MUR DAN BAUT
Sistem
sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini, termasuk sambungan yang dapat
di buka tanpa merusak bagian yang di sambung serta alat penyambung ini sendiri.
Penyambungan
dengan mur dan baut ini paling banyak digunakan sampai saat ini, misal nya
sambungan pada konstruksi konstruksi dan alt permesinan.
Bagian – bagian terpenting dari mur dan baut
adalah ulir.
Ulir adalah suatu yang diputar
disekeliling silinder dengan sudut kemiringan tertentu. Bentuk ulir dapat
terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segi tiga di gulung pada sebuah silinder
seperti terlihat pada gambar 1a.Dalam pemakaian nya ulir selalu bekerja dalam
pasangan antara ulir luar dan ulir dalam. Ulir pengikat pada umum nya mempunyai
profil penampang berbentuk segi tiga sama kaki . Jarak antara satu puncak
dengan puncak berikut nya dari profil ulir disebut jarak bagi (P) lihat gambar
1b.
Keterangan gambar :
D = diameter terbesar ulir luar (ulir
baut) atau diemeter terbesar dari ulir dalam ( ulir Mur )
Dc =
diameter paling kecil dari ulir luar (ulir baut) atau diameter terkecil dari
ulir dalam (ulir mur).
Dp = diameter rata-rata dari ulir luar dan ulir dalam.
1 = sudut ulir
2 = Puncak ulir
3 = jarak puncak ulir (jarak bagi )
(P)
4 = Kedalaman ulir atau tingggi ulir (H)
Ulir disebut tunggal atau satu jalan bila hanya satu jalur
yang melilit silinder, dan disebut 2 atau 3 jalan bila ada
2 atau 3 jalur .
Jarak antara puncak-puncak yang
berbeda satu putaran dari satu jalur disebut
KISAR.
Kisar pada ulir tunggal kisar pada ulir tunggal adalah
sama dengan jarak
bagi nya, sedangkan untuk ulir
ganda dan tripal besar nya kisar berturut –
turut sama
dengan dua kali atau tiga kali jarak baginya.
Ulir
juga dapat berupa ulir kanan dan ulir kiri , dimana ulir kanan bergerak maju
bila di putar searah jarum jam sedangkan ulir kiri diputar searah jarum jam
akan bergerak mundur.
Pada
gambar 2 dibawah ini diperlihatkan bentuk ulir kanan, ulir kiri, ulir tunggal,
ganda dan ulir tripal.
Dalam perdagangan ulir sudah di standarisasikan
& bentuk ulir nya dapat bermacam-macam yaitu:
1.
Standard
British Witworth ulir sekrup ( gambar 3a )
2. British
Association ulir sekrup ( gambar 3b )
3. American
National Standar ulir sekrup ( gambar 3c )
4. Unified
Standar ulir sekrup ( gambar 3d )
5. Square
thread ( Ulir sekrup bujur sangkar ) ( gambar 3e )
6. Acme
Thread ( Gambar 3f )
7. Ulir
sekrup bulat ( Knuckle thread ) ( gambar 3g )
8. Ulir
sekrup trapesium ( Buttress thread ) gambar 3h
9.
Ulir
sekrup metris ( Metric thread ) gambar 3i
Pada
saat ini ulir yang terdapat di dalam perdagangan, ada dua standard yang dipakai
yaitu :
a. Standard
British Witworth dengan ciri-ciri nya :
- Simbol
nya W misal nya W ½ “ artinya diameter luar nya adalah
½ inchi
- ukuran
nya dalam satuan inchi
-
sudut
puncak (alpha)= 55 derajat
- simbol
nya (M), misal nya M20 artinya diameter luar nya adalah 20mm
-
semua
ukuran dalam tabel dan gambar dalam satuan (mm)
-
sudu
puncak (alpha)= 60 derajat
Macam-macam bentuk ulir :
Tabel
Ulir Mur dan Baut :
z
Bila ditijau dari segi penggunaannya baut dapat dibedakan
terdiri dari:
Baut penjepit yang terdiri dari 3
macam:
z
A
.Baut biasa (baut tembus) (Gambar 4a)
z
b.
Baut tanam (Gambar 4b)
z
c.
Baut tap (Gambar 4c)
Baut untuk pemakaian khusus:
a. Baut
Pondasi, yang digunakan untuk memasang mesin atau bangunan pada pondasinya.
(Gambar 5a)
b. Baut
Penahan, untuk menahan dua bagian dalam jarakyang tetap. (gambar 5b)
c. Baut
Mata atau Baut Kait, untuk oeralatankaitan mesinpengangkat. (Gambar 5c)
d. Baut T,
untuk mengikat benda kerja atau peralatan pada meja yang dasaarnya mempunyai
alur T. (Gambar 5d)
e.
Baut
Kereta, dipakai pada kendaraan.
(Gambar 5d)
f.
Dll
MUR
Pada umumnya mur mempunyai bentuk
segi enam, tetapi untuk pemakaian khusus dapat di pakai mur dengan bentuk
bermacam macam, misalnya Mur bulat, Mur flens, Mur tutup, Mur mahkota, dan Mur
kuping (lihat gambar9a s/d 9e)
PERHITUNGAN
BAUT DAN MUR
Baut
dan mur merupakan laat pengikat yang sangat penting, untuk mencegah timbulnya
kerusakan pada mesin. Pemeilihan baut dan mur sebagai alat pengikat, harus
disesuaikan dengan gaya yang mungkin akan menimbulkan baut dan mur tersebut
putus atau rusak. Dalam perencanaan baut dan murk, kemungkinan kerusakan yang
mengkin timbul yaitu :
a.
Putus
karena mendapat beban tarikan
b.
Putus
karena mendapat beban puntir
c.
Putus
karena mendapat beban geser
d.
Ulir
dari baut dan mur putus tergeser
Untuk menghindari kemungkinan
timbulnya kerusakan tersebut, maka beberapa faktor yang harus diperhatikan
yaitu :
a. Sifat
gaya yang bekerja pada baut dan mur tersebut
b. Syarat
kerjanya
c. Kekuatan
bahannya
d.
Kelas
ketelitiannya
Kemungkinan
gaya-gaya yang bekerja pada baut dan mur :
1. Beban
statis aksial murni
2. Beban
aksial, bersama dengan puntir
3. Beban
geser
4.
Beban
tumbukan aksial
Dalam
menganalisa kemungkinan baut dan mur tersebut rusak atau putus berdasarkan
jenis-jenis pembebanan yang terjadi, maka pada konstruksi dibawah ini
dimisalkan pemakaian baut dan mur mendapatkan pembebanan seperti terlihat pada
gambar .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar