Kamis, 18 Agustus 2016

MATERI KONSEP DESAIN, REDESAIN, DESAIN ALTERNATIF, PARAMETER DESAIN, JENIS JENIS DESAIN, DAN PROSES PERANCANGAN TEKNIK



2.1.  Pengertian Desain
          Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur. Kemudian, kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi dapat dikatan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan kepentingan, keperluan, data maupun jawaban atas sebuah masalah dengan metode-metode yang dianggap komprehensif, baik itu riset, pemikiran maupun memodifikasi desain yang sudah ada sebelumnya.
          Mendesain merupakan sebuah pola perncangan yang melalui berbagai proses dan pertimbangan estetika, fungsi, masalah, survei dan banyak aspek lain.
          Sehingga seorang yang memilih berprofesi sebagai desainer membutuhkan keahlian, penelitian, pemikiran, model dan pengalaman tertentu dalam orientasinya meng-out-put sebuah karya desain.
­­
         Sehubungan dengan defenisi tersebut untuk menemukan nilai struktural, organisasi, fungsi dan ekspresi dengan bidang lain, desain mengemban tugas besar dalam  meningkatkan  kelestarian global dalam hal lingkungan dan pengolahannya, desain juga dituntut mampu memberikan  manfaat dan kebebasan kepada seluruh komunitas manusia baik secara individu, maupun kolektif, desain memiliki implikasi yang cukup luas dalam  pembentukan pola berpikir  pasar  karena desain menjadi salah satu pendukung keanekaragaman budaya dari berbagai belahan  dunia, sehingga desain harus hadir dengan form yang mapan saat lahir sebagai  sebuah  produk baik dalam teori, visual maupun objek dan koheren dengan kompleksitas yang  muncul  ditengah-tengah  masyarakat.
         Desain  saat  ini  melibatkan  spektrum  yang  luas dimana berbagai profesi, produk, layanan, grafis, interior, arsitektural  dalam  berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, desainer  muncul  sebagai  individu  maupun  komunitas yang bertanggung  jawab dalam  perkembangan dunia yang multi-dimensional.
          Dengan defenisi desain yang cukup luas, desain memiliki segudang spesifikasi  yang  profesional  dibidangnya  masing-masing, dan  belum ada satu institusi yang dapat mengumpulkan semua manifesto desain tersebut secara keseluruhan, meski demikian bukan berarti kita tidak menemukan sekolah-sekolah yang memprakarsai lahirnya desainer-desainer.
          Perancangan  (design) secara umum dapat didefinisikan  sebagai formulasi  suatu  rencana  untuk  memenuhi  kebutuhan  manusia. Sehingga  secara  sederhana  perancangan  dapat diartikan sebagai kegiatan  pemetaan  dari ruang fungsional (tidak kelihatan/imajiner) kepada  ruang  fisik  (kelihatan  dan  dapat  diraba/dirasa)  untuk  memenuhi  tujuan-tujuan akhir perancang secara spesifik atau obyektif.


Gambar 2.1 Definisi perancangan secara sederhana
          Dalam prosesnya, perancangan adalah kegiatan yang biasanya berulang-ulang (iterative)  Kegiatan  perancangan     umumnya  dimulai  dengan  didapatkannya  persepsi tentang kebutuhan masyarakat, kemudian dijabarkan dan disusun dengan spesifik, selanjutnya dicari ide dan penuangan kreasi. Ide dan kreasi kemudian di analisis dan diuji. Kalau hasilnya sudah memenuhi kemudian akan dibuat prototipe. Kalau prototipe sudah dipilih yang terbaik selanjutnya dilempar ke pasaran. Pasar akan memberikan tanggapan apakah  kebutuhan  telah  terpenuhi.  Secara  skematis  kegiatan  iterative  ini di tunjukkan pada gambar 2.1. 



Gambar 2. 2 Proses iteratif dalam perancangan
          Kegiatan perancangan  dalam bidang teknik yang dilakukan  oleh para (insinyur)  selama  ini  telah  mampu  meningkatkan   kesejahteraan   dan  kualitas  hidup manusia baik dalam bentuk peningkatan kesehatan fisik masyarakat, kemakmuran dalam hal materi dan memudahkan  manusia untuk melakukan aktivitasnya.  Hasil perancangan insinyur   ini  terdapat     dalam  berbagai   bentuk  produk   dan  jasa.  Dengan   demikian perancangan dalam bidang teknik atau engineering design selanjutnya dapat didefinisikan sebagai “Rangkaian  kegiatan iterarif yang mengaplikasikan  berbagai teknik dan prinsip- prinsip  scientifik  yang  bertujuan  untuk  mendefinisikan  peralatan,  proses,  atau  sistem secara detail sehingga dapat direalisasikan.
          Dari pengertian  umum di atas maka mechanical  design dapat diartikan  sebagai perancangan  “sesuatu” atau “sistem” dari “mechanical nature” seperti mesin, komponen, struktur, peralatan, instrumentasi, dan lain-lain. Dalam scope yang lebih spesifik machine design  adalah  kegiatan  yang  berhubungan  dengan  “penciptaan  (creation)”  machinery yang dapat melakukan fungsinya dengan baik, safe, dan andal.

2.2       Proses Perancangan Teknik
            Skema  proses  engineering  design  yang  lengkap  ditunjukkan  pada  gambar  2.3. Proses dimulai dengan “identifikasi  kebutuhan dan keputusan  untuk melakukan  sesuatu   tentang  kebutuhan   itu”.  Setelah melakukan iterasi berkali-kali, maka proses design akan berhenti  pada detail  design yang siap dipresentasikan untuk selanjutnya dibuat prototype,  testing,  dan  pada akhirnya  masuk proses produksi. Identifikasi   dan  formulasi   kebutuhan   adalah  kegiatan  yang  membutuhkan  tingkat  kreativitas   yang tinggi. Akan tetapi tahap ini sering rancu dengan berbagai kondisi emosional   manusia   seperti   uneasiness   atau  perasaan   bahwa   ada  sesuatu   salah. “Backgroud Research” sangat diperlukan untuk memberikan informasi dalam memahami dan  mendefinisikan  problem secara  lengkap dan detail. Tahap ini kalau dilakukan dengan baik maka akan dapat  menetapkan “tujuan (goal)” dari dari design.
2.3 Jenis-Jenis Design
Engineering design dapat dilakukan dengan berbagai alasan, dan dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu :

1.         Original design
         Disebut juga desain inovatif. Bentuk desain ini berada pada hirarki teratas. Hal tersebut menggunakan konsep yang original ,desainnya inovatif untuk mencapai suatu kebutuhan. Terkadang, namun sangat jarang ditemui, kebutuhan tersebut  dapat menjadi kebutuhan yang original. Desain yang benar-benar original melibatkan inovasi. Desain original yang sukses sangat jarang terjadi, namun apabila desain tersebut sukses, desain tersebut baisanya mengganggu pasar yang ada karena desain tersebut memiliki benih untuk teknologi terbaru. Desain dari microprocessor adalah salah satu contoh dari original desain.

2.         Adaptive design.
         Bentuk desain ini terjadi apabila team design mengadaptasi solusi yang ada untuk memuaskan kebutuhan yang berbeda untuk membuat novel application. Sebagai contoh yaitu mengadaptasi konsep printing ink-jet ke spray binder untuk menahan partikel di suatu tempat pada mesin rapid prototyping. Adaptive design melibatkan sintesis yang sangat umum pada suatu desain.


3.         Redesign.
Sangat sering terjadi, design engineering dilakukan untuk menaikkan kualitas desain yang ada. Tugasnya dapat berupa mendesain ulang suatu komponen dalam produk yang gagal bekerja, atau mendesain ulang suatu komponen untuk menurunkan biaya produksi. Seringnya, desain ulang dicapai tanpa ada perubahan dari prinsip kerja dari desain yang original. Sebagai contoh, bentuknya dapat dirubah untuk mengurangi konsentrasi tegangan, atau material baru yang disubtitusi untuk mengurangi bobot atau biaya. Ketika redesign dicapai dengan merubah beberapa parameter desain, hal itu sering disebut dengan variant design.
4.         Selection design.
         Kebanyakan desain menerapkan suatu standar untuk komponen seperti bearing, motor, atau pompa yang disuplai oleh vendor yang khusus memproduksi dan menjual komponen tersebut. Bagaimanapun dalam kasus ini tugas desain termasuk dalam memilih komponen yang dbutuhkan secara kualitas dan harga dari katalog yang diberikan oleh vendor yang potensial.
5.         Industrial design.
         Bentuk desain ini biasanya berkaitan dengan meningkatkan daya tarik produk berdasarkan indra manusia, terutama tampilan visual. Meskipun jenis desain ini lebih artistik dari pada engineering, hal ini merupakan aspek penting untuk berbagai jenis desain. Kemudian juga hal termasuk dari industrial design adalah pertimbangan bagaimana pengguna manusia dapat terhubung dengan sangat baik dengan produk tersebut.


2.2.       Concept Generation
          Produk yang paling inovatif bukan hanya hasil dari mengingat konsep desain yang berguna, namun juga mengenali konsep yang menjanjikan yang dipelajari dalam disiplin ilmu yang lain. Insinyur yang baik akan menggunakan metode pemikiran kreatif dan proses desain yang membantu sintesis dari konsep baru yang sebelumnya belum terbayangkan. Konsep desain adalah sebuah gambaran besar untuk sebuah solusi yang dibutuhkan konsumen. Mengeksplorasi konsep sebelum memilih suatu desain yang detail, namun hal itu dilakukan setelah anda menentukan kebutuhan konsumen

Langkah-langkah dan pemilihan desain konsep:
1.         Menentukan kebutuhan konsumen untuk desain

Langkah ini adalah langkah yang paling penting dalam suatu proses desain. Kebutuhan dari fungsi produk atau pelayanan yang langsung berhubungan dengan kebutuhan nyata dari konsumen. Konsumen menentukan apa yang dia inginkan, dan tim insinyur mengembangkan bagaimana cara membuat desain yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
2.         Menentukan faktor pertimbangan / penting untuk kebutuhan ini

Dalam hal ini ingatlah bahwa tidak semua hal itu penting. Cobalah cari seluruh kebutuhan dasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini dapat mengurangi over/under design. Cobalah membuat skala 1-5 untuk skala kebutuhan dari desain anda.



3.         Menentukan bagaimana menyampaikan konsep
Hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman antara tim desain. Apabila kesalahpahaman terjadi, maka akan membuang waktu desain yang berharga.

4.         Membuat konsep dasar yang kuat

Dasar konsep yang paling baik adalah bagaimana konsumen menginginkan desain yang terdapat dalam produknya. Melihat produk kompetitor yang sedang naik daun. Untuk proses redesign, konsep dasar yang paling baik adalah produk yang telah ada. Siapkan standar produk untuk meningkatkan standar produk yang ada, sehingga akan memacu proses brainstorming.\

5.                    Membuat dan mengidentifikasi 2-3 konsep yang sesuai dengan kebutuhan
Dengan mengetahui kebutuhan konsumen, bagaimana untuk menampilkan konsep dan tidak lupa telah dapat menentukan target untuk dikalahkan.  Pilihlah tempat yang tepat dan tim untuk berfikir kreatif.



          Pada desain konfigurasi (Configuration design) kita mewujudkan bentuk dan dimensi umum dari komponen. Istilah komponen digunakan untuk memasukaan part yang bertujuan khusus, part standar, dan perakitan standar. Suatu part didesain yang tidak memiliki operasi perakitan dalam proses manufakturnya. Suatu part dikarakterisasi dengan fitur geometricnya, seperti lubang, slot, fillet, chamfer, ribs, dinding. Pengaturan fitur termasuk lokasi dan orientasi dari fitur geometri.
          Dalam suatu konfigurasi desain, tekanan dimulai pada arsitektur produk yang kemudian menentukan bentuk terbaik dari setiap komponen. Alasan kualitatif tentang prinsip fisik dan proses manufaktur memiliki peran yang penting.  Pada parametic desain perlengkapan untuk komponen diidentifikasi dalam desain konfigurasi menjadi variabel desain untuk desain parametric. Variabel desain adalah perlengkapan dari part, dimana nilainya diawasi oleh desainer. Biasanya adalah dimensi atau toleransi, namun dapat juga berupa material, perlakuan panas, atau surface finish yang diaplikasikan pada part. Aspek desain ini lebih analitik dibandingkan desain konsep atau desain parametric.
          Setelah konsep desain awal telah dibuat, namun ternyata pada saat dievaluasi desain tersebut tidak memenuhi syarat untuk proses prototyping, maka timbullah desain alternatif. Desain alternatif dibuat sebagai jawaban atas kekurangan yang dimiliki oleh desain awal. Desain alternatif harus juga memiliki fungsi yang sama dengan desain awal, namun memiliki beberapa kelebihan dari desain awal.  Desain alternatif biasanya tidak berbeda secara signifikan dengan desain awal, namun tidak menutup kemungkinan desain alternatif mengalami perubahan yang signifikan dari desain awal. Parameter-parameter yang dibuat untuk mengevaluasi desain awal harus diterapkan untuk mengevaluasi desain alternatif. Dengan cara itu, maka kelebihan dan kekurangan dari desain alternatif dapat diketahui, dan dapat menjadi pertimbangan untuk memilih desain yang akan diproduksi.

Rabu, 29 Juni 2016

SISTEM TRANSMISI POWER TAKE OFF ( PTO ), GENERATOR, AKUMULATOR, INVENTER DAN DIFFERENSIAL GEAR

Power Take Off (PTO)
            Power take off adalah suatu sistem yang digunakkan untuk mengambil alih tenaga atau daya pada suatu sumber tenaga dengan sistem mekanikal dan dialirkan ke sistem lain. Sistem ini biasanya digunakkan pada traktor, truk, atau kendaran berat. Yang paling umum dari sistem ini pada traktor yaitu berada di poros yang keluar di belakang traktor. Hal ini merupakan sebuah poros penggerak yang dirancang agar poros tersebut dan poros PTO dapat dengan mudah terhubung dan terputus.
            Power take off juga juga biasa digunakkan di kendaraan berat bahkan motor roda tiga juga ada yang mengaplikasikan system ini, biasanya digunakkan untuk memompa pompa hidrolik.
Pompa hidrolik sendiri digunakan untuk mengangkat bak belakang kendaraan. Lalu pada kapal laut aplikasi PTO digunakan untuk menjalankan pompa air apabila terjadi kebakaran. Pada truk semen pun juga menggunakan PTO.
            Berbagai metode transmisi daya sebelum PTO juga ada, seperti sabuk yang masih digunakkan pada mesin – mesin produksi. PTO sendiri sudah ada sejak tahun 1878, dan International Harvester Company (IHC) adalah salah satu perusahaan yang menjual PTO pertama kali ke pasaran dengan disematkan pada traktornya di tahun 1918. Setelah kemunculan traktor pertama yang menggunakan PTO maka mulai muncul berbagai macam perusahaan lain yang menyematkan PTO di traktor mereka.
            Dalam sebagian kasus, PTO banyak yang terhubung langsung ke pompa hidrolik, hal ini memungkinkan pompa hidrolik dapat bekerja tanpa adanya tambahan mesin lain. Jadi pompa hidrolik yang digerakkan oleh PTO tadi akan mengambil alih tenaga pada suatu motor yang tadinya digunakan untuk menjalankan output yang lain, misalnya untuk menjalankan roda di mobil. Aplikasi PTO seperti ini yang umum digunakkan adalah untuk :
1)      Menjalankan pompa air pada mobil pemadam kebakaran atau truk air
2)      Menyalakan sistem blower yang digunakan untuk memindahkan bahan kering seperti semen
3)      Mengoperasikan lengan mekanik pada truk ember yang digunakan oleh personil pemeliharaan listrik atau kru pemeliharaan TV Kabel
4)      Mengoperasikan winch pada sebuah truk derek
5)      Mengoperasikan pemadat pada truk sampah
Sebuah mesin yang menggunakkan PTO, dan ingin mentransmisikan daya yang tadinya digunakan untuk sistem awal harus menetralkan dahulu poros utama yang terhubung ke PTO. Hal ini dimaksudkan agar komponen PTO tidak mudah rusak. Sebenarnya sistem transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor merupakan salah satu sistem PTO. Hal ini dikarenakan daya yang awalnya berada pada poros engkol akan ditransmisikan atau diambil dan dialihkan ke kopling lalu transmisi dan akhirnya ke roda.
Hal diatas dikarenakan pengertian PTO adalah sebuah sistem yang dapat mengambil alih atau mentransmissikan daya yang ada pada suatu sistem ke sistem lain. PTO sendiri ada yang menggunakan kopling dan ada juga yang hanya berupa gearbox. Namun belakangan ini sistem PTO yang lebih banyak digunakan di motor roda tiga yaitu PTO yang tidak menggunakan kopling. Hal ini dimaksudkan agar PTO tersebut tidak terlalu besar dimensinya.

