Mekatronika
Mekatronika adalah singkatan dari dua kata mekanika dan
elektronika. Mekatronika adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang
pengontrolan sistem mekanik dengan menggunakan rangkaian elektronika. Rangkaian
elektronika yang mengontrol sistem mekanik disebut dengan kontroller.
Lihat tulisan teman-teman yang lain ya !
Komponen
elektronika
Beberapa komponen elektronika yang dibahas pada blogger
adalah Resistor dan Variable Resistor, Phototransistor, LED dan IR LED, LM324N,
L293D, Relay, Saklar dan Sensor Jarak (GP2D12F).
Variable
Resistor (Multiturn)
Variable Resistor merupakan jenis resistor yang dapat
diubah-ubah nilai tahanannya. Secara umum terdapat dua cara penggunaan variable resistor ini, yaitu digunakan
dengan keadaan mudah untuk mengubah nilai tahanannya, seperti tombol volume
yang digunakan di radio dan semi fixed
resistor yaitu perubahan nilai tahanannya hanya dapat dilakukan oleh orang
yang ahli. Semi fixed resistor pada
umumnya digunakan untuk mengkompensasi nilai tahanan yang tidak akurat.
Pada umumnya sudut putar untuk variable resistor adalah 360°. Akan tetapi terdapat pula variable resistor yang mempunyai sudut
putar lebih dari 360° atau beberapa
kali satu putaran penuh yang ditujukan
untuk mendapatkan nilai tahanan yang lebih akurat. Resistor jenis ini umumnya
disebut sebagai trimmer potentiometer
atau multiturn. Gambar dan simbol multiturn atau variable resistor dapat dilihat pada gambar
Phototransistor
2.2.5 L293D
Gambar dan simbol L293D
Kaki-kaki
input terdapat pada kaki 2, 7, 10, dan 15. Kaki-kaki output terdapat pada kaki
3, 6, 11, dan 14. Hubungan input output akan berfungsi jika tegangan pada kaki
inhibit bernilai high.
Relay
Relay
merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar
mekanik. Fungsi relay yaitu memisahkan rangkaian listrik tegangan tinggi dengan
rangkain listrik tegangan rendah.
Relay mempunyai lima buah kaki. Dua kaki digunakan untuk mengaktifkan kumparan. Kedua
kaki ini tidak bertanda, artinya boleh terbalik dalam pemasangannya. Tiga kaki
lainnya berfungsi sebagai saklar yang terdiri dari kaki Common (COMM), kaki
Normally Open (NO), dan kaki Normally Closed (NC).
Dalam keadaan koil tidak dialiri arus listrik,
kaki COMM akan terhubung ke kaki NC. Dalam keadaan kaki koil dialiri arus
listrik, kaki COMM akan terhubung dengan kaki NO. Gambar dan simbol relay dapat
dilihat pada gambar
Gambar dan simbol relay
PLC (Programmable
Logic Controller)
Programmable
Logic Controller (PLC) menurut tata bahasa bisa diartikan sebagai
suatu alat pengatur/pengendali logika yang bisa diprogram. Menurut fungsinya
PLC adalah suatu perangkat elektronik yang digunakan sebagai alat pengatur atau
pengendali yang cerdas dan otomatis pada suatu proses logika sekuensial maupun
proses pengaturan atau pengukuran pada suatu sistem kontrol yang dapat
diprogram sesuai keinginan. Keuntungan PLC
dibanding dengan sistem logika sekuensial elektromekanik/rangkaian relay
konvensional antara lain :
1.
PLC dapat diprogram dan mudah dimodifikasi
2.
Mudah dalam
pengawatan/instalasi
3.
Mudah dalam pengoperasian
4.
Mudah dalam
pemeliharaan dan perbaikan
5.
Cepat dalam
melakukan pengembangan sistem
6.
Lebih modern dan mendukung pada sistem
kontrol-informasi
7.
Penyajian data pada proses pengukuran lebih akurat
8.
Proses pengaturan
lebih presisi
9.
Harga relatif lebih murah untuk aplikasi sistem yang
besar.
Aplikasi PLC pada dunia
industri antara lain digunakan pada :
1.
Conveyor System
2.
Food Processing
3.
Machine Tool
4.
Lift Control System
5.
Security Control
System
6.
Power Station Plant
7.
Water Treatment,
dll.
Bagian-bagian
penting dari hardware PLC adalah :
1.
Unit input
(masukan)
2.
Unit output
(keluaran)
3.
Unit processor dan
Unit memory
4.
Port
Comunication (terminal
komunikasi)
5.
Power Supply.
Modul
Input
Modul input berguna
sebagai bagian yang memberikan masukan kedalam prosesor. Menurut sinyal masukannya
modul input dibagi menjadi 2 jenis, yaitu digital input dan analog input. Digital input sinyal masukannya berupa status
1 atau 0 ( on atau off) dari switch, push botton, limit
switch, lengan-lengan aux relay, dll. Pada modul digital input yang perlu
diperhatikan adalah tegangan kerja kontak (5VDC, 24VDC, 48VDC, 110VDC, 110VAC,
220VAC), sumber tegangan Common positip (+) atau Common Negative
(-), waktu transisi (switching time) dari On ke Off bisa juga sebaliknya, dan jumlah
kanal permodul (8 chanel, 16 chanel ,32 chanel, 64 chanel atau 96 chanel).
Analog
input sinyal masukannya berupa arus atau tegangan dari tranducer atau
besaran-besaran elektrik dari sensor. Pada modul analog input yang perlu
diperhatikan adalah Besar dan jenis sinyal analognya (0~5VDC, 0~10VDC, -5 ~ +5
VDC, 0 ~ 20 mA, 4 ~ 20 mA atau RTD, thermocouple, dll), resolusi ADC (8 bit, 10
bit, 12 bit, 15 bit, atau 16 bit), accuracy (%) , bipolar/unipolar input atau
single ended input, dan banyaknya chanel
setiap modul (4 ch atau 8 ch).
Pada PLC Master K-120s, input PLC tersusun dari banyak rangkaian
optocoupler yang berfungsi menerima sinyal dari unit pengindera periferal, dan
memberikan pengaturan sinyal maupun indikator keadaan masukan sinyal. Rangkaian
input PLC Master-K120s dapat dilihat pada
gambar 2.9.
Modul Output
Modul output berfungsi untuk
meneruskan output hasil pemrosesan data dari CPU. Menurut jenisnya, modul
output dibagi menjadi 2 jenis, yaitu digital output dan analog output.
Rangkaian input PLC Master-K120s
Digital output akan
meneruskan sinyal digital 1 atau 0 (On
atau Off) yang dapat dihubungkan pada komponen lampu, kontaktor, solenoid, dll.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih modul digital output ini adalah jenis
kontak yang dipakai, beban kontak (Contact ratting), dan waktu kerja (Operating
time). Modul digital output dibedakan menjadi 2 jenis yang dilihat dari
komponen utama kontaknya, yaitu jenis elektronik dan jenis mekanis. Jenis
elektronik umumnya menggunakan transistor, dan SCR atau Mosfet. jenis mekanis
menggunakan relay.
Analog output berfungsi meneruskan sinyal
hasil pemrosesan pada CPU berupa besaran analog (arus/tegangan) untuk
diteruskan pada peralatan meter, display, dll.
Output PLC jenis master K-120s tersusun dari banyak relay
yang berfungsi mengaktivasi berbagai macam piranti, salah satunya untuk
mengaktifkan motor DC. Rangkaian output PLC Master-K120s dapat dilihat
pada gambar
Rangkaian
output PLC
Master-K120s
Modul
CPU (Central Processing Unit)
Modul
CPU memiliki arsitektur hardware yang
berlainan, tergantung jenis PLC yang dipakai. Namun secara garis besar, pada modul CPU didalamnya
terdiri dari processor, memory, dan port komunikasi. Fungsi utama dari CPU
adalah sebagai modul pemroses utama. Adapun proses yang dilakukan sangat
tergantung dari program yang telah disimpan dalam memory. Memory selain berfungsi sebagai tempat
penyimpan program, juga sebagai lalu lintas data dan hasil pemrosesan dari
prosesor yang selanjutnya dikirim pada bagian output. Arsitektur memory-pun
bisa berbeda-beda, umumnya dalam bentuk RAM atau ROM (EPROM/EEPROM). Jika
menggunakan RAM, biasanya dilengkapi dengan baterai yang berfungsi
mempertahankan isi program pada memori. Port Comunication atau terminal
komunikasi berfungsi sebagai terminal/jalur komunikasi data yang digunakan
antara PLC dengan Programming Device/PC (personal computer) atau
antar PLC sendiri baik secara langsung maupun dengan perantaraan alat lain
seperti modem, hub, dll. Secara
hardware, terminal komunikasi bisa berupa RS232, RS485, RJ45 RG6/ RG8, dan
Optik.
Pada aplikasi komunikasi antara PC dengan PLC, PC bisa
berfungsi sebagai :
·
Unit Programmer, yaitu perangkat pembuat
program aplikasi PLC untuk keperluan down loading, up loading dan debugging.
·
HMI (Human Machine Interface), yaitu sebagai
perantara dalam pengoperasian antara manusia dengan mesin (pengganti console
desk dan display konvensional)
·
Atau bisa berfungsi
keduanya.
Ada beberapa syarat penting
yang harus dipenuhi agar suatu PLC bisa berkomunikasi, yaitu :
1.
Secara hardware, meliputi : koneksi pin terminal
komunikasi, jenis kabel/media yang dipakai, panjang kabel/jarak jangkauan yang
diijinkan, serta penggunaan modul interface (bila digunakan).
2.
Secara software,
meliputi : protocol komunikasi, setting parameter (baudrate, parity, address)
Modul
Power Supply
Bagian
terakhir adalah modul power supply. Modul ini merupakan sumber daya bagi bekerjanya PLC.
Input power supply ini bisa berupa tegangan AC maupun DC dengan besaran dan
kapasitas tertentu sesuai dengan kebutuhan. Pada
PLC jenis Compact Design, power supply biasanya sudah menyatu dengan CPU.
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan modul power supply ini adalah :
1.
Besarnya tegangan input, misalnya 24VDC, 110VDC,
110/220VAC, dll.
2.
Kapasitas beban
maksimum, misalnya 4A, 8A, dst
3.
Operating mode ,
misalnya Redundant, standalone atau summable.
Simbol komponen
diagram tangga
Beberapa simbol komponen
diagram tangga yang akan dibahas pada sub bab berikut adalah NO (normally open)
contactor, NC (normally closed) contactor,
Output koil, IUR (Internal Utility Relay), Blok perintah Set, Blok perintah Reset.
NO
(Normaly Open) Contactor
Simbol Normaly Open
Contactor
NC (Normally closed) Contactor
Simbol
Normaly Closed Contactor
Output
Koil
Simbol
Output Koil
IUR
(Internal Utility Relay)
IUR adalah salah satu komponen maya yang ada pada PLC.
IUR dapat berfungsi sebagai koil relay (Output) maupun kontak (Input). IUR akan
aktif selama jalur dari kiri ke kanan terhubung . IUR dilambangkan dengan huruf
M.
Blok
Perintah Set
Simbol Blok Perintah
Set
Blok
Perintah Reset
Blok perintah reset berfungsi untuk
menonaktifkan IUR (internal utility relay). IUR tersebut akan aktif apabila
diberi perintah SET. Simbol blok perintah reset dapat dilihat pada
gambar
Simbol Blok Perintah Reset
Motor DC
Motor DC (Direct Current)
Dalam aplikasinya seringkali sebuah motor DC diputar dalam dua arah putaran yaitu searah putaran jarum jam (Clock Wise) dan berlawanan arah putaran jarum jam (Counter Clock Wise). Arah putaran motor DC dapat berubah dengan cara mengubah arah arus listrik yang mengalir melewati motor DC tersebut. Mengubah arah arus listrik yang melewati motor DC dapat dilakukan dengan cara mengubah polaritas tegangan motornya. Dasar pengaturan arah putaran motor DC dapat dilihat pada gambar
Dasar pengaturan arah
putaran motor DC
Mengubah arah arus listrik yang melewati motor DC dapat
dilakukan secara manual atau secara otomatis. Mengubah arah arus listrik yang
melewati motor DC secara manual dapat dilakukan dengan cara menggunakan dua
buah saklar. Skema pengaturan arah putaran motor DC dengan menggunakan dua buah
saklar dapat dilihat pada gambar 2.19. Apabila S1 (Saklar 1) berada di posisi
kiri (terhubung dengan kutub positif) dan S2 (Saklar 2) berada disebelah kanan
(terhubung dengan kutub negative) maka motor DC akan berputar. Jika ingin
mengubah arah arus listrik dan mengubah arah putaran motor DC maka tinggal
mengubah posisi kedua saklar (S1 dan S2) secara serempak. S1 yang semula berada
di posisi kiri diubah posisinya menjadi ke posisi sebelah kanan (terhubung
dengan kutub negative) dan S2 yang semula berada di posisi kanan diubah
posisinya menjadi ke posisi sebelah kiri (terhubung dengan kutub positif).
Pengaturan arah putaran motor DC
dengan menggunakan saklar
LM324N mempunyai dua kaki input yaitu inverting input
(bersimbol negatif) dan non inverting input (bersimbol positif). Sebagai
pembanding (komparator), LM324N berfungsi membandingkan tegangan yang masuk
pada kedua kaki input. Bila LM324N digunakan sebagai pembanding, maka salah
satu kaki input diberi tegangan referensi dan kaki input yang lain diberi tegangan
pembanding. Salah satu keunggulan dari LM324N adalah dapat beroperasi pada
voltase 3.0 V sampai 32 V.
Gambar dan simbol phototransistor
|
||||||||||||||||||||||||||||||
LM324N
| ||||||||||||||||||||||||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar