2.1. Pengertian Desain
Desain merupakan
perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur.
Kemudian, kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja.
Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang
berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana,
dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi
dapat dikatan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir
dari penerjemahan kepentingan, keperluan, data maupun jawaban atas sebuah
masalah dengan metode-metode yang dianggap komprehensif, baik itu riset,
pemikiran maupun memodifikasi desain yang sudah ada sebelumnya.
Mendesain merupakan
sebuah pola perncangan yang melalui berbagai proses dan pertimbangan estetika,
fungsi, masalah, survei dan banyak aspek lain.
Sehingga seorang
yang memilih berprofesi sebagai desainer membutuhkan keahlian, penelitian,
pemikiran, model dan pengalaman tertentu dalam orientasinya meng-out-put sebuah
karya desain.
Sehubungan
dengan defenisi tersebut untuk menemukan nilai struktural, organisasi, fungsi
dan ekspresi dengan bidang lain, desain mengemban tugas besar dalam meningkatkan kelestarian global dalam hal lingkungan dan
pengolahannya, desain juga dituntut mampu memberikan manfaat dan kebebasan kepada seluruh komunitas
manusia baik secara individu, maupun kolektif, desain memiliki implikasi yang
cukup luas dalam pembentukan pola
berpikir pasar karena desain menjadi salah satu pendukung
keanekaragaman budaya dari berbagai belahan dunia, sehingga desain harus hadir dengan form
yang mapan saat lahir sebagai sebuah produk baik dalam teori, visual maupun objek
dan koheren dengan kompleksitas yang muncul ditengah-tengah masyarakat.
Desain
saat ini melibatkan spektrum yang luas dimana berbagai profesi, produk, layanan,
grafis, interior, arsitektural dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian,
desainer muncul sebagai individu maupun komunitas yang bertanggung jawab dalam perkembangan dunia yang multi-dimensional.
Dengan defenisi
desain yang cukup luas, desain memiliki segudang spesifikasi yang profesional dibidangnya masing-masing, dan belum ada satu institusi yang dapat mengumpulkan
semua manifesto desain tersebut secara keseluruhan, meski demikian bukan
berarti kita tidak menemukan sekolah-sekolah yang memprakarsai lahirnya
desainer-desainer.
Perancangan (design) secara umum dapat didefinisikan sebagai formulasi suatu rencana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sehingga secara sederhana perancangan dapat diartikan sebagai kegiatan pemetaan dari ruang fungsional (tidak
kelihatan/imajiner) kepada ruang fisik
(kelihatan dan dapat
diraba/dirasa) untuk memenuhi
tujuan-tujuan akhir perancang secara spesifik atau obyektif.
Gambar 2.1
Definisi perancangan secara sederhana
Dalam prosesnya,
perancangan adalah kegiatan yang biasanya berulang-ulang (iterative) Kegiatan
perancangan umumnya dimulai
dengan didapatkannya persepsi tentang kebutuhan masyarakat,
kemudian dijabarkan dan disusun dengan spesifik, selanjutnya dicari ide dan
penuangan kreasi. Ide dan kreasi kemudian di analisis dan diuji. Kalau hasilnya
sudah memenuhi kemudian akan dibuat prototipe. Kalau prototipe sudah dipilih
yang terbaik selanjutnya dilempar ke pasaran. Pasar akan memberikan tanggapan
apakah kebutuhan telah
terpenuhi. Secara skematis
kegiatan iterative ini di tunjukkan pada gambar 2.1.
Gambar 2. 2
Proses iteratif dalam perancangan
Kegiatan
perancangan dalam bidang teknik yang
dilakukan oleh para (insinyur) selama
ini telah mampu
meningkatkan kesejahteraan dan
kualitas hidup manusia baik dalam
bentuk peningkatan kesehatan fisik masyarakat, kemakmuran dalam hal materi dan
memudahkan manusia untuk melakukan
aktivitasnya. Hasil perancangan
insinyur ini terdapat
dalam berbagai bentuk
produk dan jasa.
Dengan demikian perancangan
dalam bidang teknik atau engineering design selanjutnya dapat didefinisikan
sebagai “Rangkaian kegiatan iterarif
yang mengaplikasikan berbagai teknik dan
prinsip- prinsip scientifik yang
bertujuan untuk mendefinisikan peralatan,
proses, atau sistem secara detail sehingga dapat
direalisasikan.
Dari pengertian umum di atas maka mechanical design dapat diartikan sebagai perancangan “sesuatu” atau “sistem” dari “mechanical
nature” seperti mesin, komponen, struktur, peralatan, instrumentasi, dan
lain-lain. Dalam scope yang lebih spesifik machine design adalah
kegiatan yang berhubungan
dengan “penciptaan (creation)” machinery yang dapat melakukan fungsinya
dengan baik, safe, dan andal.
2.2 Proses Perancangan Teknik
Skema proses
engineering design yang
lengkap ditunjukkan pada
gambar 2.3. Proses dimulai dengan
“identifikasi kebutuhan dan keputusan untuk melakukan sesuatu
tentang kebutuhan
itu”. Setelah melakukan iterasi berkali-kali, maka
proses design akan berhenti pada detail design yang siap dipresentasikan untuk
selanjutnya dibuat prototype, testing, dan pada
akhirnya masuk proses produksi.
Identifikasi dan formulasi
kebutuhan adalah kegiatan
yang membutuhkan tingkat kreativitas
yang tinggi. Akan tetapi tahap
ini sering rancu dengan berbagai kondisi emosional manusia
seperti uneasiness atau
perasaan bahwa ada
sesuatu salah. “Backgroud
Research” sangat diperlukan untuk memberikan informasi dalam memahami dan mendefinisikan problem secara lengkap dan detail. Tahap ini kalau dilakukan
dengan baik maka akan dapat menetapkan
“tujuan (goal)” dari dari design.
2.3 Jenis-Jenis Design
Engineering design dapat dilakukan
dengan berbagai alasan, dan dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu :
1.
Original design
Disebut juga desain
inovatif. Bentuk desain ini berada pada hirarki teratas. Hal tersebut
menggunakan konsep yang original ,desainnya inovatif untuk mencapai suatu
kebutuhan. Terkadang, namun sangat jarang ditemui, kebutuhan tersebut dapat menjadi kebutuhan yang original. Desain
yang benar-benar original melibatkan inovasi. Desain original yang sukses
sangat jarang terjadi, namun apabila desain tersebut sukses, desain tersebut
baisanya mengganggu pasar yang ada karena desain tersebut memiliki benih untuk
teknologi terbaru. Desain dari microprocessor adalah salah satu contoh dari
original desain.
2.
Adaptive design.
Bentuk desain ini
terjadi apabila team design mengadaptasi solusi yang ada untuk memuaskan
kebutuhan yang berbeda untuk membuat novel application.
Sebagai contoh yaitu mengadaptasi konsep printing ink-jet ke spray binder untuk menahan partikel di suatu tempat pada mesin rapid prototyping. Adaptive design melibatkan sintesis yang sangat
umum pada suatu desain.
3.
Redesign.
Sangat sering terjadi, design
engineering dilakukan untuk menaikkan
kualitas desain yang ada. Tugasnya dapat berupa mendesain ulang suatu komponen
dalam produk yang gagal bekerja, atau mendesain ulang suatu komponen untuk
menurunkan biaya produksi. Seringnya, desain ulang dicapai tanpa ada perubahan
dari prinsip kerja dari desain yang original. Sebagai contoh, bentuknya dapat
dirubah untuk mengurangi konsentrasi tegangan, atau material baru yang
disubtitusi untuk mengurangi bobot atau biaya. Ketika redesign dicapai dengan merubah beberapa parameter desain, hal itu
sering disebut dengan variant design.
4.
Selection design.
Kebanyakan desain
menerapkan suatu standar untuk komponen seperti bearing, motor, atau pompa yang disuplai oleh vendor yang khusus memproduksi dan menjual komponen tersebut.
Bagaimanapun dalam kasus ini tugas desain termasuk dalam memilih komponen yang
dbutuhkan secara kualitas dan harga dari katalog yang diberikan oleh vendor yang potensial.
5.
Industrial design.
Bentuk desain ini biasanya berkaitan dengan meningkatkan daya
tarik produk berdasarkan indra manusia, terutama tampilan visual. Meskipun
jenis desain ini lebih artistik dari pada engineering,
hal ini merupakan aspek penting untuk berbagai jenis desain. Kemudian juga hal
termasuk dari industrial design adalah pertimbangan bagaimana
pengguna manusia dapat terhubung dengan sangat baik dengan produk tersebut.
2.2.
Concept
Generation
Produk yang paling inovatif bukan
hanya hasil dari mengingat konsep desain yang berguna, namun juga mengenali
konsep yang menjanjikan yang dipelajari dalam disiplin ilmu yang lain. Insinyur
yang baik akan menggunakan metode pemikiran kreatif dan proses desain yang
membantu sintesis dari konsep baru yang sebelumnya belum terbayangkan. Konsep
desain adalah sebuah gambaran besar untuk sebuah solusi yang dibutuhkan
konsumen. Mengeksplorasi konsep sebelum memilih suatu desain yang detail, namun
hal itu dilakukan setelah anda menentukan kebutuhan konsumen
Langkah-langkah
dan pemilihan desain konsep:
1.
Menentukan kebutuhan konsumen untuk desain
Langkah ini adalah langkah yang paling penting dalam suatu proses
desain. Kebutuhan dari fungsi produk atau pelayanan yang langsung berhubungan
dengan kebutuhan nyata dari konsumen. Konsumen menentukan apa yang dia inginkan,
dan tim insinyur mengembangkan bagaimana cara membuat desain yang dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
2.
Menentukan faktor pertimbangan / penting untuk kebutuhan ini
Dalam hal ini ingatlah bahwa tidak semua hal itu penting. Cobalah
cari seluruh kebutuhan dasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini dapat
mengurangi over/under design. Cobalah membuat skala 1-5 untuk skala kebutuhan
dari desain anda.
3.
Menentukan bagaimana menyampaikan konsep
Hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman antara tim
desain. Apabila kesalahpahaman terjadi, maka akan membuang waktu desain yang
berharga.
4.
Membuat konsep dasar yang kuat
Dasar konsep yang paling baik adalah bagaimana konsumen
menginginkan desain yang terdapat dalam produknya. Melihat produk kompetitor
yang sedang naik daun. Untuk proses redesign, konsep dasar yang paling baik
adalah produk yang telah ada. Siapkan standar produk untuk meningkatkan standar
produk yang ada, sehingga akan memacu proses brainstorming.\
5.
Membuat dan mengidentifikasi 2-3 konsep yang sesuai dengan
kebutuhan
Dengan mengetahui kebutuhan konsumen, bagaimana untuk menampilkan
konsep dan tidak lupa telah dapat menentukan target untuk dikalahkan. Pilihlah tempat yang tepat dan tim untuk
berfikir kreatif.
Pada desain konfigurasi (Configuration design) kita mewujudkan bentuk dan dimensi umum dari komponen.
Istilah komponen digunakan untuk memasukaan part yang bertujuan khusus, part
standar, dan perakitan standar. Suatu part didesain yang tidak memiliki operasi
perakitan dalam proses manufakturnya. Suatu part dikarakterisasi dengan fitur
geometricnya, seperti lubang, slot, fillet,
chamfer, ribs, dinding. Pengaturan fitur termasuk lokasi dan orientasi dari
fitur geometri.
Dalam suatu konfigurasi desain,
tekanan dimulai pada arsitektur produk yang kemudian menentukan bentuk terbaik
dari setiap komponen. Alasan kualitatif tentang prinsip fisik dan proses
manufaktur memiliki peran yang penting.
Pada parametic desain perlengkapan untuk komponen diidentifikasi dalam
desain konfigurasi menjadi variabel desain untuk desain parametric. Variabel
desain adalah perlengkapan dari part, dimana nilainya diawasi oleh desainer.
Biasanya adalah dimensi atau toleransi, namun dapat juga berupa material,
perlakuan panas, atau surface finish yang diaplikasikan pada part. Aspek desain
ini lebih analitik dibandingkan desain konsep atau desain parametric.
Setelah konsep
desain awal telah dibuat, namun ternyata pada saat dievaluasi desain tersebut
tidak memenuhi syarat untuk proses prototyping, maka timbullah desain
alternatif. Desain alternatif dibuat sebagai jawaban atas kekurangan yang
dimiliki oleh desain awal. Desain alternatif harus juga memiliki fungsi yang
sama dengan desain awal, namun memiliki beberapa kelebihan dari desain awal. Desain alternatif biasanya tidak berbeda
secara signifikan dengan desain awal, namun tidak menutup kemungkinan desain
alternatif mengalami perubahan yang signifikan dari desain awal. Parameter-parameter
yang dibuat untuk mengevaluasi desain awal harus diterapkan untuk mengevaluasi
desain alternatif. Dengan cara itu, maka kelebihan dan kekurangan dari desain
alternatif dapat diketahui, dan dapat menjadi pertimbangan untuk memilih desain
yang akan diproduksi.