PTO yang akan digunakkan untuk motor roda tiga ini adalah jenis mekanikal PTO, dimana PTO tersebut akan berupa gearbox yang dapat mentransmisikan daya menuju dua buah poros output yang berbeda.
KONSEP DESAIN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS




HASIL YANG TELAH DIBUAT

Generator
            Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Sumber energi mekanik dapat berupa turbin uap, air yang jatuh ke kincir air, motor bakar, turbin angin dan lainnya.
            Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet.
Dia membuat generator elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini menggunakan cakram tembaga yang berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses ini menghasilkan arus searah yang kecil. Desain alat yang dijuluki ‘cakram Faraday’ itu tidak efisien dikarenakan oleh aliran arus listrik yang arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak terkena pengaruh medan magnet. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram tembaga. Generator homopolar yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek medan magnet yang stabil.
Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik. Dinamo adalah generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21. Dinamo menggunakan prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus bolak-balik.
Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat peralatan dari Perancis. Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank". Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati kumparan. Lebih jauh lagi, kutub utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Jenis generator yang akan dipakai adalah alternator mobil yang akan mengeluarkan arus DC ( Direct Current ) sehingga dapat langsung mengisi aki.

Akumulator
            Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dan lainnya.
Di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell. Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali.
Secara sederhana cara kerja dari aki adalah berubahnya reaksi kimia antara aktif material (Pb, PbO, PbSO4) dan media elektrolit (larutan asam sulfat atau H2SO4) yang menimbulkan beda potensial antara kutub positif dan negative sehingga menghasilkan arus listrik sampai batas waktu tertentu.
  1. Fungsi Akumulator
  • Sebagai media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu kendaraan distarter.
  • Sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dan sebagainya saat mesin mati.
  1. Dampak Bagi Lingkungan
  • Polusi air akibat merembesnya cairan asam sulfat (H2SO4). Cairan ini juga sulit diuraikan oleh dekomposer.
  • Membuat hewan-hewan yang ada di dalam tanah mati karena akumulator juga dapat menyebabkan polusi tanah.
  • Selain itu, aki yang sudah rusak atau tidak bisa diisi ulang lagi akan menjadi limbah masyarakat (sampah) yang sulit ataupun tidak bisa didaur ulang lagi.

Inverter
            Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent). Output suatu inverter dapat berupa tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan baterai, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Inverter dalam proses konversi tegangn DC menjadi tegangan AC membutuhkan suatu penaik tegangan berupa step up transformer.
  1. Jenis – Jenis Inverter DC Ke AC
Berdasarkan jumlah fasa output inverter dapat dibedakan dalam :
  • Inverter 1 fasa, yaitu inverter dengan output 1 fasa.
  • Inferter 3 fasa, yaitu inverter dengan output 3 fasa.
Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangan-nya, yaitu :
  • Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu inverter dengan  tegangan input yang diatur konstan
  • Current Fed Inverter (CFI) yaitu inverter dengan arus input yang diatur konstan
  • Variable dc linked inverter yaitu inverter dengan tegangan input yang dapat diatur
Berdasarkan bentuk gelombang output-nya inverter dapat dibedakan menjadi :
  • Sine wave inverter, yaitu inverter yang memiliki tegangan output dengan bentuk gelombang sinus murni. Inverter jenis ini dapat memberikan supply tegangan ke beban (Induktor) atau motor listrik  dengan efisiensi daya yang baik.
  • Sine wave modified inverter, yaitu inverter dengan tegangan output berbentuk gelombang kotak yang dimodifikasi sehingga menyerupai gelombang sinus. Inverter jenis ini memiliki efisiensi daya yang rendah apabila digunakan untuk mensuplai beban induktor atau motor listrik.
  • Square wave inverter, yaitu inverter dengan output berbentuk gelombang kotak, inverter jenis ini tidak dapat digunakan untuk mensuplai tegangan ke beban induktif atau motor listrik.

Diferenttial Gear
            Diferenttial Gear atau yang umum di Indonesia disebut dengan Gardan adalah sebuah sistem yang dipakai di kendaraan untuk menjaga kestabilan kendaraan saat berbelok. Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.
Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :
  1. Pada saat kendaraan berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda.

  1. Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya  ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar.
Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat.