GETARAN MEKANIK
Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu.
Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa
dan elastisitas mampu
bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran
sampai derajat tertentu
dan rancangannya biasanya memerlukan
pertimbangan sifat osilasinya.
Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu
: (1). Getaran
Bebas.
Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang
ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak
pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika
yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami
getaran bebas atau getaran yang terjadi
tanpa rangsangan luar.
(2). Getaran Paksa.
Getaran paksa adalah
getaran yang terjadi karena
rangsangan gaya luar, jika rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. Jika frekuensi
rangsangan sama dengan salah satu
frekuensi natural sistem, maka akan didapat
keadaan resonansi dan osilasi
besar yang berbahaya mungkin terjadi.
Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung
ataupun sayap pesawat terbang, merupakan
kejadian menakutkan yang disebabkan
oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi
natural merupakan hal yang utama.
Sistem Pegas – massa dan diagram benda bebas
Getaran paksa dengan peredam
Gerak Harmonik
Gerak osilasi dapat berulang secara teratur atau dapat juga tidak teratur, jika gerak itu berulang dalam selang waktu yang sama maka gerak itu disebut gerak periodik. Waktu pengulangan tersebut disebut perioda
osilasi dan kebalikannya disebut frekuensi. Jika
gerak dinyatakan
dalam fungsi waktu x (t), maka setiap gerak periodik harus memenuhi
hubungan (t) = x (t + Ï„).
Prinsip D’Alembert
Sebuah
alternatif pendekatan untuk mendapatkan persamaan adalah penggunaan Prinsip D’Alembert yang menyatakan bahwa sebuah sistem
dapat
dibuat dalam keadaan keseimbangan dinamis dengan menambahkan sebuah gaya fiktif
pada gaya-gaya luar yang biasanya dikenal sebagai gaya
inersia.
• Persamaan Differential Gerak
Model
fisik dari getaran bebas tanpa redaman dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Dimana,
x adalah simpangan
m adalah massa
k adalah konstanta pegas
Untuk mendapatkan model matematika dari
model
fisik di atas yaitu dengan dilakukan analisis diagram benda bebas (FBDA )
Dimana,
kx
adalah gaya pegas
m x adalah gaya inersial
Dengan
menggunakan persamaan kestimbangan
gaya arah vertikal dapat dinyatakan
model matematika dari sistem di atas
adalah sebagai berikut:
m x + kx = 0
Prinsip D’Alembert
Sebuah
alternatif pendekatan untuk mendapatkan persamaan adalah penggunaan Prinsip
D’Alembert yang menyatakan
bahwa sebuah sistem dapat dibuat dalam
keadaan keseimbangan dinamis dengan menambahkan sebuah gaya fiktif
pada gaya-gaya luar yang biasanya dikenal sebagai gaya
inersia.
Jawab persamaan
differential gerak
..
m x+ kx = 0
Misal jawab
Pegas
dipasang Seri atau Paralel
Untuk
dua pegas paralel, gaya P yang diperlukan untuk membuat perpindahan
pada satu sistem adalah sebesar perkalian antara perpindahan dengan jumlah kedua konstanta
pegas tersebut, sehingga besar kekakuan pegas total adalah :
Atau secara umum,
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dengan
mensubstitusi y dari persamaan ini ke dalam persamaan V.4, maka
didapatkan nilai kebalikan dari konstanta pegas :
Secara umum,
konstanta pegas ekivalen yang
terpasang seri
dimana : n adalah jumlah pegas terpasang seri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar