torelansi ketat; waktu pembentukan lama, oleh karena itu
tingkat produksi rendah; komponen-komponen tidak cocok untuk digunakan dengan
kondisi suhu tinggi.
|
Pembentukan Eksplosif
|
Lekukan-lekukan yang dangkal pada
lempengan-lempengan yang besar dengan bentuk-bentuk sangat kompleks,
sekalipun biasanya sumbu simetris; biaya untuk peralatan mesin rendah, tetapi
biaya tenaga kerja tinggi; cocok untuk produkasi dengan kuantitas rendah;
waktu sirkulasi lama.
|
Pembentukan gerakan Magnetik
|
Pembentukan dangkal, pembengkokan,
dan operasi-operasi pemberian hiasan pada pelat-pelat dengan kekuatan sangat rendah;
sangat cocok sekali untuk pipa baja; tingkat produksi tinggi; memerlukan
peralatan mesin khusus.
|
PEMOTONGAN
Sebelum komponen pelat baja diproduksi, pelat yang kosong dengan dimensi-dimensi yang sesuai adalah
yang pertama-tama diambil dari pelat besar (biasanya dari koil) dengan cara memotong; yaitu pelat dipotong dengan mengutamakannya pada
penekanan potongan, khususnya salah satunya dikembangkan diantara pukulan dan tumpuan. (Gambar. 1a).
(A) skema ilustrasi geser dengan pukulan dan penahan,
menunjukkan beberapa variabel proses. ciri karakteristik dari (b) lubang
menekan dan (c)logam bundar.
mencatat bahwa skala dua tokoh yang berbeda( ESTABLISHMENT OF STEEL )
(a) efek dari kelonggaran, c antara memukul dan tumpuan
di zona deformasi di
geser. dengan meningkatnya kelonggaran, material cenderung harus ditarik ke tumpuan
daripada
harus dipotong. dalam praktek, biasanya kelonggaran
berkisar
antara 2% 10% dari ketebalan
pelat.
(b) microhardness
(HV) kontur untuk
6,4 mm (0,25
inchi.) AISI 1020 tebal hot-rolled
baja di wilayah potong. Sumber: H.P.Weaver and K. J. Weinmann.
Bentuk-bentuk khusus bagian-bagian sisi
pelat yang dipotong dan logam bundar
sebagaimana tampil
di dalam Gambar 2a dan
c secara berturut-turut. Perlu diingat bahwa bagian-bagian tepi pelat tidak halus, ataupun tegak lurus pada
bidang pelat.
Pemotongan
biasanya dimulai dengan pembentukan retakan-retakan pada bagian sisi atas
maupun bawah potongan yang akan dikerjakan (A
dan B, dan C dan D di dalam Gambar 2a). Retakan-retakan tersebut pada akhirnya
bertermu satu sama lain dan terjadi pemisahan. Permukaan retakan kasar dikarenakan retakan-retakan tersebut. Permukaan yang halus dan berkilapan
pada bagian lubang dan potongan dari kontak dan penggosokan bagian sisi yang
dipotong pada dinding pemukul dan penahan.( ESTABLISHMENT OF STEEL )
Parameter
pemprosesan utama di dalam pemotongan
adalah bentuk dan bahan-bahan untuk pukulan dan penahan, bentuk pukulan, pelumasan, dan jarak c diantara pukulan dan penahan. Jarak merupakan suatu faktor penting
di dalam menentukan bentuk dan kualitas bagian sisi yang akan dipotong. Apabila
jarak meningkat, maka bagian sisi yang akan dipotong menjadi kasar, dan zona
perubahan bentuk (Gambar 2a) menjadi lebih luas. Pelat bergantung kepada yang akan ditarik
ke zona jarak, dan bagian sisi dari zona yang akan dipotong lebih kasar.
Kecuali bagian-bagian sisi tersebut dapat diterima sebagai yang akan
diproduksi, operasi-operasi sekunder (yang mana akan menambah biaya produksi)
mungkin diperlukan untuk membuatnya lebih halus.
Aksen
adalah pada bagian sisi atau bubungan sebagaimana yang tampil di dalam Gambar 2b. Ketinggian aksen meningkat dengan
meningkatnya jarak dan daktilitas pelat
baja. Bagian sisi alat yang tumpul mengkontribusi terutama sekali pada
pembentukan aksen. Ketinggian, bentuk, dan ukuran aksen secara signifikan dapat mempengaruhi
operasi-operasi pembentukan berikutnya. Beberapa proses menghaluskan diggambarkan di dalam Seksi selanjutnya.
Kualitas
bagian sisi diketahui meningkat dengan meningkatnya kecepatan pukulan;
kecepatan mungkin setinggi 10-12 m/detik (33-39 kaki per detik). Sebagaimana
yang ditunjukan di dalam Gambar 2b, bagian-bagian sisi yang akan dipotong dapat melalui
fungsi yang sangat lembab yang mana dikarenakan ketegangan pemotongan yang
dilibatkan tinggi. Keakuratan kerja yang dihasilkan dapat sebaliknya
mempengaruhi pembentukan pelat selama operasi-operasi berikutnya. ( ESTABLISHMENT OF STEEL )
Kekuatan Pukulan
Kekuatan pukulan yang diperlukan pada dasarnya adalah
produk kekuatan pemotongan pelat baja di daerah yang akan dipotong. Pergesekan diantara pukulan dan potongan
yang akan dikerjakan bagaimanapun juga akan meningkatkan kekuatan ini secara
substansial. Kekuatan pukulan maksimum,
F, dapat diperkirakan dari persamaan.
F = 0.π
L(UTS)................................(Persamaan 1)
Dimana T adalah ketebalan pelat, L adalah total
panjang yang akan dipotong (seperti diameter
lubang), dan UTS adalah daya rentang akhir bahan. Apabila jarak meningkat, maka
kekuatan pukulan menurun, dan pemakaian penahan dan pukulan juga akan berkurang.
Selain itu
kekuatan pukulan, kekuatan juga diperlukan untuk mengosongkan pukulan dari pelat selama kembalinya pukulan. Kekuatan
kedua ini sulit diperkirakan, dikarenakan banyak faktor yang dilibatkan.
Dampak-dampak dari bentuk pukulan dan bentuk penahan pada kekuatan-kekuatan pukulan
digambarkan di dalam Seksi E.
Contoh: Kalkulasi Kekuatan Pukulan
Hitunglah kekuatan yang diperlukan untuk memukul lubang
diameter 1 in (25 mm) hingga
ketebalan 3 ½ in (3.2 mm) logam
campuran titanium yang telah dilembabkan Ti-6AI-4V lempengan pada suhu kamar.
Penyelesaian: Kekuatan diperkirakan dari Persamaan (16.1).
UTS untuk logam campuran ini diketahui dari Tabel 6.10 menjadi 1000 MPa atau
140.000 psi. Jadi
F=0,7 ()(l)(140000) =
38500lb = 19,25 tons = 0,17MN
D.
Operasi-operasi Pemotongan
Beberapa
operasi-operasi yang didasarkan pada proses pemotongan dapat dilakukan. Kita
pertama-tama mendefinsikan dua hal. Di dalam melakukan pemukulan, potongan
timah dibuang (Gambar 3a).
Didalam proses pengosongan, potongan timah merupakan bagian dan yang terakhir
dipotong. Banyak operasi yang akan dijelaskan di bawah ini, serta digambarkan secara keseluruhan pada akhir
bab ini, sekarang dapat dilakukan dengan mesin yang dikendalikan dengan
komputer (lihat Bab 39) dengan pengendali alat pengubah cepat. ( ESTABLISHMENT OF STEEL )
(a) memukul (menusuk) dan pengosongan. (b)
contoh-contoh operasi geser berbagai lembaran
logam
(a) perbandingan tepi dipotongan diproduksi
oleh konvensional (kiri)
dan dengan melakukan pengosongan halus (kanan) teknik. (b) ilustrasi skematis
dari satu pengaturan untuk pengosongan halus. Sumber Feintool U.SOperations
Mesin-mesin tersebut khususnya berguna di dalam memproduksi
atau membuat prototipe-prototipe
komponen lempengan baja yang memerlukan beberapa operasi.
Die Cutting
adalah proses pemotongan yang terdiri atas operasi-operasi seperti berikut ini:
a.
Melubangi - memukul beberapa lubang di atas
lempengan;
b.
Memisahkan - memotong pelat pada dua atau lebih potongan yang
akan dikerjakan;
c.
Memasang - memindahkan potongan-potongan (atau berbagai macam bentuk) dari
bagian-bagian sisi; dan
d.
Membuka - membiarkan label tanpa memindahkan beberapa material.
Komponen-komponen yang akan diproduksi
melalui proses-proses tersebut memiliki berbagai macam kegunaan, khususnya di
dalam perakitan dengan komponen-komponen yang lainnya. Pelat baja yang akan dilubangi dengan
diameter lubang mulai dari 1 mm (0.040 in) hingga 75 mm (3 in) memiliki
kegunaan sebagai filter, penyaring, ventilasi, sebagai pengaman untuk mesin,
mengurangi kebisingan, dan mengurangi berat. Mereka ditempa di dalam proses
pergerakan pada tingkat setinggi 300.00 lubang per menit dengan menggunakan die
dan perlengkapan khusus.
Pegosongan halus.
Bagian-bagian sisi yang hasil dana persegi dapat diproduksi dengan pengosongan halus. Salah satu dasar desain die tampak di
dalaam gambar. Alat
penyengat berbentuk seperti huruf V, atau tubrukan, mengunci dengan kuat pelat di tempat dan dapat menghindari jenis
kerusakan bahan sebagaimana yang ditunjukan di dalam Gambar. Proses pengosongan halus yang mana telah dikembangkan pada tahun 1960-an melibatkan
jarak pada urutan 1% ketebalan pelat, yang mana mungkin mulai dari 0.5 mm hingga 13 mm (0.02
in ) di dalm banyak hal dan kurang dari 0.025 mm (0.001 in) di dalam kasus
bagian sisi berbentuk persegi.
Slinting.
Operasi-operasi pemotongan dapat dilakukan dengan alat-alat sepasang pisau berbentuk bundar sama
dengan apa yang dilakukan pada waktu membuat pembuka kaleng, proses semacam ini disebut slitting. Mata-mata pisau mengikuti baik
itu garis lurus maupun jalur berliku. Bagian sisi alat untuk memotong biasanya
memiliki aksen yang
mana mungkin dengan lentur dapat dilipat di atas permukaan pelat dengan menggulung pelat diantara dua gulungan. Ada dua jenis
perlengkapan alat untuk memotong. Pertama jenis driven, mata-mata pisau
bertenaga mesin. Jenis yang kedua pull-through,
potongan dioperasikan melalui mata-mata pisau yang sedang dalam kondisi tidak
berjalan. Operasi-opersi pemotongan, jika tidak dilakukan dengan tepat, mungkin
dapat menyebabkan berbagai macam distorsi pada bagian-bagian yang akan
dipotong.
slinting dengan pisau rotary. Proses ini
mirip pembukaan kaleng
Steel
Rule. Baja halus (seperti kertas kulit dan
karet) dapat dikosongkan dengan steel-rule
dies. Penahan
ini terdiri atas pelat
tipis baja keras, dibengkokan kedalam bentuk yang akan diproduksi (konsepnya
sama dengan pemotongan kue) dan
dikerjakan di atas landasan kayu yang rata. penahan ini dipress diatas lempengan dimana
pada bagian akhir permnukaan yang rata dan ini memotong pelat sepanjang bentuk steel rule.
Nibbling.
Di dalam nibbling mesin disebut nibbler yang menggerakkan pukul kecil lurus
ke atas dan kebawah dengan cepat pada penahan. Plat disipakan diantara celah dan beberapa
lubang yang saling melengkapi dibuat. Operasi ini sama dengan bagaimana membuat
lubang besar di atas pelat kertas dengan pukulam pada lobang
secara terus menerus dengan pukulan kertas. Dengan menggunakan kontrol manual, pelat-pelat dipotong sepanjang beberapa jalur
yang diinginkan. Keuntungan dari nibbling selain kelenturannya, lubang dan derajatnya yang
berbelit-belit seperti yang ditunjukan di dalam Gambar dapat diproduksi dengan
pukulan-pukulan standar. Proses ini tidak memakan biaya besar untuk
mengoperasikan produksi kecil, karena tidak ada penahan khusus yang diperlukan.
Sisa Pemotongan. Jumlah sisa dari hasil
operasi-operasi pemotongan dapat menjadi signifikan ; ini dapat menjadi sebesar 30% pada penempaan besar. Faktor penting di dalam
biaya produksi, pengerukan dapat secara substansial dikurangi dengan susunan
bentuk-bentuk pada pelat
yang akan dipotong tepat. Teknik-teknik desain dengan bantuan computer telah
dikembangkan untuk meminimalisir pengerukan dari operasi-operasi pemotongan.( ESTABLISHMENT OF STEEL )
Tailor-Welded Blanks. Terdiri atas dua
atau lebih potongan-potongan pelat yang tepat dipatri secara bersama-sama (sebagaimana pada
contoh dibawah ini) menjadi sangat penting sekali khususnya industri otomotif. Karena setiap sub potongan
memiliki ketebalan, kwalitas, pelapisan, ataupun sifat lainnya yang berbeda-beda, tailor-welded blanks memiliki sifat-sifat
yang diperlukan di lokasi-lokasi kosong yang diinginkan. Konsekuensinya produktivitas meningkat,
reduksi pada bobot pengerukan berkurang, eliminasi pengelasan bintik berikutnya yang diperlukan di dalam membuat
komponen kendaraan dan kontrol dimensi lebih baik.
Tekik-teknik
pengelasan yang paling umum digunakan
ialah pengelasan sinar laser (Seksi selanjutnya). Dikarenakan ketebalan tipis yang
dilibatkan, maka penjajaran tepat pelat sebelum dilas penting.
Contoh: pelat Baja Las Laser untuk Pembentukan
Di dalam proses pembentukan yang akan diuraikan di dalam
bab ini secara keseluruhan, pelat biasanya merupakan suatu potongan dan ketebalan, dikosongkan dari pelat besar. Kecenderungan penting yang melibatkan laser
butt welding potongan-potongan pelat baja bentuk dan ketebalannya
berbeda-beda,
rakitan yang akan dilas berikutnya dibentuk kedalam bentuk akhir. Contoh
tersebut adalah produksi mobil sebelah luar panel samping (ditunjukan di dalam
Gambar).( ESTABLISHMENT OF STEEL )
Perlu
dicatat bahwa potongan-potongan berbeda
yang pertama-tama dikosongkan; empat diantaranya ketebalan 1 mm, dan satu lagi
ketebalan 0.8 mm. potongan-potongan tersebut dilas dengan menggunakan sinar
laser dan kemusian ditempakan kedalam bentuk akhir. Di dalam cara ini, pelt-pelat yang kosong dapat disesuaikan untuk
penggunaan tertentu, bukan hanya bentuk
dan ketebalannya saja, melainkan juga penggunaan pelt-pelat dengan kualitas berbeda (dengan atau tanpa pelapisan).
Teknik-teknik
pengelasan laser (seksi selanjutny) sekarang gencar dikembangkan, konsekuensinya, sambungan-sambungan
yang dilas sangat kuat sekali. Kecenderungan yang tumbuh terhadap pengelasan dan pembentukan potongan-potongan pelat baja memungkinkan kelenturan
signifikan di dalam desain produk, kekakuan structural, perilaku keretakan, dan
pembentukan; ini juga memungkinkan penggunaan bahan-bahan berbeda dalam satu
komponen, pengurangan bobot, dan reduksi biaya pada bahan-bahan, pengerukan,
perlengkapan, perakitan dan tenaga kerja.
Ada
sejumlah penggunaan-penggunaan yang berkembang untuk jenis produksi ini U.S dan
perusahaan-perusahaan otomotif di Jepang. Berbagai macam komponen-komponen
sebagaimana yang ditunjukan di dalam Gambar mengutilisasikan keuntungan
sebagaimana telah diuraikan diatas. Misalnya, perhatikan pada bagian (b) bahwa
kekuatan dan kekakuan diperlukan untuk mendukung alat peredam guncangan yang
ditempuh dengan pengelasan potongan bulat ke permukaan pelat yang besar. Ketebalan potongan pada
komponen-komponen tersebut berbeda-beda bergantung kepada lokasinya dan
kontribusinya dengan karakteristik-karakteristik seperti kekakuan dan kekuatan,
dan dengan cara demikian memungkinkan pengurangan-pengurangan bobot menjadi signifikan.
produksi panel sisi luar dari tubuh mobil, oleh laser
ujung-las dan stempel
contoh laser ujung las dan dicap komponen badan
otomatis
Shearing Dies
Bentuk-bentuk dan jenis-jenis shearing dies akan diuraikan
di dalam seksi ini.
Jarak Ruangan. Karena pembentukan
komponen yang akan dipotong dapat dipengaruhi oleh kualitas bagian-bagiannya
yang akan dipotong, kontrol jarak ruangan penting. Jarak ruangan yang sesuai
merupakan suatu fungsi dari jenis bahan, karakter, dan ketebalannya serta
ukuran blank dan kedekatannya pada bagian-bagian lempengan asli. Sebagai
petunjuk umum, jarak ruangan untuk bahan-bahan lunak lebih sedikit dari kelas-kelas yang lebih
keras. Juga lempengan yang lebih keras jarak ruangan juga mesti lebih luas.
Lubang-lubang yang mana kecil (bila dibandingkan dengan ketebalan lempengan)
memerlukan jarak ruang yang lebih luas dibandingkan dengan salah satunya yang
lebih besar.
Jarak ruang
pada umumnya berkisar antara 2% dan 8 %
dari ketebalan lapisan, tetapi mereka
bisa menjadi lebih kecil yaitu 1% atau
lebih besar 30%. Dalam penggunaan ruang yang lebih besar, perhatian harus diberikan kepada rigiditas
dan pen sejajaran alat pengepres dengan pengikat dan pengaturnta. Semakin
kaku, kualitas tepi akan semakin baik.
Dalam sebuah proses yang disebut shaving
(Gambar.), bahan ekstra dari bagian
kasar yang dipotong berlapis dipotong.
Punch and Die Shapes. Catatan di dalam
Gambar permukaan pukulan dan tumpuan keduanya rata. Oleh karena itu kekuatan pukulan
berkembang dengan cepat selama pemotongan, karena kebalan yang secara
keseluruhan akan dipotong pada waktu yang bersamaan. Lokasi daerah-daerah yang
akan dipotong pada waktu-waktu tertentu dapat dikontrol dengan
menyerongkan pukulan dan permukaan
(Gambar). Geometri sama dengan pada pkertas, anda dapat melihata bahwa dengan
melihat lebih dekat pada akhir pukulan. Dengan menyerongkan khususnya sesuai
untuk memotong blank-blank yang tebal karena ini dapat mengurangi kekuatan pada
awal pukulan, ini
juga dapat mengurangi tingkat kebisingan
operasi.
contoh penggunaan sudut geser pada pukulan dan penaha.
Catatan di
dalam Gambar dan dibahwa
dikarenakan simetris pukulan, tidak ada kekuatan terselubung pada pukulan
tersebut. Sebaliknya, pukulan seperti yang tampak di dalam Gambar memiliki
penyadap tunggal, dan kekuatan terselubung pada pukulan itu. Konsekuensinya,
pukulan dan pengaturan tekanan pada kasus yang terakhir mesti memiliki
rigiditas terselubung yang memadai sehingga mereka mungkin dapat menghasialakan
lubang yang dilokasikan tidak tepat
ataupun juga mungkin memudahkan pukulan pada bagian penahan yang lebih rendah (sebagaimana ini
memungkinkan pada poin-poin B atau D dalam Gambar) yang mengakibatkan
kerusakan.
ilustrasi skematis (a) sebelum dan (b)
setelah pengosongan mesin umum. perhatikan gerakan yang terpisah dari mati (untuk
blanking) dan pukulan (untuk meninju lubang di mesin
cuci). (c) membuat ilustrasi skematis mesin
cuci dalam progresif. (d) pembentukan bagian atas
sebuah semprot aerosol cai
dalam progresif. dicatat
bahwa bagian tersebut melekat
pada strip sampai operasi terakhir selesai
Kekuatan Gabungan. Beberapa operasi pada potongan yang sama
mungkin dapat dilakukan dalam satu pukulan pada salah satu stasiun dengan compound die (Gambar). Operasi-operasi
gabungan tersebut biasanya terbatas pada bentuk-brntuk yang sangat sederhana,
karena mereka bagaimanapun juga lamban dan karena penahan (meningkatkan kompleksitas) secara
cepat menjadi lebih mahal dibandingkan dengan operasi-operasi pemotongan secara
individual.
Kekuatan Progresif. Komponen-komponen
yang memerlukan operasi ganda seperti pukulan, pengosongan, dan pencatatan
dapat dilakukan pada tingkat produksi yang tinggi di dalam progressive dies. Pelat baja disediakan sebagai pelat koil, dan operasi berbeda dilakukan
pada stasiun yang sama dengan masing-masing pukulan berangkai (Gambar). Contoh
komponen yang dibuat di dalam progressive dies tampak di dalam Gambar.
Kekuatan Transfer. Dalam susunan
kekuatan transfer, pelat
baja mengalami operasi-operasi berbeda di stasiun-stasiun yang berbeda pula
yang mana tersusun sepanjang garis lurus atau jalur bundar. Setelah
masing-masing langkah, komponen tersebut diangkut ke stasiun berikutnya untuk
operasi-operasi lebih lanjut.
Peralatan dan Bahan-bahan Kuat. Peralatan
dan bahan-bahan kuat untuk pemotongan pada umumnya perkakas baja dan untuk
tingkat produksi tinggi, karbit (lihat Tabel). Pelumasan penting untuk
mengurangi perkakas dan pemakaian die dan meningkatkan kualitas bagian yang
akan dipotong.
Metode-metode Lain Memotong Pelat Baja
Ada beberapa metode-metode lain memotong pelat dan khususnya pelat:
a.
Pelat atau pelat dipotong dengan gergaji ringan; metode ini adalah suatu
proses penghilangan cacat (seperti yang digambarkan di dalam Seksi selanjutnya).
b.
Pemotongan
dengan lidah api (Seksi selanjutnya) adalah metode umum lainnya,
khususnya untuk pelat baja yang tebal; ini secara luas digunakan dalam
pembuatan kapal dan pada
komponen-komponen structural berat.
c.
Pemotongan
dengan menggunakan sinar laser (Seksi selanjutnya) menjadi suatu proses penting. Ini
digunakan dengan perlengkapan yang dikontrol komputer, untuk memoting keragaman
bentuk yang konsisten dan berbagai macam ketebalan. Proses ini dapat
digabungkan dengan pemukulan dan
pemotongan, kedua proses tersebut meliputi tingkat
perbedaan dan komplementer. Komponen-komponen
dengan bentuk-bentuk tertentu dapat diproduksi yang terbaik melalui
salah satu proses,
beberapa dengan bentuk-bentuk lain dapat diproduksi yang terbaik melalui
proses-proses lainnya. Mesin-mesin
kombinasi dapat melengkapi kedua kapabilitas yang akan dirancang dan dibuat.
(Lihat juga Contoh pada bagian akhir Seksi selanjutnya).
d.
Friction
sawing meliputi piringan atau mata pisau yang mana menggosok pelat atau pelat pada permukaan dengan
kecepatan tinggi (seksi selanjutnya).
e.
Water-jet
cutting (Seksi selnjutnya) merupakan suatu proses pemotongan penting yaitu efektif
pada beberapa bahan-bahan metalik serta
salah satunya bahan-bahan non metalik.
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PELAT BAJA
Setelah kosong dipotong dari pelat yang lebih besar, ini dibentuk kedalam berbagai macam
bentuk. Pada dasarnya,
semua proses-proses pembentukan pelat menggunakan berbagai macam penahan dan perkakas untuk memperlunak dan
melengkungkan pelat.
Akan tetapi sebelum kita
mempertimbangkan proses-proses tersebut, karakteristik-karakteristik
tertentu pelat
baja mesti ditinjau kembali, dikarenakan dampak-dampak penting pada operasi
secara keseluruhan (Tabel).
PEMANJANGAN
Meskipun operasi-operasi pembentukan pelat jarang sekali melibatkan perlunakan
sederhana takbersumbu sepserti didalam pengujian ketegangan,
pengamatan-pengamatan mengenai pengujian daya rentang dapat menjadi sangat
berguna untuk memahami perilaku pelat baja. Meninjau kembali dari Seksi selanjutnya bahwa specimen yang disubjeksikan
pada ketegangan pertama-tama mengalami perpanjangan sama hanya apabila beban
melebihi daya rentang akhir memyelesaikan sampel.
Karena
bahan biasanya akan diperlunak di dalam pembentukan pelat, tingginya pemanjangan seragam lebih
baik untuk pembentukan yang baik. Ketegangan yang sesungguhnya dimana necking
dimulai secara hitungan sama dengan strain-hardening exponent (n) sebagaimana
tampak di dalam Persamaan (2.8); jadi nilai n yang tinggi menunjukkan
perpanjangan sama (lihat Tabel).
Karakteristik-karakteristik Penting Baja di dalam
Pembentukan Pelat
Karakteristik
|
Penting
|
Pemanjangan
|
Menentukan kapabilat pelat baja untuk memperlunak tanpa
necking dan gagal, strain-hardening exponent yang tinggi (a) dan eksponen sensitivitas
tingkat ketegangan (m) lebih baik.
|
Pemanjangan titik hasil
|
Diamati dengan pelat-pelat baja lunak, juga disebut Lueder’s bands dan
ketegangan lebih lunak, menyebabkan
depresi-depresi pada permukaan pelat seperti lidah
api, dapat dieliminir dengan
karakteristik menggulung, sekalipun pelat mesti dibentuk dengan waktu tertentu setelah
menggulungkan.
|
Anisotropy (pianar)
|
Memperlihatkan perilaku berbeda pada
arah-arah planar yang berbeda pula; tampak pada pelat cold-rolled dikarenakan merujuk
pada orientasi atau mekanis, menyebabkan kebisingan, dapat dikurangi atau dieliminasi
dengan mendinginkan logam sekalipun kekuatan rendah.
|
Anisotropy (normal)
|
Menentukan perilaku penipisan pelat baja selama perlunakan, penting di dalam operasi-operasi
menggambarkan kedalaman.
|
Ukuran butiran
|
Menentukan kekasaran permukaan pada pelat baja yang akan diperlunak, butiran yang lebih kasar, penampilan
(warna kuning kulit pisang), juga mempengaruhi kekuatan material.
|
Tekanan-tekanan residual
|
Disebabkan oleh deformasi tidak seragam selam pembentukan menyebabkan kerusakan
pada komponen ketika akan dipotong dan dapat mengarah pada keretakan, berkurang atau tereliminasi dengan
berkurangnya tekanan.
|
Springback
|
Disebabkan oleh pemulihan
elastis pelat yang rusak setelah pembongkaran, menyebabkan distorsi komponen dan
kehilangan akurasi dimensional, dapat dikontrol dengan teknik-teknik seperti
pembengkokan dan pukulan.
|
Pengerutan
|
Disebabkan oleh tekanan-tekanan
komprehensif pada bidang lempengan, dapat diperhalus ataupun dapat
berguna di dalam memberikan kekakuan, dapat dikontrol dengan alat dan desain penahan yang tepat.
|
Kualitas bagian sisi yang akan
dipotong
|
Bergantung kepada proses-proses yang
digunakan,
bagian bagian sisi dapat menjadi kasar, tidak persegi, dan mengandung
retakan-retakan, tekanan residual, dan lapisan yang lebih keras, yanag mana
semuanya detrimental pada kelayakan pelat, kualitas dapat ditingkatykan dengan
kontrol jarak raungan, peralatan dan desain penhan. Pengosongan, pemotongan, dan
pelumasan.
|
Kondisi permukaan pelat
|
Bergantung kepada praktek menggulung, penting di dalam pembentukan pelat karena ini dapat menyebabkan
kebocoran dan kualitas permukaan berkurang, lihat juga Seksi selanjutnya.
|
Necking mungkin menjadi terlokalisasi ataupun mungkin
mengalami difusi bergantung kepada
sensitivitas tingkat ketegangan (m) bahan, hubungan ini diberikan di dalam
Persamaan (2.9). nilai (m) yang lebih tinggi, difusi lebih baik
pada operasi-operasin pembentukan lempengan.
Metode umum
menghindari goresan-goresan tersebut adalah untuk mengeliminir atau mengurangi
pemanjangan titik hasil dengan mengurangi ketebalan pelat 0.5% hingga 1.5% dengan gulungan
lembab (penggulungan keras atau ketat).
Dikarenakan lamanya ketegangan (Seksi selanjutnya), pemanjangan titik hasil tampak
kembali setelah beberapa hari di suhu kamar atau setelah beberapa jam pada suhu yang lebih tinggi.
Untuk menghindari kejadian yang tidak diharapkan ini, salah satunya harus
membentuk material pada batas waktu tertentu (yang mana bergantung kepada jenis
baja).
Anisotropy
Suatu faktor penting yang mempengaruhi pembentukan pelat baja adalah anisotrophy
(directionality) pelat.
Meninjau kembali bahwa anisotrophy diperlukan selama pemrosesan mekanis panas pelat dan bahwa ada dua jenis anisotrophy
(Seksi selanjutnya),
crystallographic anisotrophy (merujuk pada orientasi butiran) dan mechanical
fibering (alinyemen kenajisan, inklusi, dan kekosongan pada seluruh ketebalan pelat).
Subjek ini kemudian akan dibahas di dalam Seksi selanjutnya.
hasil-titik elongasi dalam spesimen lembaran logam. (b) lueder itu band dalam lembaran baja karbon rendah
Ukuran Butiran
Ukuran butiran pelat baja penting untuk dua alasan. Sebagaimana telah digambarkan di dalam Seksi selanjutnya, ukuran butiran dapat mempengaruhi
sifat-sifat mekanis, dan ini mempengaruhi penampilan permukaan komponen yang
terbentuk (kuning kulit pisang). Butiran yang lebih kasar, penampilan permukaan
lebih kasar. Ukuran butiran ASTM 7 atau lebih halus (Tabel) lebih baik untuk
operasi-operasi pembentukan pelat baja.
METODE-METODE PENGUJIAN UNTUK PEMBENTUKAN PELAT BAJA
Pembentukan pelat baja merupakan teknologi penting dan perhatian ekonomi.
Ini biasanya didefinisikan sebagai kemampuan pelat baja untuk mengalami perubahan bentuk
yang diinginkan tanpa kegagalan seperti necking atau kebocoran. Sebagaimana
kita akan mengetahui secara keseluruhan pada akhir bab ini, pelat baja mungkin mengalami dua bentuk
dasar deformasi (bergantung kepada geometri komponen): (a) pelunakan dan (b)
penarikan (telah dijelaskan di dalam Seksi selanjutnya).
Ada
perbedaan-perbedaan penting diantara kedua bentuk tersebut, dan
parameter-parameter berbeda yang dilibatkan di dalam menentukan pembentukan di
bawah kondisi-kondisi berbeda tersebut. Bab ini menggambarkan metode-metode
yang pada umumnya digunakan di dalam industri-industri manufakturing untuk
memprediksikan pembentukan.
Pengujian-Pengujian
Bagaimana Membuat PELAT
Karena pembentukan pelat pada dasarnya merupakan suatu proses bagaimana
memperlunak bahan, pengujian-pengujian sebelumnya telah dikembangkan untuk memprediksikan
pembentukan yaitu pengujian-pemngujian bagaimana membuat lengkungkan (Gambar).
sampel pelat baja
dijepit diantara dua pelat penahan
yang berbentuk bundar, dan bola baja atau pukulan memutar ditekan secara
hidrolis kedalam pelat
baja hingga keretakan mulai tampak pada sampel yang akan diperlunak.
(a) uji bekam (tes Erichsen)
untuk menentukan sifat mampu bentuk
dari lembaran logam. (b) hasil pengujian tonjolan pada baja dari berbagai
lebar. spesimen terjauh kiri mengalami, pada dasarnya,
ketegangan sederhana. spesimen terjauh yang tepat dikenakan
biaksial sama peregangan
Nilai yang
lebih besar adalah pada kedalaman pukulan, lebih besar pembentukan pelat. Meskipun untuk melakukan
pengujian-pengujian tersebut tidak sulit (dan memperkirakan indicator-indikator
pembentukan), mereka tidak dapat menstimulir kondisi-kondisi sesungguhnya
operasi-operasi pembentukan pelat baja.
Forming-Limit Diagrams
Pengembangan penting di dalam menguji pembentukan pelat baja adalah forming-limit diagram
(FLD). L.empengan tersebut ditandai dengan bentuk jaringan melingkar, khususnya
2.5 hingga 5 mm (0.1 hingga 0.2) in) dalam diameter dengan menggunakan
teknik-teknik elektrokimiawi atau photoprinting. Blank kemudian diperlunak
dengan pukulan, dan deformasi lingkaran diamati dan diukur di daerah-daerah
dimana kegagalan (necking dan kebocoran) terjadi. Agar keakuratan pengukuran
meningkat, lingkaran-lingkaran dibuat sepraktis mungkin.
Untuk
mengembangkan pelunakan tidak sama, sebagaimana di dalam operasi-operasi pembentukan pelat yang sebenarnya, sampel-sampel yang
akan dipotong dengan ketebalan-ketebalan bervariasi (Gambar). perlu dicatat
bahwa sampel persegi (paling kanan gambr) menghasilkan equal
biaxial stretching (seperti yang
telah ditempuh dengan meniupkan balon berbentuk bola), sedangkansampel yang
lebih sempit (paling kiri gambar ) mendekati
kondisi unaxial stretching (ketegangan sederhana). Setelah serangkaian percobaab tersebut dilakukan pada pelat baja khusus dengan kelebaran berbeda-beda, diagram batas
pembentukan menunjukkan batas-batas diantara daerah-daerah gagal dan aman
terbentuk (Gambar).
Untuk
mengembangkan diagram batas pembentukan, ketegangan teknik besar dan kecil
diukur dari deformasi
lingkaran-lingkaran sumber yang didapatkan sebagai berikut. Catatan di dalam
Gambar bahwa lingkaran sumber dideformasi kedalam bentuk lonjong. Sumbu utama
bentuk lonjong mengambarkan arah utama dan besarnya pelunakan. Ketegangan utama
adalah engineering strain pada arah ini dan selalu positif, dikarenakan
perlunakan pelat
baja. Sumbu kecil bentuk lonjong menggambarkan besarnya perlunakan atau
pengurangan pada arah sebaliknya pelat baja.
Catatan
bahwa ketegangan kecil dapat menjadi baik itu negatif maupun positif. Misalnya,
jika lingkaran ditempatkan pada titik sampel uji ketegangan dan kemudian
diperlunak, maka sampel menjadi lebih sempit karena akan diperlunak (dampak
Poisson), dan ketegangan minor negtif. (perilaku ini dapat dengan mudah
ditunjukan dengan memperlunak kelompok karet.) Disisi lain, jika kita
menempatkan lingkaran pada balon karet berbentuk bundar dan memompanya, maka
ketegangan kecil dan besar keduanya akan positif dan sama besarnya.
(a) ketegangan dalam pola grid cacat melingkar. (b)
diagram membentuk batas (FLD) untuk berbagai
logam lembaran. althogh
strain utama adalah selalu positif (streching), strain minor mungkin baik
positif atau negatif. di bagian
kiri bawah dari diagram, R adalah
anisotropi normal lembaran
Dengan
membandingkan daerah-daerah permukaan lingkaran yang asli dan lingkaran yang
berubah bentuk pada pelat
yang akan dibentuk, kita dapat juga menentukan apakah ketebalan pelat dapat diubah. Karena volume masih
konstan pada perubahan bentuk plastic, kita mengetahui bahwa jika daerah lingkaran yang berubah bentuk lebih
besar dibandingkan dengan lingkaran asli, maka pelat menjadi lebih tipis. Fenomena ini
dapat diamati dengan meniup balon dan tidak ada yang tembus cahaya (karena lebih tipis) sebagaimana ini akan diperlunak.
Data yang
diperoleh dari lokasi-lokasi berbeda pada masing-masing sampel sebagaimana
tampak di dalam Gambar didesain di dalam bentuk tersebut sebagaimana tampak di
dalam Gambar. kurva-kurva menggambarkan batas-batas diantara daerah-daerah
gagal dan aman. Jadi, jika suatu lingkaran mengalami ketegangan besar maupun
kecil kurang lebih 40%, secara berturut-turut, maka tidak aka nada kebocoran
pada bidang sampel. Di sisi lain, jika
ketegangan besar dan kecil pada sampel logam campuran aluminium +80% dan
-40% secara berturut-turut, maka aka nada kebocoran pada bidang sampel
tersebut.
Contoh
komponen pelat baja
yang akan dibentuk dengan bentuk jaringan tampak di dalam Gambr. catatan
kebocoran dan bentuk-bentuk lingkaran yang mengalami perubahan di sekitar
daerah yang bocor. Gambar memperlihatkan bahan-bahan berbeda yang memiliki
diagram batas pembentukan dan kurva lebih tinggi, pembentukan material lebih
baik.
Ini penting
untuk dicatat bahwa ketegangan minor tekanan misalnya 20% diasosiasikan dengan
ketegangan yang lebih besar dibandingkan dengn ketegangan minor positif dengan
besaran sama. Dengan kata lain ini lebih baik untuk ketegangan minor menjadi
negative (menyusutkan arah minor). Di dalam pembentukan komponen-komponen pelat baja yang kompleks, peralatan khusus
dapat dirancang untuk mendapatkan keuntungan dari dampak lebih ketegangan minor
negatif pada pembentukan.
Dampak dari
ketebalan pelat baja
pada diagram batas pembentukan adalah untuk menaikan kurva dalam Gambar pelat yang lebih tebal, kurva pembentukannya
lebih besar, dan ini lebih mudah
dibentuk. Di lain pihak, di dalam operasi-operasi pembentukan, blank yang tebal
mungkin tidak dapat dengan mudah dilengkungkan disekitar jari-jari kecil tanpa
keretakan (Seksi selanjutnya).
Friksi dan
pelumasan pada yang menghubungkan diantara pukulan dan pelat baja merupakan faktor-faktor penting
pada hasil-hasil pengujian tersebut. Dengan komponen yang menghubungkan
diberikan pelumas, maka ketegangan-ketegangan akan lebih mengganggu pada
pukulan. Dengan demikian, permukaan yang akan
digores,
diperdalam, dan dinodai dapat mengurangi pembentukan dan oleh karenanya
mengakibatkan kebocoran dan kegagalam dini.
deformasi dari pola grid dan merobek
lembaran logam selama pembentukan. sumbu mayor dan minor dari lingkaran digunakan untuk menentukan koordinat pada diagram batas
terbentuk di agram tanpa batas
MEMBUAT BENGKOK PELAT DAN PELAT
Pembengkokan merupakan salah satu dari operasi-operasi
pembentukan yang paling umum. Kita hanya melihat pada komponen-komponen mobil
atau perabotan dapur saja atau
penjepit kertas atau lemari arsip apresiasikan berapa banyak komponen-komponen yang dibentuk dengan cara
dibengkokan. Pembengkokan digunakan tidak hanya untuk membentuk flens, pelipit,
dan korugasi melainkan juga untuk memberikan kekakuan pada komponen tersebut
(dengan meningkatkan momen kelembamannya).
Terminology
atau istilah yang digunakan di dalam pembengkokan ditunjukan di dalam Gambar
catatan bahwa di dalam pembengkokan, bagian luar fiber material dalam
ketegangan, sementara itu bagian dalam fiber sumbu dibandingkan. Dikarenakan rasio Possion,
lebar komponen (panjang lengkungan, L) pada daerah luar lebih kecil, dan daerah
bagian dalam lebih besar, dibandingkan dengan lebar asli (lihat Gambar).
Fenomena ini mungkin dengan mudah dapat diamati dengan membengkokan alat penghapus karet berbentuk persegi empat.
Sebagaimana
yang tampak di dalam Gambar bend allowance adalah panjang sumbu netral dalam
lengkungan dan digunakan untuk menentukan panjang blank dan komponen. Akan
tetapi, posisi sumbu netral bergantung kepada radius dan sudut lengkungan
(sebagaimana telah digambarkan di dalam naskah-naskah mengenai mekanika
bahan-bahan). Formula perkiraan untuk band allowance Lb diberikan
seperti berikut ini
Lh=
a(R+k)............................................(persamaan 2)
dimana α adalah sudut lengkungan (dalam lingkaran). T
adalah ketebalan lempengan, R adalah jari-jari lengkungan dan k adalah konstan.
Catatan bahwa untuk kasus yang ideal, sumbu netral adalah titik ketebalan
lempengan, k = 0.5, dan oleh karena itu,
Lb=α[R + (T/2)]…………………………….(persamaan
3)
Di dalam prakteknya, nilai k biasanya mulai dari 0.33
(untuk R < 2T)
hingga 0.5 (untuk R > 2T)
membungkuk terminologi. dicatat bahwa
radius tikungan diukur pada permukaan dalam bagian tikungan
(a) dan (b) efek inklusi memanjang
pada retak, sebagai fungsi dari arah membungkuk dengan
hormat ke arah bergulir asli lembar. (c)
retak pada permukaan outher dari strip
alumunium membungkuk kepada malaikat dari 90 derajat. perhatikan penyempitan
permukaan atas karena efek poisson
Jari-jari Lengkungan Minimum
Apabila R/T menurun (rasio jari-jaring lengkungn pada
ketebalan menjadi lebih kecil), maka ketegangan pada bagian luar fiber dan
bahan pada akhirnya akan mengalami keretakan (Gambar).
Rasio
dimana keretakan tampak pada bagian luar permukaan lengkungan dirujuk ke jari-jari lengkungan minimum untuk bahan.
Jadi jari-jari lengkungan minimum permukaan 3T menunjukkan bahwa jari-jari
lebih kecil di mana lempengan dapat dilengkungkan, tanpa mengalami keretakan,
tiga kali ketebalannya. Jari-jari lengkungan minimal untuk berbagai macam material
diberikan di dalam Tabel 3.
Ada hubungan
terbalik diantara bendability dan reduksi keregangan bidang material. jri-jari
lengkungan minimum kira-kira,
jari-jari Lengkungan Minimum untuk Berbagai macam Material pada Suhu Ruang
Material
|
Kondisi
|
|
Lunak
|
Keras
|
|
Logam campuran aluminium
|
0
|
67
|
Tembaga Berylium
|
0
|
47
|
Braso, timah
|
0
|
27
|
Magnesium
|
57
|
107
|
Baja
|
||
Austenitic stainless
|
0.57
|
67
|
Kandungan karbon, logam campuran dan HSLA rendah
|
0.57
|
47
|
Titanium
|
0.77
|
37
|
Logam c amouran
|
2.67
|
-
|
hubungan antara
R / T rasio dan tarik.
Apabila r
adalah reduksi ketegangan bidang pelat baja. Catatan bahwa untuk r = 50,
jari-jari lengkungan minimum adalah nol yaitu pelat dapat dilipat dengan cara
yang banyak seperi komponen kertas. Untuk meningkatkan baja dapat
dilengkungkan. Untuk meningkatkan kelengkunan baja, kita mungkin dapat
meningkatkan reduksi ketegangannya, ataupun dengan pembengkokan di dalam
lingkungan dengan suhu tinggi.
Kemampuan
untuk dapat dilengkungkan bergantung kepada kondisi potongan pelat.
Apabila potongan-potongan kasar
merupakan poin-poin konsentrasi tekanan, maka kemampun untuk dapat dilengkungkan
berkurang karena kekerasan pada potongan meningkat. Faktor signifikan
lainnya keretakan potongan adalah jumlah
dan bentuk inklus pada pelat baja dan jumlah pekerjaan dimana potongan dilalui selama pemotongan.
Dikarenakan bentuknya yang dipertajam, inklusi-inklusi di dalam bentuk balok
lebih detrimental dibandingkan dengan inklusi-inklusi yang berbentuk bulat.
Pembersihan daerah-daerah yang sulit dikerjakan misalnya pengerjanaan komponen
dengan mesin ataupun dengan mendinginkannya untuk meningkatkan anti kebocoran,
terutama sekali untuk meningkatkan daya tahan pada keretakan potongn.
Anisotropy pelat merupakan suatu faktor
penting di dalam kemampuan bagaimana membuat melengkung. Cold rolling
menghasilkan anisotrophy melalui orientasi yang lebih baik dan mechanical
fibering karena alinyemen kenajisan, inklusi, dan kekosongan mungkin eksis.
Sebelum membengkokan pelat tersebut, terlebih dahulu perhatikan bagaimana
mengerjakan pemotongan dengan arah yang tepat dari pelat yang bergulung
(meskipun alternatif ini tidak selamanya memungkinkan).
Apakah pelat
itu anisotropis atau bukan yang dapat
ditentukan dengan mengamati arah keretakan pada pengujian bagaimana membuat
melengkung. jika retakan pelat adalah anisotropis; jika ini bentuknya bundar, pelat
adalah isotropis.
Pemulihan
Karena
semua bahan-bahan memiliki suatu modulus tidak menentu elastisitas, perubahan
bentuk plastic dapat diikuti, apabila beban dikeluarkan dengan beberapa
pemulihan elastic. Di dalam pembengkokan, pemulihan ini disebut springback; saya dapat dengan mudah
mengamatinya bagaimana proses pembengkokan dilakukan kemudian melepaskan
potongan pelat baja atau kawat. Sebagaimana yang diungkapkan di dalam Gambar,
sudut lengkung akhir setelah pemulihan lebih kecil, dan radius lengkungan akhir
lebih besar, dibandingkan dengan sebelum dibengkokan. Pemulihan terjadi tidak
hanya pada lempengan-lempengan yang rata
dan pelat, melainkan juga pada balok, kawat, dan batang dengan beberapa
perpotongan.
Pemulihan
dapat dikalkulasikan kira-kira dalam istilah jari-jari Ri dan Rf,
seperti :
springback di lentur. puluhan
bagian untuk memulihkan elastis setelah membungkuk,
dan radius tikungan nya menjadi lebih besar. bawah kondisi tertentu, adalah mungkin untuk sudut tikungan akhir
lebih kecil dari sudut asli (springback negatif)
Di dalam
pembengkokan die berbentuk V, ini
memungkinkan untuk material
memperlihatkan pemulihan baik itu negatif maupun positif. Kondisi seperti ini
disebabkan oleh sifat dasar perubahan bentuk yang mana terjadi seperti pukulan
menyelesaikan operasi pembengkokan pada akhir pukulan. Pemulihan negatif tidak
terjadi pada pembengkokan di udara (pembengkokan bebas) dikarenakan kurangnya
kebebasan-kebebasan yang dapat membebani penahan berbentuk V.
Kemudahan selama Pemulihan. Di dalam
operasi-operasi pembentukan, pemulihan biasanya dipermudah dengan overbending komponen, beberapa percobaan
mungkin diperlukan untuk mendapatkan hasil-hasil yang diharapkan. Metode lain
untuk mencapai pembengkokan dengan mensubjeksikannya pada penekanan kompresif terlokalisasi diantara teknik
pukulan dan permukaan penahan, teknik
ini dikenal dengan istilah pukulan bottoming. Metode yang satunya lagi
adalah strectch bending dimana
komponen yang diperlakukan pada tegangan sementara dibengkokan. Untuk
mengurangi pemulihan pembengkokan mungkin juga dilakukan pada suhu tinggi.
Kekuatan Lentur
Kekuatan lentur
dapat diperkirakan dengan mengasumsikan bahwa proses tersebut merupakan salah
satunya dari proses pembengkokan
sederhana yang berbentuk seperti empat persegi panjang. Daya lentur di dalam
kasus seperti ini merupakan suatu fungsi kekuatan material, panjang lengkungan
L, ketebalan lempengan T, dan ukuran
terbuka penahan W. lain halnya dengan friksi, daya lentur maksimum P
adalah :
dimana faktor k mulai dari kira-kira 0.3 untuk wiping die
hingga kira-kira 0.7 untuk U-die, kira-kira 1.3 untuk V-die dan Y adalahtekanan hasil material.
metode pengurangan atau penghapusan
springback dalam operasi lentur
operasi umum membungkuk, menunjukkan dimensi mati pembukaan,
W, yang digunakan dalam menghitung kekuatan lentur
contoh operasi berbagai lentur
Dimana UTS
merupakan kekuatan akhir material.
Persamaan ini digunakan juga pada situasi dimana radius pukulan dan ketebalan
lempengan kecil dibandingkan dengan die opening, W.
Kekuatan
lentur juga merupakan suatu fungsi perkembangan pukulan melalui sirkulasi
pembengkokan. Ini meningkat dari nol hingga maksimum dan ini mungkin juga
mengurangi kelenturan secara sempurna; ini kemudian meningkat secara tajam
sementara itu pukulan mencapai dasar pukulan selama die bending. Pembengkokan di udara atau pembengkokan
bebas, daya tidak dapat meningkatkan kembali setelah ini mulai menurun.
OPERASI-OPERASI PEMBENGKOKAN UMUM
Beberapa
operasi-operasi pembengkokan umumnya
digunakan di sector industry sebagaimana akan digambarkan di dalam bab
ini.
Press Brake Forming
Pelat atau
plat baja dapat dengan mudah
dibengkokan dengan menggunakan mesin. Pelat-pelat
7 m (20 kaki) atau lebih panjang
dan yang lainnya potongan-potongan yang
lebih kecil biasanya
dilengkungkan yang menggunakan
press brake. Mesin ini menggunakan die
yang ukurannya panjang atau mesin
hidrolik yang cocok untuk operasi
produksi kecil. Peralatan sederhana dan ini dapat disesuaikan dengan
banyaknya bentuk-bentuk, proses-proses yang den gan mudah dapat dioperasikan.
Material-material penahan untuk press brake
mulai dari kayu keras (untuk material-matertial
kekuyatan rendah dan operasi produksi
kecil) hingga ke bahan karbit. Untuk
sebagian besar penggunaan, baja karbon
atau besi adalah yang paling banyak digunakan.
(a) sampai (e) ilustrasi skematis
dari berbagai operasi lentur rem tekan (f)
skematik ilustrasi dari sebuah rem pers.
Operasi-operasi Pembengkokan Lain
Pelat baja mungkin juga dapat dilengkungkan dengan berbagai macam proses,
sebagaimana diuraikan dibawah ini.
Roll –
Bending. Didalam proses ini plat-lat dilengkungkan
dengan menggunakan serangkaian
roll. Dengan menyesuaikan diantara 3 buah rol
berbagai macam lekukan dapat diperoleh.
Lengkungan dengan mesin
4 slide. Lengkungan pada
potongan-potongan yang pendek dapat juga dilakukan dengan menggunakan mesin. Mesin-mesin tersebut tersedia dalam
berbagai macam desain, dan gerakan-gerakan terselubung penahan
dapat dikontrol dan disinkronisasikan
dengan gerakan penahan vertical untuk
membentuk komponen pada bentuk-bentuk
yang diinginkan.
Beading. Didalam beading sekitar pelat baja dilengkungkan ke dalam lobang penahan. Kekakuan pada komponen dengan meningkatkan momen kelambatan gerakan. Ini juga dapat
meningkatkan penampilan komponmen dan mengurangi potongan
yang terekspos.
(a) membentuk manik-manik dengan
satu
penahan (b) membentuk manik-manik dengan dua penahan, di rem tekan
flanging berbagai operasi. (a) flanges dari lembaranpelat datar. (b) penonjolan. (c) menusuk dari pelat logam untuk membentuk
sebuah flange. dalam operasi, lubang tidak harus berlubang sebelum pukulan
turun. Namun perhatikan tepi kasar sepanjang lingkar flange. (d) flanging
tabung, perhatikan penipisan tepi flange.
Flanging.
Flanging adalah suatu proses bagaimana melengkungkan potongan-potongan baja biasanya hingga 90o . Didalam meningkatkan flanging, Flange
diperlakuklan pada tgekanan
kompresif jika memang melebihi dapaty
menyebabkan flange mengkerut. Kecenderungan ini menibngkat dengan menurunnya lekukan flange.
Apabila rasio diameter flange pada
diameter lubang meningkat maka
ketegangan akan meningkat secara
proporsional. Potongan kasar,
kemungkinan besar cenderung akan
mengalami keretakan. Potongan yang sama rata atau kuat kemungkinan harus
menggunakan alat yang tajam, terakhir untuk menyempurnakan permukaan potongan dan mengurangi
kemungkinan terjadinya keretakan.
Hemming.
Dalam proses heming (juga dikenal dengan
flattening), potongan lapisan tersebut akan terlipat dengan
sendirinya. Heming meningkatkan
kekakuat dari bagian tersebut, yaitu memperbaiki tampilannya, dan menghilangkan tepi yang tajam. Sewaming melibatkan dua
tepi atau potongan dari logam lapis dengan menggunakan hemming. Kelin
atau pelipit ganda dapat dilakukan
dengan menggunakan proses-proses yang
sama yaitu dengan menggunakan roler-roleh
pembentuk tertentu, untuk kerapatan dan ketahanan seperti yang dibutuhkan dalam wadah
atau kemasan makanan dan minuman.
Roll
Forming. Proses ini digunakan untuk membentuk panjang
logam lapis dan untuk mempercepat
proses produksi yang berskala
besar; hal tersebut diistilahkan juga dengan contour roll forming atau cold roll forming. Dalam hal ini, bidang atau potongan logam dapat dilengkungkan menurut
langkah-langkah dengan cara melakukan
passing melalui serangkaian roll. Bagian-bagian tersebut
selanjutnya dipotong secara rata dan
berbentuk tegap.
Produk-produk
khusus yang dibuat adalah saluran, got, siding, panel, pintu dan kerangka
gambar, dan pipa dan tabung dengan kelim
kunci (lihat Bagian 30.5). Panjang dari
produk tersebut dibatasi hanya
dengan jumlah bahan yang
disuplai dari coiled stoc k.
Tebal lapisan biasanya berkisar
antara 0.125 mm hingga 20 mm
(0.0005 inci hingga 0,75 inci). Cepat
pengerjaan pada umumnya dibawah 1.5 m/s (300 kaki/min), walaupun mereka dapat menjadi semakin besar untuk aplikasi
tertentu.
Perencanaan
dan penyusunan roll yang mana secara mekanis yang harus
ditangani adalah memerlukan pengalaman
yang dipertimbangkan. Toleransi, pemulihan dan kebocoran serta penekukan
potongan yang harus dipertimbangkan. Gulungan-gulungan pada umumnya terbuat
dari baja karbon atau besin dan mereka mungkin juga dari bahan kromium untuk
permukaan lebih baik dan untuk ketahanan
yang lebih baik gulungan. Pelumas mungkin dapat digunakan untuk meningkatkan
eksistensi gulingan dan permukaan dan untuk potongan yang akan dikerjakan.
MELENGKUNGKAN DAN MEMBENTUK PIPA
Pelengkungan dan pembentukan pipa dan bagian-bagian lain
yang berlubang memerlukan peralatan khusus untuk menghindari lekukan dan
lipatan. Metode paling kuno dan sederhana pelengkungan pipa atau pipa
pertama-tama , untuk melapisi bagian dalam dengan mencocokan partikel-partikel
pada umumnya pasir, dan kemudian
melengkungkannya dalam perlengkapan yang sesuai. Pengisian tersebut
dapat mencegah pipa dari tekukan.
Setelah pipa dilengkungkan, pasir diguncang-guncang; pipa-pipa juga diisi
dengan berbagai macam tusukan-tusukan internal yang fleksibel. Pipa yang sangat tebal mempunyai jari-jari lengkungan besar dapat
dilengkungkan tanpa mengisinya dengan partikel-partikel dan tanpa menggunakan
penyumbat.
Proses ini melibatkan bagaimana komponen berbentuk pipa, kerucut, atau curviliniear kedalam split-female dan kemudian mengembangkannya, ini biasanya dengan polyurethane plug. Pukulan kemudian ditarik kembali; penyumbat kembali ke bentuk semula, dan komponen yang terbentuk dipindahkan dengan membuka dies. Produk-produk dengan merek khusus seperti kopi atau tempat air, tabung, dan manik-manik pada tambur. Untuk komponen-komponen dengan bentuk, penyumbat, daripada silinder mungkin dibentuk agar dapat menggunakan tekanan tinggi di daerah yang kritis. Keuntungan utama dari menggunakan penyumbat polyurethane adalah bahwa mereka sangat tahan terhadap abrasi, pemakaian dan pelumas; kemudian mereka tidak merusak permukaan komponen yang telah dibentuk.
metode tabung lentur. Mandrels
internal, atau mengisi
tabung dengan bahan partikulat seperti pasir, sering diperlukan untuk mencegah runtuhnya tabung selama
membengkokan. batang kokoh dan bentuk
stuctural juga dapat dibengkokkan oleh teknik tersebut
Pembentukan
pipa dan bentuk-bentuk pipa seperti pipa
pembuangan, pipa-pipa penyaring bahan bakar , dan manipol-manipol pembuangan dapat juga
dikerjakan dengan menggunakan tekanan zat cair internal (mengganti penyumbat
polyurethane), dengan bagian-bagian akhir dari pipa dilapisi dengan alat-alat
mekanis. Komponen ini memuai di dalam split-female die pada tekanan engan
susunan 600 MPa (90.000 psi); die
tersebut kemudian dibuka untuk memindahkan komponen yang telah terbentuk.
Segmen penahan, ini terdiri dari segmen-segmen individu yang ditempatkan pada bagian
sisi, kemudian secaraka mekanis
dikembangkan menurut sebuah
petunjuk yang berkaitan dengan
jari-jari lingkaran yang bersifat
umum, dan terakhir dilakukan penarikan kembali. Secara relative segmenpenahan ini tidak memerlukan biaya yang mahal, dan dapat digunakan untuk percepatan proses produksi yang berskala besar.
Contoh : Produksi Bellow
Bellow
diproduksi melalui proses
pembengkakan , sebagaimana yang
ditunjukkan. Setelah tabung dibengkakan
pada beberapa lokasi yang memiliki jarak sama , kemudian selanjutnya di dipres secara aksial
guna merapatkan bagian-bagian yang
membengkak, kemudian membentuk belloe tersebut. Bahan tabung harus dapat
melewati ketegangan yang terjadi selama
proses perobohan.
langkah-langkah dalam
pembuatan embusan
PLAT MEMBENTUK BIDANG
Dalam pembentukan bidang , lempengan baja atau lapisan logam harus dijempit sepanjang sisinya
dan kemudian meregangkan sebuah
die atau form block yang bergerak
ke atas, kebawah, atau sepanjang sisi bergantung kepada mesin tertentu. Pembentukan bidang tersebut digunakan terutama untuk membuat
panel pelapis sayap kapal terbang, panel pintu mobil, dan kerangka
jendela. Pelapis alumunium untuk kapal
Boeing 767 dan 757 adalah
dibuat dengan membentuk
bidang, dengan kerkuatan
peregangan sebesar 9 MN ( 2 juta
lb). Lempengan empat persegi
panjang adalah 12 m x 2,5 m x 6.4 mm (40 kaki x 8.3 kaki x
0,25 inci).
Dalam
sebagian besar operasi, blank merupakan
sebuah pelat empat persegi panjang,
yaitu penjepi sepanjang sisi dan peregangan menurut pajang sisi, dengan demikian memungkinkan bahan tersebut menyusut menurut
lebarnya. Mengontrol jumlah peregangan
adalah penting untuk menghindari
terjadinya robek. Membentuk bidang tidak dapat
menghasilkan bagian-bagian dengan
kontur tajam atau dengan
sudut-sudut berikutnya (yaitu bagian-bagian yang rendah pada permukaanpenahan).
ilustrasi skematis dari proses peregangan
pembentukan. kulit aluminium untuk pesawat dapat dibuat dengan metode ini
Penahan untuk
membentuk peregangan secara umum dapat dilakukan melalui peleburan seng, logam, plastic, atau kayu.
Penggunaan secara umum memerlukan sedikit
mibyak pelican atau tidak sama sekali. Berbagai perlengkapan asesoris dapat digunakan yang berhubungan dengan pembentukan keregangan, termasuik
pembentukan tambahan baik itu
dies female dan male sementara komponen dalam tegangan. Meskipun
proses tersebut pada umumnya digunakan
untuk produksi volume rendah, akan tetapi ini serbaguna dan ekonomis.
MENGGAMBARKAN KEDALAMAN
Banyak komponen yang terbuat dari pelat baja berbentuk silinder atau kotak;
misalnya vas bunga dan panci,
kaleng-kaleng untuk makanan dan minuman bak cuci piring di dapur, dan
tangki-tangki bahan bakar mobil. Komponen-komponen tersebut biasanya diproduksi
melalui suatu proses bagaimana membuat lobang, meskipun proses tersebut pada
umumnya disebut deep drawing akan
tetapi perhitungan kapabilitasnya memproduksi komponen-komponen yang dalam, ini
juga dapat digunakan untuk membuat komponen-komponen itu dangkal atau memiliki
kedalaman sedang.
(a) skema ilustrasi dari
proses menggambar yang mendalam pada
pelat logamkosong melingkar. cincin stripper memfasilitasi penghapusan
cangkir terbentuk dari pukulan. (b) proses variabel
dalam deep drawing. kecuali untuk
kekuatan pukulan, F, semua parameter yang
ditunjukkan dalam gambar adalah
variabel independen
Proses Menggambarkan Kedalaman
Di dalam
metode dasar ini, blank lempengan baja berbentuk bundar ditempatkan pada pembukaan
sirkulasi yaitu di suatu tempat dengan alat pemegang atau hold-driven ring. Pukulan melalui bagian
bawah dan daya memasuki lubang penahan membentuk lengkungan. Variabel-variabel
penting di dalam menggambarkan kedalaman merupakan sifat-sifat pelat baja,
rasio diameter blank (Do) dimater pukulan (Dr), jarak ©
diantara pukulan dan die, radius pemukulan (Rp), die-comer radius 9Rd)
blankholder force, dan friksi serta pelumasan.
Selama
operasi penggambaran, gerakan blank ke dalam lubang penahan menghantarkan kondisi kompresif tekanan di dalam flange,
yang mana cenderung menyebabkan flange
mengerut elama penggambaran. Fenemona ini dapat ditun jukan dengan
mencoba mempertahankan potongan bundar lempengan kedalam lubang seperti gelas
minum. Pengerutan dapat dikurangi atau dieliminasi jika blankholder tetap
konsisten di bawah daya tertentu. Muntuk meningkatkan kinerja besarnya daya itu
dapat dikontrol sebagai suatu fungsi perjalanan pukulan.
Dinding
lengkungan yang mana mudah dibentuk pada dasarnya diperlakukan dengan
kecenderungan longitudinal. Pemanjangan dapat menyebabkan dinding lengkubngan
menjadi tipis; jika berlebihan, ini dapat menyebabkan kebocoran. Dikarenakan
banyaknya variabel yang dilibatkan, maka daya pukul F sulit untuk
mengkalkulsikannya; ini meningkat seirin g dengan meningkatnya kekuatan
diameter, dan ketebalan lempengan baja.
Kedalaman yang dapat digambarkan
Operasi
menggambarkan kedalaman, kegagalam pada umumnya akibat dari tipisnya dinding
lengkungan di bawah tekanan longitudinal yang dapat direnggangkan tinggi. Jika
kita mengikuti pergerakan material kedalam lubang, ini dapat diamati bahwa lempengan baja mesti mampu mengalami reduksi
dalam lebar dikarenakan penurunan dalam diameter, lempengan juga mengakibatkan
penipisan di bawah tekanan pada dinding lengkungan yang dapat direnggangkan. Kedalaman
yang dapat digambarkan pada umumnya dinyatakan dengan limiting drawing ratio
(LDR):
. strain pada spesimen uji tarik dihilangkan dari sepotong pelat logam. strain yang digunakan dalam
menentukan normal dan datar.
anisotropi dari pelat logam
Apakah pelat
baja dapat dengan sukses menjadi kedalaman yang dapat digambarkan kedalam
komponen lengkungan berbentuk bundar diketahui menjadi fungsi normal
anisotropy, R lempengan baja juga disebut anisotropi plastik. Normal anisotropy
dalam istilah ketegangan sesungguhnya bahwa sampel melalui ketegangan. Untuk
mendapatkan nilai R, sampel uji kerenggangan adalah yang pertama-tama harus
disiapkan dan kemudian diperlakukan pada pemanjangan dari 15% hingga 20%, dan
ketegangan sesungguhnya dihitung di dalam cara sebagaimana telah dibicarakan di
dalam Seksi 2.2. karena lempengan-lempengan bergulung pada umumnya memiliki anisotropy pada arah planarnya,
nilai R sampel yang dipotong dari lempengan bergulung akan bergantung kepada
orientasinya berkenaan dengan arah bergulung lempengan. Di dalam hal ini nilai
rata-rata R dikalkulasikan dari persamaan
Dimana
sudut-sudut relatif pada arah bergulung lempengan. Beberapa nilai tipikal Ref
diberikan di dalam Tabel 4.
Secara
eksperimental hubungan ditentukan diantara Ref dan limiting drawing
ratio. Tidak ada sifat mekanis lempengan baja yang memperlihatkan hubungan
konsisten dengan LDR seperti halnya Rag. Jadi dengan menggunakan
hasil pengujian keregangan dan untuk mendapatkan normal anisotropy lempengan
baja, limiting drawing ratio material dapat ditentukan.
Jarak Rata-Rata Tipikal
Anisotropi yang Normal, R untuk Berbagai Macam Lempengan Baja
Logam seng
|
0.4-0.6
|
Baja panas
|
0.8-1.0
|
Baja dingin
|
1.0-1.4
|
Baja aluminium
|
1.4-1.8
|
Logam campuran aluminium
|
0.6-0.8
|
Tembaga dan braso
|
0.6-0.9
|
Logam campuran titanium
|
3.0-5.0
|
Stainless steel
|
0.9-1.2
|
Baja logam ringan dengan kekuatan
tinggi
|
0.9-1.2
|
hubungan antara anisotropi rata-rata normal dan rasio pembatas untuk menggambar berbagai pelat logam
Earing dan
Planar Anisotropy. Di dalam menggambar, potongan-potongan lengkungan mungkin
menjadi bergeloimbang, fenomena semacam ini disebut earing. Kondisi ini
disebabkan oleh planar anisotropy pelat ditunjukan dengan ∆R. ini didefinisikan
dengan istilah nilai R dari persamaan
Apabila ∆R
= 0, tidak ada bentuk ear. Ketinggian ears meningkat sebagaimana dengan ∆R.
jumlah ears yang dihasilkan mungkin dua, atau delapan. Ears tidak sesuai dengan
lengkungan yang ditarik, karena mereka tidak berlapis sehingga menyebabkan sisa.
Ini dapat
dilihat bahwa kedalaman yang dapat digambarkan dipertahankan dengan nilai Reg
dan ∆R yang rendah. Akan tetapi pada umumnya pelat baja dengan yang tinggi juga
memiliki nilai ∆R tinggi. Tekstur pelat baja dikembangkan untuk meningkatkan
kedalaman dapat digambarkan dengan mengontrol jenis unsur-unsur logam campuran
di dalamn material serta berbagai macam parameter pemrosesan, selama menggulung
pelat.
R.8 Praktek Menggambar Kedalaman
Pedoman-pedoman
tertentu yang telah ditetapkan agar sukses di dalam praktek menggambar
kedalaman. Tekanan blankholder pada umumnya dipilih dari 0.7% sampai dengan
1.0% jumlah kekuatan yang dihasilkan dan
kekuatan akhir lempengan baja yang dapat diregangkan. Terlalu tinggi
blankholder dapat meningkatkan daya pukul dan menyebabkan dinding lengkungan
bocor; sedangkan di sisi lain pengkerutan akan terjadi apabila daya blankholder
terlalu rendah.
1 komentar:
try out gratis un sma ipa dan ips
#terimakasih
Posting Komentar