INJEKSI PADA KENDARAAN MOBIL MAUPUN MOTOR
Injeksi bahan bakar adalah sebuah teknologi yang digunakan
dalam mesin pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar.
Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan
tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator, karena injektor membuat bahan
bakar tercampur secara homogen. Hal ini, menjadikan injeksi bahan bakar dapat
mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam
proporsi dan keseragaman.
Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik
atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal, namun sekitar tahun
1980-an mulai banyak menggunakan sistem elektronik. Sistem elektronik modern
menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin,
dan sebuah unit kontrol elektronik menghitung jumlah bahan bakar
yang diperlukan. Oleh karena itu, injeksi bahan bakar dapat meningkatkan
efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga
keluaran yang lebih.
EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel
Injection. Adapun pengertian dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan
bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai
campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar,
sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang
minimal serta mempunyai gas buang yang ramahlingkungan.Oleh sebab itu,pada
sistem EFI menggunakan sensor,kontrol,dan aktuator.
Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator
dengan sistem injeksi pada suplai system bahan bakar adalah pada sistem
injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara
elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari
tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
1. Fuel pump
2. Fuel
filter
3. Fuel
pressure regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector
1. TEKNOLOGI VTEC
VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) adalah teknologi
pengatur katup canggih yang ditemukan oleh Honda, dan sampai sekarang masih
digunakan oleh jajaran mesin Honda. Keunggulan teknologi VTEC terletak di
kemampuan mesin bersilinder kecil dalam menghasilkan tenaga yang sebanding
dengan mesin yang bersilinder besar, dan di samping itu juga memberikan
konsumsi bahan bakar yang baik, serta juga dapat digunakan secara harian.
Dengan teknologi VTEC, performa optimal pada kecepatan tinggi, namun tetap dapat mempertahankan efisiensi bahan bakar sehingga dapat menurunkan tingkat emisi dan polusi. Hanya pada mesin VTEC pengaturan ketinggian bukaan katup diatur secara elektronik.
Pada putaran rendah, satu katup terbuka penuh dan katup lainnya hanya terbuka sedikit untuk menciptakan efek perputaran udara di dalam ruang bakar, sehingga dapat mencapai tenaga mesin yang optimal dan akselerasi responsif baik pada saat putaran RPM tinggi atau rendah.
Secara prinsip, VTEC terbagi tiga macam: VTEC-E, VTEC SOHC, dan VTEC DOHC. Ketiganya memanfaatkan rocker arm sebagai pengatur waktu bukaan katup. VTEC-E (Economic) digunakan pertama kali di Indonesia oleh Honda Civic Ferio 1996. Di putaran rendah, jumlah katup yang terbuka hanya 12 dari 16 katup, sisanya akan terbuka saat putaran mesin tinggi.
VTEC SOHC seperti yang digunakan pertama kali di Indonesia oleh old Honda City. Lama (duration) dan jarak (lift) bukaan katup masuk akan berbeda saat idle, putaran sedang dan tinggi. Namun untuk katup buang, tidak diatur durasi dan lift-nya. Pada VTEC DOHC, katup buangnya pun diatur durasi dan lift-nya. Prinsip kerjanya serupa dengan VTEC SOHC, tapi cam-nya terpisah menjadi dua.
Keunggulan VTEC
Dengan teknologi VTEC, performa optimal pada kecepatan tinggi, namun tetap dapat mempertahankan efisiensi bahan bakar sehingga dapat menurunkan tingkat emisi dan polusi. Hanya pada mesin VTEC pengaturan ketinggian bukaan katup diatur secara elektronik.
Pada putaran rendah, satu katup terbuka penuh dan katup lainnya hanya terbuka sedikit untuk menciptakan efek perputaran udara di dalam ruang bakar, sehingga dapat mencapai tenaga mesin yang optimal dan akselerasi responsif baik pada saat putaran RPM tinggi atau rendah.
Secara prinsip, VTEC terbagi tiga macam: VTEC-E, VTEC SOHC, dan VTEC DOHC. Ketiganya memanfaatkan rocker arm sebagai pengatur waktu bukaan katup. VTEC-E (Economic) digunakan pertama kali di Indonesia oleh Honda Civic Ferio 1996. Di putaran rendah, jumlah katup yang terbuka hanya 12 dari 16 katup, sisanya akan terbuka saat putaran mesin tinggi.
VTEC SOHC seperti yang digunakan pertama kali di Indonesia oleh old Honda City. Lama (duration) dan jarak (lift) bukaan katup masuk akan berbeda saat idle, putaran sedang dan tinggi. Namun untuk katup buang, tidak diatur durasi dan lift-nya. Pada VTEC DOHC, katup buangnya pun diatur durasi dan lift-nya. Prinsip kerjanya serupa dengan VTEC SOHC, tapi cam-nya terpisah menjadi dua.
Keunggulan VTEC
1.
Mesin bersilinder kecil, mampu menghasilkan tenaga
sebanding dengan mesin bersilinder besar.
2.
Memberikan konsumsi bahan bakar yang baik.
3.
Menjaga performa mesin agar tetap optimal, baik untuk
putaran mesin rendah maupun putaran tinggi.
4.
Proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup
variabel sebab gas buang semakin lancar, jadi kerja mesin akan semakin enteng.
Kelemahan VTEC
Karena menggunakan oli, kerja VTEC bisa terganggu karena oli mesin kurang, kotor atau tekanan oli rendah karena adanya kebocoran pada sistem, misalnya O-ring yang rusak.
PERBEDAAN DOHC DAN SOHCKarena menggunakan oli, kerja VTEC bisa terganggu karena oli mesin kurang, kotor atau tekanan oli rendah karena adanya kebocoran pada sistem, misalnya O-ring yang rusak.
Antara SOHC dengan DOHC memang memiliki perbedaan konsep yang besar.
Kedua istilah tersebut berbicara mengenai mekanisme pergerakan katup. SOHC
merupakan singkatan dari Single OverHead Camshaft, sedangkan DOHC adalah
kepanjangan dari Double OverHead Camshaft.
Terlihat dari dari kedua singkatan tersebut ada satu kata yang sama yaitu, camshaft atau noken as. Memang pada noken as inilah terletak perbedaan kedua teknologi tersebut.
Camshhaft atau noken as memiliki fungsi untuk membuka tutup katup isap dan katup buang. Katup isap bertugas untuk mengisap campuran bahan bakar udara ke dalam ruang bakar. Sebaliknya, katup buang memiliki tugas untuk menyalurkan sisa pembakaran ke knalpot.
Sebenarnya teknologi mekanisme katup tidak hanya SOHC dan DOHC, tetapi masih ada sistem lain yang disebut OHV (Over Head Valve). Mekanisme kerja katup ini sangat sederhana dan memiliki daya tahan tinggi. Penempatan camshaft-nya berada pada blok silinder yang dibantu valve lifter dan push rod diantara rocker arm.
Mekanisme OHV banyak dipakai oleh mesin diesel truk yang hanya membutuhkan torsi. Karena pengembangan teknologinya terbatas, sistem OHV sudah jarang digunakan lagi pada mesin bensin.
Para ahli otomotif terus berpikir untuk menciptakan sistem mekanisme katup baru. Mereka pun beralih ke model OverHead Camshaft (OHC) yang menempatkan noken as di atas kepala silinder. Noken as langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV. Karena tidak menggunakan lifter dan push rod, bobot bagian yang bergerak menjadi berkurang. Ini membuat kemampuan mesin pada kecepatan tinggi cukup baik karena katup mampu membuka dan menutup lebih presisi pada kecepatan tinggi. OHC yang memakai noken as tunggal sebagai tempat penyimpanan katup isap dan buang sering disebut sebagai SOHC.
Setiap noken as untuk setiap silinder hanya mampu menampung 2 katup, 1 isap, dan 1 buang. Oleh karena itu, mesin yang memiliki 4 silinder pasti hanya bisa memakai 8 katup.
Keinginan untuk membuat mesin yang lebih bertenaga dibandingkan model SOHC, mendorong lahirnya teknologi DOHC. Mesin DOHC mempunyai suara yang lebih halus dan performa mesin yang lebih baik dari pada SOHC karena masing-masing poros pada mesin DOHC memiliki fungsi berbeda untuk mengatur klep masuk dan buang.
Sementara itu, pada mesin SOHC, satu poros sekaligus bertugas mengatur buka/tutup klep masuk/buang sehingga pembakaran yang terjadi pada mesin DOHC lebih maksimal dan akselerasi mobil bermesin DOHC menjadi lebih baik.
DOHC memakai dua noken as yang ditempatkan pada kepala silinder. Satu untuk menggerakkan katup isap dan satu lagi untuk menjalankan katup buang. Sistem buka tutup ini tidak memerlukan rocker arm sehingga proses kerja menjadi lebih presisi lagi pada putaran tinggi.
Terlihat dari dari kedua singkatan tersebut ada satu kata yang sama yaitu, camshaft atau noken as. Memang pada noken as inilah terletak perbedaan kedua teknologi tersebut.
Camshhaft atau noken as memiliki fungsi untuk membuka tutup katup isap dan katup buang. Katup isap bertugas untuk mengisap campuran bahan bakar udara ke dalam ruang bakar. Sebaliknya, katup buang memiliki tugas untuk menyalurkan sisa pembakaran ke knalpot.
Sebenarnya teknologi mekanisme katup tidak hanya SOHC dan DOHC, tetapi masih ada sistem lain yang disebut OHV (Over Head Valve). Mekanisme kerja katup ini sangat sederhana dan memiliki daya tahan tinggi. Penempatan camshaft-nya berada pada blok silinder yang dibantu valve lifter dan push rod diantara rocker arm.
Mekanisme OHV banyak dipakai oleh mesin diesel truk yang hanya membutuhkan torsi. Karena pengembangan teknologinya terbatas, sistem OHV sudah jarang digunakan lagi pada mesin bensin.
Para ahli otomotif terus berpikir untuk menciptakan sistem mekanisme katup baru. Mereka pun beralih ke model OverHead Camshaft (OHC) yang menempatkan noken as di atas kepala silinder. Noken as langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV. Karena tidak menggunakan lifter dan push rod, bobot bagian yang bergerak menjadi berkurang. Ini membuat kemampuan mesin pada kecepatan tinggi cukup baik karena katup mampu membuka dan menutup lebih presisi pada kecepatan tinggi. OHC yang memakai noken as tunggal sebagai tempat penyimpanan katup isap dan buang sering disebut sebagai SOHC.
Setiap noken as untuk setiap silinder hanya mampu menampung 2 katup, 1 isap, dan 1 buang. Oleh karena itu, mesin yang memiliki 4 silinder pasti hanya bisa memakai 8 katup.
Keinginan untuk membuat mesin yang lebih bertenaga dibandingkan model SOHC, mendorong lahirnya teknologi DOHC. Mesin DOHC mempunyai suara yang lebih halus dan performa mesin yang lebih baik dari pada SOHC karena masing-masing poros pada mesin DOHC memiliki fungsi berbeda untuk mengatur klep masuk dan buang.
Sementara itu, pada mesin SOHC, satu poros sekaligus bertugas mengatur buka/tutup klep masuk/buang sehingga pembakaran yang terjadi pada mesin DOHC lebih maksimal dan akselerasi mobil bermesin DOHC menjadi lebih baik.
DOHC memakai dua noken as yang ditempatkan pada kepala silinder. Satu untuk menggerakkan katup isap dan satu lagi untuk menjalankan katup buang. Sistem buka tutup ini tidak memerlukan rocker arm sehingga proses kerja menjadi lebih presisi lagi pada putaran tinggi.
Konstruksi tipe ini sangat rumit dan memiliki kemampuan yang sangat
tinggi dibandingkan dua teknologi lainnya. Mekanisme katup DOHC bisa dibagi
menjadi dua model, yaitu single drive belt directly dan noken as intake (isap)
yang digerakkan roda gigi.
Pada teknologi pertama, dua noken as digerakkan langsung dengan sebuah sabuk. Sedangkan pada model kedua, hanya salah satu noken as yang disambungkan dengan sabuk. Umumnya ada lah bagian roda gigi katup intake. Antara roda gigi intake disambungkan dengan roda gigi exhaust (buang), sehingga katup exhaust akan turut bergerak pula.
Adanya dua batang noken as memungkinkan pabrikan untuk memasangkan teknologi multikatup dan katup variabel pada mesin DOHC. Dalam satu silinder bisa dipasang lebih dari satu katup. Saat ini umumnya pabrikan menggunakan model 2 katup isap dan 2 katup buang, sehingga mesin DOHC yang memiliki 4 silinder bisa memasang 16 katup sekaligus.
Sebenarnya mesin 4 langkah mempunyai 4 proses kerja, yaitu langkah isap, kompresi, usaha, dan buang. Tetapi bekerjanya katup hanya membutuhkan katup isap dan buang, karena sisa proses lainnya terjadi di ruang bakar. Mekanime pergerakan katup diatur sedemikian rupa sehingga noken as berputar satu kali untuk menggerakkan katup isap. Sedangkan untuk katup buang sebanyak 2 kali berputarnya poros engkol.
Gerakan "noken as"
Noken as membuka dan menutup katup sesuai timing yang telah diprogram. Noken as digerakkan oleh poros engkol dengan beberapa metode, yaitu timing gear, timing chain, dan timing belt. Metode timing gear digunakan pada mekanisme katup jenis mesin OHV yang letak sumbunya di dalam blok silinder. Timing gear umumnya menimbulkan bunyi yang besar dibandingkan model rantai (timing chain), sehingga mesin bensin OHV menjadi kurang populer dibandingkan model lainnya.
Model timing chain dipakai untuk mesin SOHC dan DOHC. Noken as digerakkan oleh rantai (timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai ganti dari timing gear. Timing chain dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli.
Tegangan rantai diatur oleh chain tensioner. Vibrasi getaran rantai dicegah oleh chain vibration damper. Noken as yang digerakkan rantai hanya sedikit menimbulkan bunyi dibandingkan dengan timing gear, sehingga banyak diadopsi pabrikan.
Teknologi timing belt lahir dari kebutuhan akan mesin yang bersuara senyap. Model sabuk ini tidak menimbulkan bunyi kalau dibandingkan dengan rantai. Selain itu tidak memerlukan pelumasan dan penyetelan tegangan. Kelebihan lainnya adalah belt lebih ringan dibandingkan rantai. Belt penggerak dibuat dari fiberglass yang diperkuat karet sehingga memiliki daya regang yang baik. Belt juga tidak mudah meregang bila terjadi panas. Oleh karena itu, model belt kini banyak dipasang pada mesin modern.
Pada teknologi pertama, dua noken as digerakkan langsung dengan sebuah sabuk. Sedangkan pada model kedua, hanya salah satu noken as yang disambungkan dengan sabuk. Umumnya ada lah bagian roda gigi katup intake. Antara roda gigi intake disambungkan dengan roda gigi exhaust (buang), sehingga katup exhaust akan turut bergerak pula.
Adanya dua batang noken as memungkinkan pabrikan untuk memasangkan teknologi multikatup dan katup variabel pada mesin DOHC. Dalam satu silinder bisa dipasang lebih dari satu katup. Saat ini umumnya pabrikan menggunakan model 2 katup isap dan 2 katup buang, sehingga mesin DOHC yang memiliki 4 silinder bisa memasang 16 katup sekaligus.
Sebenarnya mesin 4 langkah mempunyai 4 proses kerja, yaitu langkah isap, kompresi, usaha, dan buang. Tetapi bekerjanya katup hanya membutuhkan katup isap dan buang, karena sisa proses lainnya terjadi di ruang bakar. Mekanime pergerakan katup diatur sedemikian rupa sehingga noken as berputar satu kali untuk menggerakkan katup isap. Sedangkan untuk katup buang sebanyak 2 kali berputarnya poros engkol.
Gerakan "noken as"
Noken as membuka dan menutup katup sesuai timing yang telah diprogram. Noken as digerakkan oleh poros engkol dengan beberapa metode, yaitu timing gear, timing chain, dan timing belt. Metode timing gear digunakan pada mekanisme katup jenis mesin OHV yang letak sumbunya di dalam blok silinder. Timing gear umumnya menimbulkan bunyi yang besar dibandingkan model rantai (timing chain), sehingga mesin bensin OHV menjadi kurang populer dibandingkan model lainnya.
Model timing chain dipakai untuk mesin SOHC dan DOHC. Noken as digerakkan oleh rantai (timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai ganti dari timing gear. Timing chain dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli.
Tegangan rantai diatur oleh chain tensioner. Vibrasi getaran rantai dicegah oleh chain vibration damper. Noken as yang digerakkan rantai hanya sedikit menimbulkan bunyi dibandingkan dengan timing gear, sehingga banyak diadopsi pabrikan.
Teknologi timing belt lahir dari kebutuhan akan mesin yang bersuara senyap. Model sabuk ini tidak menimbulkan bunyi kalau dibandingkan dengan rantai. Selain itu tidak memerlukan pelumasan dan penyetelan tegangan. Kelebihan lainnya adalah belt lebih ringan dibandingkan rantai. Belt penggerak dibuat dari fiberglass yang diperkuat karet sehingga memiliki daya regang yang baik. Belt juga tidak mudah meregang bila terjadi panas. Oleh karena itu, model belt kini banyak dipasang pada mesin modern.
VVT-I (VARIABLE VALVE TIMING WITH INTELLIGENCE)
Mesin yang pertama kali diperkenalkan pada 1996 ini telah digunakan di
sebagian besar mobil Toyota. Tak hanya itu mesin ini diklaim membuat mesin
lebih efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar. lalu
bagimana dengan sistem kerjanya hingga dapat menciptakan hasil yang memuaskan.
Layaknya telah diuraikan wikipedia, cara kerja teknologi ini cukup simpel. Untuk menghitung waktu buka tutup katup ( valve timing ) yang optimal, ECU ( Electronic Control Unit ) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle ( akselerator ) dan temperatur air. Supaya target valve timing senantiasa terwujud, Sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal yang menjadi respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i ini akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung untuk menghasilkan torsi optimal di tiap-tiap putaran dan beban mesin. Dengan begitu akan menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Keunggulan VVT-i
Layaknya telah diuraikan wikipedia, cara kerja teknologi ini cukup simpel. Untuk menghitung waktu buka tutup katup ( valve timing ) yang optimal, ECU ( Electronic Control Unit ) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle ( akselerator ) dan temperatur air. Supaya target valve timing senantiasa terwujud, Sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal yang menjadi respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i ini akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung untuk menghasilkan torsi optimal di tiap-tiap putaran dan beban mesin. Dengan begitu akan menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Keunggulan VVT-i
1.
Tenaga yang optimal disetiap putaran mesin, Sistem
katup mendukung proses pembakaran lebih efektif dalam menghasilkan tenaga yang
maksimal.
2.
Hemat Bahan Bakar, Pengaturan katup elektronik membuat
konsumsi bahan bakar menjadi hemat dan efesien.
3.
Gas Buang Ramah Lingkungan,Suplai bahan bakar dan
udara yang diatur oleh sistem kerja katup membuat pembakaran menjadi sempurna,
dan gas buang yang dihasilkan menjadi besih.
4.
Tercatat lebih dari satu varian Toyota yang mengadopsi
Teknologi VVT-i ini layaknya Toyota Avanza, Toyota Innova, Toyota Yaris dan
Sedan Toyota Vios.
Mesin i-DSI sebagai teknologi pintar yang dirancang khusus untuk mobil kompak, dengan 2 buah busi pada tiap silinder di dalam ruang pembakaran dan pengontrolan waktu pembakaran secara cerdas, dapat mencapai ultra-high fuel economy dengan pemakaian bahan bakar yang rendah dan ekonomis, sekaligus menghasilkan torsi maksimal pada putaran RPM rendah sampai menengah, sesuai kecepatan pada penggunaan sehari-hari.
Mesin i-DSI melakukan pembakaran yang lebih efisien, sehingga menghasilkan tenaga mobil yang lebih responsif, pemakaian bahan bakar yang paling hemat di kelasnya, dan emisi gas buang yang lebih bersih.
Bagaimana i-DSI bekerja?
Mesin i-DSI mempunyai ruang pembakaran yang compact dan dua busi pada tiap silinder.
Sistem dual & sequential ignition mengatur waktu urutan pengapian dari kedua busi, yaitu pada langkah hisap dan langkah buangnya, berdasarkan kecepatan dan beban kerja mesin.
Pengaturan ini memungkinkan pembakaran yang lebih cepat dan menyeluruh serta momen puntir yang besar pada kecepatan rendah-menengah. Sistem tersebut akhirnya menghasilkan keseimbangan tinggi antara pemakaian bahan bakar yang ekonomis dan tenaga yang responsif.
TEKNOLOGI EFI (ELECTRONIC FUEL INJECTION)
EFI adalah sebuah kata singkatan dari
Electronic Fuel Injection. Adapun pengertian dari EFI adalah sebuah sistem
penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar
didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan
motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan
bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.
Dalam kehidupan sehari hari nama EFI telah dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama nama yang berbeda, akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.
Fungsi dan Cara Kerja Injeksi
Fungsi dan cara kerja komponen injeksi Bahan bakar bensin elektronik Sistem EFI itu terdiri dari tiga system utama,yaitu system bahan bakar,system induksi udara,dan system control elektronik. Untuk sepeda motornya bisa dilihat di Sepeda Motor Injeksi Honda.
Sistem Bahan Bakar
Sitem Bahan Bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke ruang bakar.
Komponen system bahan bakar terdiri atas pompa bahan bakar, fuel pulsation damper, pressure regulator, injektor dll.
Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar berfungsi utuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke injector. Pompa bahan bakar yang digunakan adalah pompa bahan bakar listrik.
Fuel Pulsation Damper
Fuel pulsation damper berfungsi sebagai penyerap perubahan tekanan pada saluran tekanan karena adanya injeksi. Tekanan bahan bakar dalam intake manifold dipertahankan oleh pressure regulator.
Pressure Regulator
Pressure regulator berfungsi mengatur tekanan bahan bakar ke injector-injektor.Jumlah bahan bakar yang di injeksikan diatur oleh sinyal yang di berikan ke injector sehingga tekanan harus tetap pada tiap-tiap injketor.Untuk mendapatkan jumlah penyemprotan yang tepat,tekanan bahan bakar harus dipertahankan lebih kurang 2,55 kg/cm2.
Injektor
Injektor adalah sebuah nozzle elektromagnetik yang kerjanya dikontrol leh computer.Injektor dilengkapi dengan heat insulator pada saluran masuk atau pada kepala slinder yang dekat dengan lubang pemasukan.
Cold Start Injektor
Cold start Injektor digunakan untuk mensuplai bahan-bahan pada saat suhu motor masih rendah.Injektor ini dipsang di baian tengah ruangan udara masuk. Injektor bekerja hanya pada saat start bila temperature air pendingin di bawah 220 Celsius.
Sistem induksi udara berfungsi untuk menyediakan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran terdiri atas:
Throttle Body
Throttle body terdiri atas katup therottle untuk mengontroludara masuk,sebuah system by pass udara yang mengatur aliran udara pada putaran idle dan sebuah throttle position sensor untuk menyensor kondisi terbukanya katup therottle.
Katup Udara
Katup udara di gunakan untuk fast idle yang bekerjanya oleh bimetal dan heat coil motor dalam keadaan dingin.Katup udara di pasangkan pada permukaan samping kanan slinder.Jika putaran fast idle selama pemanasan tidak stabil atau rendah maka hali ini antara lain disebabkan oleh kesalahan pembukaan katup udara.
Dalam kehidupan sehari hari nama EFI telah dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama nama yang berbeda, akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.
Fungsi dan Cara Kerja Injeksi
Fungsi dan cara kerja komponen injeksi Bahan bakar bensin elektronik Sistem EFI itu terdiri dari tiga system utama,yaitu system bahan bakar,system induksi udara,dan system control elektronik. Untuk sepeda motornya bisa dilihat di Sepeda Motor Injeksi Honda.
Sistem Bahan Bakar
Sitem Bahan Bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke ruang bakar.
Komponen system bahan bakar terdiri atas pompa bahan bakar, fuel pulsation damper, pressure regulator, injektor dll.
Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar berfungsi utuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke injector. Pompa bahan bakar yang digunakan adalah pompa bahan bakar listrik.
Fuel Pulsation Damper
Fuel pulsation damper berfungsi sebagai penyerap perubahan tekanan pada saluran tekanan karena adanya injeksi. Tekanan bahan bakar dalam intake manifold dipertahankan oleh pressure regulator.
Pressure Regulator
Pressure regulator berfungsi mengatur tekanan bahan bakar ke injector-injektor.Jumlah bahan bakar yang di injeksikan diatur oleh sinyal yang di berikan ke injector sehingga tekanan harus tetap pada tiap-tiap injketor.Untuk mendapatkan jumlah penyemprotan yang tepat,tekanan bahan bakar harus dipertahankan lebih kurang 2,55 kg/cm2.
Injektor
Injektor adalah sebuah nozzle elektromagnetik yang kerjanya dikontrol leh computer.Injektor dilengkapi dengan heat insulator pada saluran masuk atau pada kepala slinder yang dekat dengan lubang pemasukan.
Cold Start Injektor
Cold start Injektor digunakan untuk mensuplai bahan-bahan pada saat suhu motor masih rendah.Injektor ini dipsang di baian tengah ruangan udara masuk. Injektor bekerja hanya pada saat start bila temperature air pendingin di bawah 220 Celsius.
Sistem induksi udara berfungsi untuk menyediakan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran terdiri atas:
Throttle Body
Throttle body terdiri atas katup therottle untuk mengontroludara masuk,sebuah system by pass udara yang mengatur aliran udara pada putaran idle dan sebuah throttle position sensor untuk menyensor kondisi terbukanya katup therottle.
Katup Udara
Katup udara di gunakan untuk fast idle yang bekerjanya oleh bimetal dan heat coil motor dalam keadaan dingin.Katup udara di pasangkan pada permukaan samping kanan slinder.Jika putaran fast idle selama pemanasan tidak stabil atau rendah maka hali ini antara lain disebabkan oleh kesalahan pembukaan katup udara.
Air Flow Meter
Air flow meter mendeteksi jumlah udara yang masuk dan mengirimkan sinyal ke computer yang menentukan dasar jumlah injeksi.Air flow meter terdiri atas plat pengukur,pegas kembali ,baut penyekat campuran idle,sensor udaa masuk dan switch pompa bahan bakar.
System Kontrol Elektronik (ECU)
Kalau komputer mempunyai CPU, maka pada sistem Injeksi mempunyai ECU (Electronic Control Unit) Sistem Kontrol elektronik mempunyai bermacam-macam sensor yang terdiri atas air flow meter, Sensor air pendingin, sensor psisi katup gas, sensor udara masuk, sensor gas tekan, dan sensor tekanan mesin.
Perangkat ini akan menentukan lama kerja injector.Kelengkapan yang lain adalah main relay yang menyediakan sumber arus listrik ke computer. Circuit opening relay yang mengontrol kerja pompa bahan bakar dan sebuah resistor yang menstabilkan kerja injector.
Air flow meter mendeteksi jumlah udara yang masuk dan mengirimkan sinyal ke computer yang menentukan dasar jumlah injeksi.Air flow meter terdiri atas plat pengukur,pegas kembali ,baut penyekat campuran idle,sensor udaa masuk dan switch pompa bahan bakar.
System Kontrol Elektronik (ECU)
Kalau komputer mempunyai CPU, maka pada sistem Injeksi mempunyai ECU (Electronic Control Unit) Sistem Kontrol elektronik mempunyai bermacam-macam sensor yang terdiri atas air flow meter, Sensor air pendingin, sensor psisi katup gas, sensor udara masuk, sensor gas tekan, dan sensor tekanan mesin.
Perangkat ini akan menentukan lama kerja injector.Kelengkapan yang lain adalah main relay yang menyediakan sumber arus listrik ke computer. Circuit opening relay yang mengontrol kerja pompa bahan bakar dan sebuah resistor yang menstabilkan kerja injector.
Macam-macam Sistem EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang
diisap dan mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang
diisap diukur langsung berdasarkan tekanan di intakemanipold atau jumlah udara di airflow meter.
1.Tipe D-EFI
Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetroni berarti penginjeksian (injection).
Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetroni berarti penginjeksian (injection).
Mengukur
udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake manifold. Mengukur Tekanan
udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan perhitungan umlah udara yang
masuk dengan menggunakan Pressure Sensor.
Pengertian Injeksi &
Karburator :
1.
Sistem Injeksi
Injeksi bahan bakar
adalah sebuah teknologi digunakan dalam mesin pembakaran dalam untuk mencampur
bahan bakar dengan udara sebelum dibakar.
Penggunaan injeksi
bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan
karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan
bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.
Injeksi bahan bakar
dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal
berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.
Sistem elektronik
modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit
kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan
bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan
efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga
keluaran yang lebih.
2. Sistem Karburator
Karburator adalah
sebuah alat yang digunakan untuk mencampur udara dan bahan bakar dalam sebuah mesin
pembakaran dalam. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah
menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas motor
masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada
2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.
Prinsip Kerja :
1.
Sistem Injeksi
Injeksi adalah sebuah
teknologi di mesin pembakaran dalam pencampuran bahan bakar dengan udara
sebelum dibakar dengan pengaturan akurat sesuai kebutuhan.
Penggunaan injeksi
bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan
karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan
bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan kebutuhan.
Injeksi bahan bakar
dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal
berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.
Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi
mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk
menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan
bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, ramah lingkungan dan mengurangi
polusi, dan tenaga yang di hasilkan lebih besar.
Di tahun 2012 ini
semua pabrikan motor berlomba dan mengeluarkan type teknologi untuk mo
bahan bakar ramah ltor murah injeksi irit lingkungan untuk mengejar standar
euro3 di dunia yang dengan cara mengganti sistem pengabut bahan bakar
karburator menjadi Injeksi.
2. Sistem Karburator
Karburator adalah
alat pencampur udara dan bahan bakar dalam pembakaran di ruang bakar motor
(pengkabutan) .
jadi logikanya adalah
jumlah pemasukkan bensin ditentukan dengan kevakuman yang terjadi didalam
barrel dari karburator. Kevakuman ini akan sangat berbeda - beda tergantung
dengan besarnya volume silinder dan kecepatan putaran mesin. Semakin besar
kevakuman yang terjadi , maka akan semakin besar pula bensin yang terhisap
masuk ke dalam ruang bakar.
Di Sepeda Motor
karburator terutama motor bebek , jumlah bensin yang terisap masuk , belum
tentu semuanya terbakar. jadi agak tidak efisien, karena bahan bakar sebagian
tidak terbakar secara sempurna, sehingga tidak ada tambahan tenaga ledakkan
karena ada bensin yang tidak terbakar maka kadang sering kita mencium bau
bensin. Bensin yang tidak terbakar ini akan menimbulkan asap yang berakibat
pemcemaran/ polusi udara dan beracun. sampai akhirnya 2005 mulai di kenalkan
sistem injeksi pada motor. dan modifikasi motor teknologi injeksi mulai
diterapkan pada kendaraan - kendaraan , khususnya di sepeda motor. karena
sebagian pengguna jalan di indonesia adalah pengendara sepeda motor.
Kelebihan & Kekurangan :
tentu saja diantara kedua teknologi ini terdapat kelebihan serta kekurangannya, mari kita bahas hal tersebut secara mendetail.
tentu saja diantara kedua teknologi ini terdapat kelebihan serta kekurangannya, mari kita bahas hal tersebut secara mendetail.
1. Sistem Injeksi
Kelebihan :
1.
Akselerasi Nyaman
Kinerja
teknologi injeksi hampir sama seperti sistem tubuh manusia. Pada sistem injeksi
terdapat ECU (electronic control unit) yang bekerja seperti otak. ECU meneruskan
sinyal yang dikirim sensor-sensor, lalu memerintahkan injector menyemprotkan
bensin pada mesin. Komponen penting lainnya pada ECU adalah fuel pump yang
berfungsi menyuplai bahan bakar dari tangki ke injektor dan menjaga tekanan
bahan bakar agar sesuai persyaratan.
2.
Irit BBM
Kandungan
minyak dalam bumi makin lama makin menipis. Hal ini berbanding terbalik dengan
para penggunanya, yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Alhasil, harga BBM
terus merangkak naik. Teknologi injeksi menawarkan penghematan bahan bakar
hingga lebih dari 30 persen. Melalui sistem injeksi, bahan bakar disuplai
sesuai kebutuhan mesin sehingga menghemat bahan bakar.
3.
Lebih Bertenaga
Walau
lebih irit bahan bakar, bukan berarti teknologi injeksi membuat power/tenaga
menjadi lemah. Justru sebaliknya, tenaga yang dihasilkan menjadi lebih kuat.
4.
Emisi Gas Buang Rendah
Asap
dari kendaraan bermotor menjadi penyumbang emisi gas buang terbesar di
Indonesia. Beberapa mobil injeksi telah menerapkan standar Euro untuk
mesin-mesinnya. Sehingga diharapkan udara Indonesia akan makin bersih dari
pencemaran udara dan kualitas hidup masyarakat pun meningkat.
5.
Minim Perawatan
Kendaraan
yang menggunakan teknologi injeksi relatif minim perawatan. Karna setiap ada
sensor, di situ pula terdapat alat pengaman. Semisal bensin yang dipompa secara
elektrik, maka tangki bensin sudah dilengkapi dengan filter bensin. Sehingga
bensin yang masuk injektor tetap dalam keadaan bersih atau tak tercampur
kotoran.
Kekurangan :
1. Perawatan Sistem
Injeksi lebih rumit dibanding Sistem Karburator
Perawatan
Sistem Injeksi jauh lebih rumit dari pada sistem bahan bakar konvensional
karburator. Untuk itu Sistem Injeksi membutuhkan perawatan yang lebih teliti
yang dilakukan hanya oleh tenaga mekanik yang berpengalaman. Oleh karena
itu, biaya perawatan yang
harus dikeluarkan relatif lebih tinggi.
2.
Mudah terkena ganguan terutama oleh Air
hal
tersebut dikarenakan seluruh Sistem Injeksi diatur oleh mesin elektronik.
Seperti yang kita ketahui, perangkat elektronik lebih rentan/sensitif jika
terkena air. Pastinya Sistem Injeksi kalah awet dengan karburator, karena
karburator tidak bekerja
dengan sistem kelistrikan samasekali.
3.
Perbaikan yang harus dilakukan oleh bengkel apabila mesin Injeksi rusak
Jika
suatu saat diperjalanan sistem bahan bakar anda mengalami kerusakan,
kemungkinan besar motor anda harus naik mobil emergency untuk dibawa ke bengkel
resmi. Karena Tidak ada cara darurat untuk memperbaiki sistem Sistem Injeksi
yang rusak. Lain halnya dengan karburator, paling paling masalahnya hanya
kemasukan air atau banjir, dan itu sangat mudah diatasi dimana saja asal ada
obeng + kunci pass + Mekanik seadanya.
4.
Biaya perawatan yang jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan Mesin Bersistem
Karburator
2. Sistem Karburator
Kelebihan :
1.
Bensin yang masuk ke karburator tidak dibatasi
Keuntungan
dari mesin karburator adalah bahwa sistem karburator itu tidak dibatasi oleh
berapa banyaknya bensin yang dipompa dari tangki bahan bakar. Atau dengan kata
lain, upaya modifikasi dalam meningkatkan daya mesin dari banyaknya pasokan BBM
sangat mudah dilakukan.
2.
Dapat menggunaan Bahan Bakar beroktan rendah
Penggunaan
karburator adalah tidak terlalu rewel dalam penggunaan bahan bakar baik
beroktan tinggi atau rendah sekalipun. Mengingat sistem kerjanya hanya
mengkabutkan BBM secara mekanis dan mudah dalam melakukan pengaturan banyaknya
jumlah BBM yang hendak dikeluarkan ke ruang bakar.
3.
Perawatan mudah dan jauh lebih ekonomis dari pada Sistem Injeksi
4.
Perangkat alat yang ada di Karburator tidak sekompleks apa yang ada di Sistem
Injeksi
Kekurangan :
1.
Kendaraan dengan Mesin Karburator menghasilkan kadar gas buang lebih tinggi Hal
tersebut dikarenakan proses pengkabutan tidak sehalus Sistem Injeksi
2.
Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros Penghematan
Bahan Bakar bukan sesuatu yang dapat Anda harapkan dari karburator standar.
Pasalnya, Anda harus mensetting karburator mesin Anda untuk mengimbangi
perubahan cuaca dan kondisi atmosfer. Jika di buat terlalu irit kendaraan tidak
bertenaga, sedangkan sebaliknya jika normal atau settingan penuh untuk lebih
bertenaga kendaraan jadi boros dan tidak ramah lingkungan.
Berbagai Skema Sistem
Injeksi
Injeksi
Titik Tunggal ( Single Point Fuel Injection )
Injeksi titik tunggal menggunakan injektor tunggal
pada throttle body ( dilokasi yang sama seperti yang digunakan oleh
karburator).
Saat itu diperkenalkan pada 1940-an di mesin pesawat
(disebut karburator tekanan) dan pada 1980-an di dunia otomotif (disebut Throttle
body-Injection oleh General Motors, Center Fuel Injection oleh Ford, PGM-CARB
oleh Honda, dan EGI oleh Mazda). Setelah bahan bakar melewati intake (seperti
sistem karburator) itu disebut "sistem injeksi berjenis basah".
Untuk injeksi tunggal tidak memerlukan biaya yang
mahal untuk perbaikannya. Berbagai komponen seperti karburator yang mendukung
dengan pembersih udara, intake manifold, dan saluran bahan bakar routing bisa
digunakan kembali. Ini kemudian didesain ulang dengan biaya peralatan
komponennya. Injeksi titik tunggal telah banyak dipakai pada mobil penumpang
buatan Amerika dan truk selama 1980-1995, dan beberapa mobil di Eropa
menggunakan sistem injeksi titik tunggal pada awal dan pertengahan 1990-an.
Injeksi
Kontinu ( Continuous Fuel injection )
dalam sistem Injeksi Kontinu, bahan bakar mengalir
setiap saat melalui injektor, tetapi pada saat tikat aliran yang variabel . Hal
ini berbeda dengan kebanyakan sistem injeksi bahan bakar yang lainnya, yang
menyediakan bahan bakar pada getaran yang singkat dengan durasi yang
beragam,dengan tingkat yang konstan aliran udara setiap getaran. Sistem injeksi
Kontinu bisa Multi-Point Injection atau single-point Injection, tetapi tidak
langsung.
Sistem injeksi kontinu dalam otomotif yang paling umum
adalah Sistem Injeksi Bosch K-Jetronic,diperkenalkan pada tahun 1974. Bosch
K-Jetronic digunakan selama bertahun-tahun antara tahun 1974 dan pertengahan
1990-an oleh BMW, Lamborghini, Ferrari, Mercedes-Benz, Volkswagen, Ford,
Porsche, Audi, Saab, DeLorean, dan Volvo. Chrysler menggunakan sistem injeksi
bahan bakar terus menerus pada zaman kekaisaran 1981-1983.
Injeksi
Gerbang Pusat ( Central Port Fuel Injection )
Dari Tahun 1992-1996 General Motors menerapkan sistem
yang disebut Injeksi Gerbang Pusat ( Central Port Injection ). Sistem ini
menggunakan pipa-pipa dengan klep kecil dari injektor pusat untuk menyemprotkan
bahan bakar di setiap gerbang intake ketimbang ke pusat throttle-body. Tekanan
bahan bakar ini mirip dengan sistem injeksi titik tunggal .
1 komentar:
try out gratis un smp di indonesia
#terimakasih
Posting Komentar